Info!! 3 Proyek Pertahanan Bernilai Strategis

PKR 10514 proyek kerjasama DSNS bersama PT PAL

Tahun 1998 ialah masa yang dinilai paling kelam sejak negara ini berdiri.

Bagaimana tidak, selain menghadapi kekisruhan dalam negeri, Indonesia juga harus berurusan dengan negara-negara lain ihwal konflik Timor Timur.

Berbagai problem yang mendera ini menimbulkan perekonomian Indonesia kolaps yang memangkas pendanaan banyak sekali sektor termasuk budget pertahanan gara-gara krisis moneter (Krismon) 1998.

Bagaimana tidak miris, boleh dibilang gara-gara krismon menciptakan kesiapsiagaan alat utama sistem senjata (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia berada di titik terendah.

Apalagi ditambah dengan embargo sparepart alutsista dari Amerika Serikat dan negara lainnya yang menciptakan keadaan semakin runyam.

Plus, sebab lemahnya pertahanan negara dikala itu terjadi banyak sekali macam pelanggaran teritori yang dilakukan oleh tetangga utara dan selatan Indonesia.

Namun menyerupai kata pepatah 'Badai niscaya akan berlalu' perlahan-lahan Indonesia mulai bangun bertahap dari musibah krismon 1998.

Keadaan ekonomi yang semakin baik menciptakan negeri ini mulai mendapat suntikan dana untuk segala sektor baik pendidikan, kesehatan, pertahanan dan lain sebagainya.

Bahkan diperkirakan ekonomi Indonesia akan masuk 7 besar dunia negara dengan perekonomian terkuat pada tahun 2030.

Imbas dari baiknya perekonomian itu menciptakan pemerintah berbenah akan pertahanan.

Melalui jadwal Minimum Essential Force (MEF) secara periodik bisa menambah kekuatan pertahanan negara ini.

Setidaknya ada 3 proyek pertahanan strategis yang dijalankan oleh Indonesia berhubungan dengan negara lain.

Jika tak ada halangan berarti, maka 3 proyek strategis ini bisa menciptakan Indonesia kembali mengaum sebagai Macan Asia, berikut ketiga proyek itu.

 1. Medium Tank 
 ialah masa yang dinilai paling kelam sejak negara ini berdiri INFO!! 3 Proyek Pertahanan Bernilai StrategisPrototipe tank medium Pindad-FNSS [def,pk]

Di lini angkatan darat, Indonesia melalui PT.Pindad sedang mengerjakan pembuatan tank medium.

Proyek ini tidak sembarangan karena Indonesia mengandeng perusahaan pertahanan kenamaan Turki, FNSS.

Prototipe tank medium ini bahkan sudah jadi dan ikut dalam parade HUT Tentara Nasional Indonesia ke-72 untuk dipamerkan kepada khalayak umum.

Mempunyai meriam kaliber 105 mm yang dinilai cukup ampuh dipakai untuk melalap musuh.

Di Indonesia tank ini dikenal dengan nama Harimau Hitam sedangkan di Turki disebut Kaplan MT.

Rencananya tahun 2019 Harimau Hitam masuk lini produksi.

Perlu diingat proyek medium tank ini yaitu kerjasama dengan Turki bertemakan 'Transfer of Technology' (TOT) dan kedepannya Indonesia bisa memproduksi sendiri tank ini.

 2. Kapal Selam 
 ialah masa yang dinilai paling kelam sejak negara ini berdiri INFO!! 3 Proyek Pertahanan Bernilai StrategisKapal selam KRI Nagapasa 403 [DSME]

Untuk angkatan maritim Indonesia melalui PT.PAL mempunyai proyek pembuatan tiga kapal selam dengan Korea Selatan yang diwakili oleh DSME.

Proyek ini memakan dana sampai triliunan rupiah namun uang sebanyak itu tak akan berarti kalau dibandingkan dengan kemandirian alutsista untuk kedaulatan negara.

Lagi-lagi, Indonesia melaksanakan kerjasama dengan Korea Selatan dengan prosedur ToT dalam pembuatan kapal selam jenis Improved Chang Bogo Class.

Dua kapal selam sudah jadi dibuat, yakni KRI Nagapasa 403 dan KRI Ardadedali 404.

Sedangkan kapal ketiga yakni KRI Nagabanda 405 sedang dalam tahap pengerjaan di PT.PAL.

Kita patut berbangga sebab dengan adanya proyek ini mengakibatkan Indonesia satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mempunyai galangan dan sanggup memproduksi kapal selam sendiri ke depannya.

Juga PT.PAL ada kerjasama dengan DSNS Belanda untuk pembuatan kapal Perusak Kawal Rudal, KRI Raden Eddy Martadinata dan KRI Gusti Ngurah Rai.

 3. Jet Tempur Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX) 
 ialah masa yang dinilai paling kelam sejak negara ini berdiri INFO!! 3 Proyek Pertahanan Bernilai StrategisRancangan pesawat tempur KF-X/IF-X

Untuk lini angkatan udara, Indonesia melalui PT.DI kembali berhubungan dengan Korea Selatan yang diwakili oleh KAI dalam pembuatan pesawat tempur secara mandiri.

Proyek ini dimulai pada tahun 2015 yang lalu.

Rincian kerjasama meliputi ToT ini ialah 20 persen pendanaan (sekitar Rp 21 triliun) ditanggung Indonesia dan 80 persennya dari pihak Korea Selatan.

Untuk pengerjaan proyek KFX/IFX ini memerlukan waktu lebih dari 15 tahun dan banyak halangan dalam keberlangsungan pembuatan jet tempur semi-stealth ini.

Walaupun begitu KFX/IFX diupayakan tetap berjalan sebab akan bernilai sangat strategis sekali kalau proyek ini berhasil, yakni kemandirian Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur sendiri.

   Tribunnews  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! 3 Proyek Pertahanan Bernilai Strategis"

Post a Comment