Info!! Soal Sukhoi Butuh Proses Panjang Dalam Pengirimanya

 Lyudmila Vorobieva menyatakan pembelian peralatan militer INFO!! Soal Sukhoi Butuh Proses Panjang Dalam PengirimanyaFlanker Indonesia [def.pk

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menyatakan pembelian peralatan militer, khususnya jet tempur tidak sesederhana membeli barang dari supermarket. Dia menyatakan butuh proses panjang dalam pengirimanya.

Berbicara dikala menggelar briefing bulanan di kediamanya di tempat Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2018), Vorobieva menuturkan jet tempur generasi terbaru Rusia itu mungkin gres akan diterima Indonesia pada tahun depan dan pengiriman akan dilakukan dalam beberapa tahap.

"Soal Su-35, kontraknya sudah ditandangani, tapi ini bukan transaksi instan. Perakitan jet tempur itu membutuhkan waktu, uji coba dan juga pengirimannya membutuhkan waktu," terperinci Vorobieva.

"Tidak pernah disebutkan bahwa pesawat itu akan dikirimkan tahun ini. Mungkin tahun depan, di selesai tahun depan, tapi saya tidak sanggup menawarkan tanggal pastinya," sambungnya.

Ia kemudian menuturkan, sesudah pengiriman, masih ada proses lain yang harus dijalankan, yakni pelatihan. Vorobieva menuturkan, para pilot Indonesia harus terlebih dahulu menerima training dari pilot Rusia dalam mengoperasikan jet tempur ini.

"Karena jet tempur ini mempunyai teknologi yang cukup rumit, jadi dibutuhkan training dan ini akan membutuhkan waktu. Ini ialah proses yang cukup panjang," tukasnya. (ian)


 AS Ancam Pembeli Senjata Moskow dengan Sanksi 
 Lyudmila Vorobieva menyatakan pembelian peralatan militer INFO!! Soal Sukhoi Butuh Proses Panjang Dalam PengirimanyaDuta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva. [FOTO/Victor Maulana/SINDONEWS]

Rusia menyatakan bahaya penjatuhan hukuman oleh Amerika Serikat (AS) kepada negara-negara yang membeli senjata mereka ialah sesuatu yang tidak berdasar dan tidak sanggup diterima. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menuturkan, bahaya hukuman itu juga ialah bentuk campur tangan AS dalam urusan dalam negeri sebuah negara.

"Ancaman ini sangat tidak sanggup diterima, tapi ibarat yang kita lihat negara-negara itu tidak takut. Turki tetap membeli persenjataan kami, India dan Indonesia juga tetap membeli senjata dari kami," ucap Vorobieva.

"Tentu saja itu ialah interfensi pribadi terhadap urusan dalam negeri negara lain dan korelasi bilateral, yang mana tidak sanggup diterima dan tidak sah," sambungnya, dikala menggelar briefing bulanan di kediamannya di tempat Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (17/10).

Seperti diketahui, AS dari awal sudah mengancam negara-negara yang membeli senjata Rusia berpotensi terkena hukuman menurut undang-undangnya, Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).

UU itu sejatinya dirancang hanya untuk melawan Rusia, Iran, dan Korea Utara. Setelah New Delhi resmi membeli senjata pertahanan S-400 Triumf, Washington yang menganggap New Delhi sebagai kawan hanya menciptakan pernyataan samar. Kapan dan wujud hukuman yang berpotensi dijatuhkan pada India tak pernah diungkap secara jelas.

Sementara itu terkait dengan Indonesia, yang telah membeli Su-35 Rusia, AS belum pernah mengeluarkan pernyataan terbuka, bahwa mereka juga mungkin akan menjatuhkan hukuman kepada Jakarta. (esn)

  SINDOnews  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Soal Sukhoi Butuh Proses Panjang Dalam Pengirimanya"

Post a Comment