Info!! [Dunia] 8 Fakta Dalam Pembantaian Horor Parade Militer Iran

Anggota militer dan warga sontak menyelamatkan diri sesudah kelompok militer memberondong tembakan ketika parade militer di kota Ahvaz, Iran. [Foto/Istimewa]

Parade militer Iran di Ahvaz pada hari Sabtu (22/9/2018) menjadi ajang pembantaian horor oleh empat laki-laki bersenjata. Insiden tragis ini jadi pukulan berat bagi Teheran alasannya yaitu pawai militer itu untuk memperingati Perang Iran-Irak ketika Baghdad dipimpin Saddam Hussein.

Pembantaian itu terjadi di siang hari, di mana pawai militer yang dibanggakan rezim Teheran itu jadi tontonan warga setempat.

Kelompok penyerang belum diketahui secara pasti. Namun, Teheran menuduh sekutu Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah terlibat.

SINDOnews pada Minggu (23/9/2018) merangkum 8 fakta dalam peristiwa mengerikan di Ahvaz. Berikut rinciannya;

1. Pelaku Serangan
Militer Iran mengatakan, jumlah laki-laki bersenjata yang menyerang pawai militer di Ahvaz sebanyak empat orang. Mereka mengenakan seragam militer palsu. Tiga pelaku tewas di lokasi serangan. Penyerang keempat sempat ditangkap, namun tewas alasannya yaitu mengalami luka parah.

2. Target Serangan
Keempat laki-laki bersenjata mengumbar tembakan tanpa pandang bulu ke arah pawai militer. Baik tentara maupun warga sipil jadi sasaran secara acak. Keempat pelaku muncul seketika tanpa terdeteksi dan merangsek masuk ke lokasi pawai sebelum hasilnya mengumbar tembakan.

3. Korban Pembantaian
Data otoritas Iran menyatakan, jumlah korban tewas mencapai 29 orang. Data korban ini termasuk perempuan dan belum dewasa yang menonton pawai militer. Belum terperinci apakah keempat pelaku termasuk data 29 korban tewas tersebut atau tidak. Data ini update pada Sabtu malam dan dapat berubah mengingat korban luka mencapai lebih dari 60 orang.

4. Garda Revolusi Dibantai
Sebanyak 12 anggota Garda Revolusi ikut dibantai dalam serangan horor kemarin. Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi rezim Teheran, alasannya yaitu Garda Revolusi selama ini dibanggakan sebagai pasukan elite dan dibantai di negeri sendiri dan di program pawai militer yang dibanggakan Teheran.

5. Pihak Tertuduh
Iran menuduh para pelaku terkait dengan Amerika Serikat dan tubuh intelijen Israel; Mossad. Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei menuduh negara-negara Teluk sekutu AS terlibat, tapi tak merinci negara yang dimaksud. Meski demikian, sekutu AS yang ketika ini bermusuhan dengan Teheran yaitu Israel dan negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi.

6. Pihak Pengklaim Serangan
Gerakan Demokrasi Arab Patriotik yang terkait dengan Arab Saudi di Ahwaz telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS) juga menciptakan klaim serupa, namun tidak disertai bukti kuat.

7. Reaksi Iran
Presiden Hassan Rouhani bersumpah bahwa Iran akan memperlihatkan respons yang menghancurkan terhadap mereka yang terlibat serangan dan intelijen aneh yang memperlihatkan dukungan. Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan pasukan Iran menyeret pihak-pihak yang terlibat dalam pembantaian ini ke pengadilan.

8. Reaksi Dunia
Hingga data perihal serangan ini dirangkum, belum ada respons kecaman dan ucapan belasungkawa dari banyak sekali pemimpin negara di dunia. AS yang biasanya cepat bereaksi, kali ini juga bungkam. Begitu juga Israel dan Arab Saudi yang ketika ini bermusuhan dengan Teheran. Negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga belum menciptakan komentar.

 ISIS Rilis Bukti Video 
Anggota militer dan warga sontak menyelamatkan diri sesudah kelompok militer memberondong  INFO!! [Dunia] 8 Fakta dalam Pembantaian Horor Parade Militer IranPria dalam video yang dirilis ISIS, yang diklaim sebagai pelaku pembantaian dalam parade militer Iran di Ahvaz. [Foto/Twitter]

Kelompok ISIS mengklaim sebagai pihak di balik serangan mengerikan dalam parade militer Iran di Ahvaz yang menewaskan 25 orang, termasuk 12 anggota Garda Revolusi. Mereka merilis video sebagai bukti atas klaim pembantaian tersebut.

Video yang di-posting online oleh media propaganda ISIS, Amaq, memperlihatkan tiga laki-laki berada di sebuah kendaraan yang diklaim sedang dalam perjalanan untuk melaksanakan serangan terhadap parade militer di Ahvaz.

Serangan pada hari Sabtu pekan kemudian dilakukan empat laki-laki bersenjata yang mengenakan seragam militer palsu. Keempat pelaku mengumbar tembakan secara acak. Keempat pelaku tewas dalam serangan itu.

Awalnya, media-media Timur Tengah menyatakan korban tewas mencapai 29 orang, termasuk belum dewasa dan wanita. Namun, otoritas Iran menyatakan korban tewas 25 orang.

Dalam video yang dirilis media ISIS terlihat dua laki-laki berbicara dalam bahasa Arab perihal jihad. Sedangkan laki-laki ketiga berbicara dalam bahasa Farsi (Persia) yang menyatakan bahwa mereka menargetkan Garda Revolusi Iran.

"Kami Muslim, mereka kafir," kata laki-laki dalam video itu, ibarat dikutip Reuters, Senin (24/9/2018). "Kami akan menghancurkan mereka dengan serangan gaya gerilya yang kuat, insya Allah," lanjut laki-laki tersebut.

Ahvaz National Resistance, sebuah gerakan oposisi etnis Arab-Iran yang mencari sebuah negara secara terpisah di Provinsi Khuzestan yang kaya minyak, juga mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, klaim dari gerakan ini tak disertai bukti.

Sebelumnya, Garda Revolusi Iran bersumpah untuk balas dendam atas serangan terhadap parade militer di Ahvaz. Mereka tak terima 12 anggotanya dibantai oleh empat laki-laki bersenjata.

Pemerintah Iran menuduh negara-negara Arab Teluk mendukung orang-orang bersenjata tersebut.

"Mempertimbangkan bahwa (Garda Revolusi) mempunyai pengetahuan penuh perihal sentra penyebaran para pemimpin teroris kriminal..., mereka akan menghadapi pembalasan mematikan dan tak terlupakan dalam waktu dekat," kata Garda Revolusi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.

Parade militer di Ahvaz merupakan pawai untuk memperingati Perang Iran-Irak tahun 1980-1988 yang ketika itu Baghdad dipimpin Saddam Hussein. Ketika parade berlangsung, empat penyerang merangsek masuk dan mengumbar tembakan secara acak. Banyak korban, termasuk belasan anggota Garda Revolusi tergeletak di jalan dan beberapa pengunjung parade berhamburan menyelamatkan diri.

Presiden Hassan Rouhani menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan sekutu Teluk-nya yang ia sebut telah memprovokasi pertumpahan darah. Dia bersumpah akan memperlihatkan respons yang keras.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menolak tuduhan Rouhani. "Dia mempunyai rakyat Iran yang memprotes setiap uang yang masuk ke Iran, masuk ke militernya. Dia telah menindas rakyatnya untuk waktu yang usang dan ia perlu melihat markasnya sendiri untuk mencari tahu dari mana asalnya," katanya kepada CNN.

Seorang pejabat senior Uni Emirat Arab (UEA) juga membantah tuduhan Iran bahwa UEA melatih orang-orang bersenjata yang mengklaim serangan itu.

"Hasutan formal terhadap UEA dari dalam Iran sangat disayangkan, dan telah meningkat sesudah serangan Ahvaz," kata Menteri Luar Negeri Anwar Gargash di Twitter. (mas)

  SINDOnews  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! [Dunia] 8 Fakta Dalam Pembantaian Horor Parade Militer Iran"

Post a Comment