Info!! Jawaban China Terkait Undangan Indonesia Patroli Bersama
Di Laut China Selatan Wilayah perairan dalam garis putus-putus di Laut Cina Selatan yang diklaim Tiongkok. (law.ui.ac.id)
Indonesia mengajak negara-negara anggota ASEAN lainnya melaksanakan patroli bersama di wilayah sengketa Laut Cina Selatan (LCS). Ajakan tersebut menerima jawaban dari Kementerian Luar Negeri Cina.
“Saya belum tahu informasi menyerupai itu yang dikeluarkan secara resmi dari pihak Indonesia. Tapi perjuangan bersama Cina dan negara-negara ASEAN telah menyebabkan situasi Laut Cina Selatan makin stabil dan membaik,” kata juru bicara Kemenlu Cina, Lu Kang, di Beijing, Jumat (16/3).
Menurut Lu Kang, Cina dan negara-negara di tempat Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN itu telah bekerja sama menerapkan deklarasi tata sikap (DOC) yang mewadahi semua pihak bersengketa untuk berkomunikasi dan bertukar pandangan mengenai LCS. ASEAN dan Cina, lanjut Lu Kang, ketika ini juga sedang memulai konsultasi mengenai hukum tata sikap (COC) di perairan sengketa yang bernilai ekonomi tinggi, baik sebagai kemudian lintas utama perniagaan maupun sumber daya alam yang melimpah, itu.
“Dengan adanya upaya China dan ASEAN berkomitmen menjaga perdamaian, stabilitas pembangunan, dan kemakmuran kawasan, kami berharap pemberian dari semua negara non-kawasan,” ungkapnya sebagaimana dikutip laman resmi Kemenlu Cina, Sabtu (17/3).
Sejumlah media di Indonesia memberitakan , Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jumat (16/3), melobi negara-negara ASEAN lainnya untuk melaksanakan patroli bersama di Laut Cina Selatan. Cina dianggap telah menguasai 90 persen wilayah perairan Laut Cina Selatan yang disengketakan beberapa pihak antara lain Filipina, Brunei, Malaysia, Vietnam, Taiwan, dan Cina.
Indonesia memang tidak termasuk negara yang terlibat sengketa, namun faktanya Indonesia pernah berselisih paham dengan Cina terkait hak penangkapan ikan di perairan sekitar Pulau Natuna yang menghadirkan militer kedua negara itu.
Indonesia mengajak negara-negara anggota ASEAN lainnya melaksanakan patroli bersama di wilayah sengketa Laut Cina Selatan (LCS). Ajakan tersebut menerima jawaban dari Kementerian Luar Negeri Cina.
“Saya belum tahu informasi menyerupai itu yang dikeluarkan secara resmi dari pihak Indonesia. Tapi perjuangan bersama Cina dan negara-negara ASEAN telah menyebabkan situasi Laut Cina Selatan makin stabil dan membaik,” kata juru bicara Kemenlu Cina, Lu Kang, di Beijing, Jumat (16/3).
Menurut Lu Kang, Cina dan negara-negara di tempat Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN itu telah bekerja sama menerapkan deklarasi tata sikap (DOC) yang mewadahi semua pihak bersengketa untuk berkomunikasi dan bertukar pandangan mengenai LCS. ASEAN dan Cina, lanjut Lu Kang, ketika ini juga sedang memulai konsultasi mengenai hukum tata sikap (COC) di perairan sengketa yang bernilai ekonomi tinggi, baik sebagai kemudian lintas utama perniagaan maupun sumber daya alam yang melimpah, itu.
“Dengan adanya upaya China dan ASEAN berkomitmen menjaga perdamaian, stabilitas pembangunan, dan kemakmuran kawasan, kami berharap pemberian dari semua negara non-kawasan,” ungkapnya sebagaimana dikutip laman resmi Kemenlu Cina, Sabtu (17/3).
Sejumlah media di Indonesia memberitakan , Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jumat (16/3), melobi negara-negara ASEAN lainnya untuk melaksanakan patroli bersama di Laut Cina Selatan. Cina dianggap telah menguasai 90 persen wilayah perairan Laut Cina Selatan yang disengketakan beberapa pihak antara lain Filipina, Brunei, Malaysia, Vietnam, Taiwan, dan Cina.
Indonesia memang tidak termasuk negara yang terlibat sengketa, namun faktanya Indonesia pernah berselisih paham dengan Cina terkait hak penangkapan ikan di perairan sekitar Pulau Natuna yang menghadirkan militer kedua negara itu.
0 Response to "Info!! Jawaban China Terkait Undangan Indonesia Patroli Bersama"
Post a Comment