Info!! Tni Al Siap Berangkatkan Helikopter Dauphin As-365 N3+ Hr-3601
⚓ Untuk Misi MTF UnifilHR-3601 – Airbus Helicopters AS365 N3+ Dauphin Basarnas [Jet Photos] ☆
Maritim Task Force (MTF) Unifil merupakan salah satu kiprah Tentara Nasional Indonesia AL untuk mendukung misi perdamaian di bawah PBB sebagai langkah politik strategis Pemerintahan negara Republik Indonesia untuk ikut serta dalam mendukung perdamaian dunia di Lebanon.
Pada awalnya untuk mewujudkan misi turut serta dalam mendukung ketertiban dunia, Indonesia telah mengirimkan Pasukan penjaga Perdamaian PBB pertama kalinya pada tanggal 8 Januari 1957 ke Mesir. Kemudian seiring dengan perjalanan waktu, dalam meneruskan misi perdamaian dunia, tepatnya pada tanggal 18 April 2009 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut telah mulai mengambil bab pada misi perdamaian dunia melalui Maritime Task Force (MTF) Unifil XXVIII-A di bawah Commander Task Force (CTF) 448 di Lebanon dengan mengirimkan KRI Dipenogoro-365, dimana pada ketika itu dilengkapi dengan Helikopter Bolkow-105 Nv-414 sebagai unsur Senjata Armada terpadu yang menempel dengan KRI.
Namun seiring dengan perjalan waktu, dalam menjalankan misi tersebut PBB menuntut helikopter yang beroperasi untuk menjalankan misi MTF tersebut harus sesuai dengan standar kualifikasi PBB. Sehingga dalam rangka memenuhi standar kualifikasi tersebut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut tidak lagi sanggup mengirim helikopter jenis BO-105, alasannya ialah berdasarkan evaluasi PBB helikopter tersebut sudah tidak sesuai dengan standar yang dipersayaratkan. Untuk itu Tentara Nasional Indonesia AL menyiapkan helikopter DAUPHIN AS-365 N3+ HR-3601 sebagai penggantinya.
Hal ini merupakan wujud keseriusan dan kesepakatan dari Indonesia untuk menawarkan yang terbaik bagi PBB. Namun demikian untuk sanggup menilai apakah helikopter yang disiapkan oleh Tentara Nasional Indonesia AL memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh PBB, maka PBB mengirimkan delegasinya untuk menilai secara eksklusif kesiapan helikopter tersebut di Puspenerbal melalui acara Pre Deployment Visit atau PDV.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Mako Puspenerbal yang dihadiri oleh Waasops Kasal, Komandan Puspenerbal dan jajaran, perwakilan dari Mabes Tentara Nasional Indonesia serta Mr. Martin Lopez Gomez sebagai delegasi dari PBB yang akan menilai kesiapan helikopter DAUPHIN AS-365 N3+ HR-3601 dan menawarkan rekomendasi penilaiannya secara profesional ke MTF UNIFIL PBB.
Sesuai dengan standar yang dipersyaratkan oleh PBB bahwa helikopter DAUPHIN AS-365 N3+ HR-3601 yang akan Onboard di KRI Hasanudin telah dilengkapi dengan 17 peralatan sehingga mempunyai 12 kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu beroperasi di siang dan malam hari;
2. Pengamatan siang hari dan malam hari
3. Berkontribusi dalam memilih citra situasi udara;
4. Melaksanakan operasi dengan kapal-kapal MTF yang lain
5. Mampu melakukan penyelamatan medis dan angkutan udara;
6. Mampu melakukan angkut ringan pasukan maupun logistik.
7. Mampu melakukan pertolongan udara
8. Mampu melakukan pencarian dan pertolongan;
9. Mampu melakukan penerbangan intrument pada siang dan malam hari
10. Mampu melakukan penghindaran darurat
11. Dilengkapi dengan Transponder mode C dan S
12. Mampu melakukan penerbangan minimal 2 jam per hari.
(Pen Puspenerbal)
Maritim Task Force (MTF) Unifil merupakan salah satu kiprah Tentara Nasional Indonesia AL untuk mendukung misi perdamaian di bawah PBB sebagai langkah politik strategis Pemerintahan negara Republik Indonesia untuk ikut serta dalam mendukung perdamaian dunia di Lebanon.
Pada awalnya untuk mewujudkan misi turut serta dalam mendukung ketertiban dunia, Indonesia telah mengirimkan Pasukan penjaga Perdamaian PBB pertama kalinya pada tanggal 8 Januari 1957 ke Mesir. Kemudian seiring dengan perjalanan waktu, dalam meneruskan misi perdamaian dunia, tepatnya pada tanggal 18 April 2009 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut telah mulai mengambil bab pada misi perdamaian dunia melalui Maritime Task Force (MTF) Unifil XXVIII-A di bawah Commander Task Force (CTF) 448 di Lebanon dengan mengirimkan KRI Dipenogoro-365, dimana pada ketika itu dilengkapi dengan Helikopter Bolkow-105 Nv-414 sebagai unsur Senjata Armada terpadu yang menempel dengan KRI.
Namun seiring dengan perjalan waktu, dalam menjalankan misi tersebut PBB menuntut helikopter yang beroperasi untuk menjalankan misi MTF tersebut harus sesuai dengan standar kualifikasi PBB. Sehingga dalam rangka memenuhi standar kualifikasi tersebut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut tidak lagi sanggup mengirim helikopter jenis BO-105, alasannya ialah berdasarkan evaluasi PBB helikopter tersebut sudah tidak sesuai dengan standar yang dipersayaratkan. Untuk itu Tentara Nasional Indonesia AL menyiapkan helikopter DAUPHIN AS-365 N3+ HR-3601 sebagai penggantinya.
Hal ini merupakan wujud keseriusan dan kesepakatan dari Indonesia untuk menawarkan yang terbaik bagi PBB. Namun demikian untuk sanggup menilai apakah helikopter yang disiapkan oleh Tentara Nasional Indonesia AL memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh PBB, maka PBB mengirimkan delegasinya untuk menilai secara eksklusif kesiapan helikopter tersebut di Puspenerbal melalui acara Pre Deployment Visit atau PDV.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Mako Puspenerbal yang dihadiri oleh Waasops Kasal, Komandan Puspenerbal dan jajaran, perwakilan dari Mabes Tentara Nasional Indonesia serta Mr. Martin Lopez Gomez sebagai delegasi dari PBB yang akan menilai kesiapan helikopter DAUPHIN AS-365 N3+ HR-3601 dan menawarkan rekomendasi penilaiannya secara profesional ke MTF UNIFIL PBB.
Sesuai dengan standar yang dipersyaratkan oleh PBB bahwa helikopter DAUPHIN AS-365 N3+ HR-3601 yang akan Onboard di KRI Hasanudin telah dilengkapi dengan 17 peralatan sehingga mempunyai 12 kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu beroperasi di siang dan malam hari;
2. Pengamatan siang hari dan malam hari
3. Berkontribusi dalam memilih citra situasi udara;
4. Melaksanakan operasi dengan kapal-kapal MTF yang lain
5. Mampu melakukan penyelamatan medis dan angkutan udara;
6. Mampu melakukan angkut ringan pasukan maupun logistik.
7. Mampu melakukan pertolongan udara
8. Mampu melakukan pencarian dan pertolongan;
9. Mampu melakukan penerbangan intrument pada siang dan malam hari
10. Mampu melakukan penghindaran darurat
11. Dilengkapi dengan Transponder mode C dan S
12. Mampu melakukan penerbangan minimal 2 jam per hari.
(Pen Puspenerbal)
0 Response to "Info!! Tni Al Siap Berangkatkan Helikopter Dauphin As-365 N3+ Hr-3601"
Post a Comment