Info!! Tni-Ad Tarik Seluruh Meriam Giant Bow

Meriam Giant Bow Kostrad Tentara Nasional Indonesia AD

Investigasi insiden yang mengakibatkan empat prajurit Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Divisi Infanteri 1 Kostrad berlanjut. Polisi Militer TNI-AD (Pomad) masih menggali data mengenai insiden tersebut. Berdasar laporan terakhir, meriam Giant Bow yang mengalami gangguan berada dalam kondisi baik.

Insiden itu terjadi saat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) Tentara Nasional Indonesia di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) Rabu kemudian (17/5).

Berdasar informasi di lokasi kejadian, sejumlah perubahan dilakukan pasca kejadian. TNI AD tak hanya mengerahkan petugas untuk mengidentifikasi insiden tersebut. Tapi juga menarik mundur seluruh meriam Giant Bow yang semula turut serta dalam latihan.

Total ada sembilan Giant Bow yang ditarik. Selain Giant Bow yang mengalami gangguan, delapan lainnya turut ditarik mundur. Meski demikian, Mabes TNI-AD memastikan bahwa alutsista tersebut tetap siap siaga. ”Yang diidentifikasi hanya satu,” terperinci Kadispen AD Brigjen Tentara Nasional Indonesia Alfret Denny Tuejeh kemarin. Dia menekankan kembali bahwa alutsista itu berada dalam kondisi baik. Sebab, Yon Arhanud 1/ Divisi Infanteri 1 menilik peralatan tersebut sebelum dibawa ke Natuna.

Dipelihara dengan baik di satuan Yon Arhanud 1/Divisi Infanteri 1 Kostrad,” ungkap ia kepada Jawa Pos kemarin (18/5). Namun, Denny belum sanggup memastikan insiden tersebut bersumber dari malfungsi alutsista atau kesalahan prajurit. Berkaitan dengan hal itu, POM TNI-AD menerima kiprah untuk menginvestigasi insiden tersebut. ”Tim dari TNI-AD masih, sedang, dan terus melaksanakan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya,” terangnya. Hasil pemeriksaan tersebut bakal dihimpun dan dilaporkan eksklusif kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai pemegang komando PPRC TNI.

Meriam Giant Bow II 2x23mm diatas truk Isuzu Elf NPS 4×4 milik Batalyon Arhanud Ringan 1 Kostrad Tentara Nasional Indonesia AD [vidio]

Denny memastikan, setiap korban yang terdampak insiden di lokasi latihan PPRC Tentara Nasional Indonesia diurus dengan baik. Itu merupakan bentuk tanggung jawab TNI-AD terhadap para korban insiden tersebut. Jenazah empat prajurit yang gugur dalam latihan yang puncaknya diselenggarakan hari ini (19/5) tersebut sudah berada di tengah keluarga masing-masing. ”Rabu malam (17/5) mayit empat prajurit TNI-AD telah diberangkatkan menuju tempat asal masing-masing,” ujarnya.

Jenazah Danrai Kapten Arh Heru Bayu dibawa ke keluarganya di Padang, Sumatera Barat. Jenazah Pratu Marwan dibawa ke Pekanbaru, Riau. Lalu, mayit Praka Edy ke Palopo dan mayit Pratu Ibnu Hidayat ke Semarang. Seluruhnya dimakamkan secara militer sebagai bentuk penghormatan dari TNI-AD kepada prajurit.

Sementara itu, kondisi delapan korban luka terus dipantau. Laporan terakhir menyebutkan, kondisi empat korban luka ringan membaik. Mereka yaitu Pratu Ridai, Pratu Didik, Praka Edi Sugianto, dan Pelda Dawid. ”Mereka berobat jalan,” kata Denny. Bahkan, Pelda Dawid yang berasal dari Pusat Penerangan (Puspen) Tentara Nasional Indonesia sudah keluar dari rumah sakit. Empat korban lainnya, Serda Alfredo Siahaan, Sertu Blego, Prada Wahyu Danar, serta Pratu Bayu Agung, masih dirawat secara intensif di RS Kartika Husada Pontianak. Mereka mengalami luka berat.

Meski insiden di Natuna merenggut empat nyawa prajurit TNI-AD, puncak latihan PPRC hari ini dilaksanakan sesuai dengan agenda. Kemarin seluruh prajurit Tentara Nasional Indonesia yang terlibat memang sudah tidak berlatih. Namun, persiapan dilakukan dengan matang. Sebab, bukan hanya panglima Tentara Nasional Indonesia dan kepala staf masing-masing angkatan yang dijadwalkan hadir. Presiden Joko Widodo pun turut menyaksikan eksklusif aktivitas tersebut. Bersama Gatot, Presiden Jokowi akan memimpin seremoni pembaretan gubernur-gubernur yang turut hadir.

   Jawapos  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Tni-Ad Tarik Seluruh Meriam Giant Bow"

Post a Comment