Info!! Impor Senjata Melonjak 677 Persen

Pada Januari 2018Produk gres buatan Pindad dipamerkan di Kemenhan, Kamis (9/6). Senjata gres tersebut Senapan Serbu SS3, Senapan Serbu SS2 subsonic 5,66mm, Sub Machine Gun PM3 dan Pistol G2 Premium. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Januari 2018 mengalami peningkatan sebesar US$ 39 juta menjadi US$ 15,1 miliar atau 0,26 persen dibandingkan Desember 2017.

Hal ini disebabkan lantaran kenaikan impor non migas yang nilainya sebesar US$ 457 juta atau naik 3,65 persen. Di sisi lain impor migas justru mengalami penurunan sebesar US$ 418 juta menjadi US$ 2,1 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan kenaikan impor ini paling tinggi ialah kategori barang senjata dan amunisi. Banyaknya impor senjata disebabkan kebutuhan Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia mengalami peningkatan.

Senjata menjadi salah satu golongan barang yang mengalami kenaikan impor di periode Januari 2018 selain Kendaraan dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik, baham kimia organik, mesin dan pesawat listrik,” kata beliau dikantornya, Kamis (15/2/2018).

BPS mencatat kenaikan impor senjata dan amunisi mencapai 677,4 persen dibandingkan Desember 2017. Nilainya pada Desember 2017 sebesar US$ 13,3 juta namun pada Januari 2018 melonjak menjadi US$ 103,4 juta.

Meski jikalau dibandigkan Desember 2017 mengalami penigkatan, namun jikalau dibandingkan Januari 2017, impor senjata dan amunisi mengalami penurunan 20,5 persen.

   Liputan 6  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Impor Senjata Melonjak 677 Persen"

Post a Comment