Info!! Tni Ad Bahas Pengadaan Senjata Baru
Gelar Rapat Pimpinan Ilustrasi Badak Pindad
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) Tahun Anggaran 2018. Bertempat di Mabes Tentara Nasional Indonesia AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rapim tersebut digelar secara tertutup.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono memimpin pribadi kegiatan tersebut.
"Ini merupakan implementasi dan tindak lanjut dari Kemhan. Kemudian dari Tentara Nasional Indonesia yang sudah ada beberapa waktu lalu. Hari ini kita laksanakan rapat pimpinan, kita mengacu kepada kebijakan-kebijakan dan petunjuk-petunjuk di lapangan yang juga disampaikan pada rapat pimpinan," tutur Mulyono, Senin (5/2/2018).
Mulyono menyebut, rapim tersebut dihadiri seluruh Pangkotama, termasuk Danrem provinsi dan seluruh Dansat di Tentara Nasional Indonesia AD. Pastinya, kesempatan itu dimanfaatkan untuk mengevaluasi capaian aktivitas di 2017 lalu.
"Kita memberikan hasil penilaian itu dan kebijakan-kebijakan yang sudah kita rumuskan, yang sudah kita sampaikan kepada seluruh para Panglima dan Komandan Satuan. Sehingga impian kita biar mendapat suatu persepsi, punya visi dan tujuan yang sama, dihadapkan dengan situasi kemudian, tantangan yang ada di dalam tahun 2018 mendatang," terang dia.
Beberapa hal yang ingin dicapai dalam Rapim juga diubahsuaikan dengan Program 100 Hari Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Di antaranya terkait Bidang Organisasi, Bidang Doktrin, Bidang Personel, Bidang Pengembangan Kemampuan, Bidang Material, dan Bidang Penggunaan Kekuatan Untuk Perang dan Selain Perang," kata Mulyono.
Adapun terkait anggaran pengadaan senjata gres di kalangan Tentara Nasional Indonesia AD, lanjut Mulyono, dalam prosesnya ada penurunan dibanding Tahun 2017. Dengan adanya pengurangan anggaran itu, artinya ada kebijakan yang dibentuk dengan memperhatikan skala prioritas.
"Saya tidak ingin yang aku beli dalam renstra kedua ini ternyata tidak bisa dioperasikan alasannya ada alat-alat atau sarana pendukung tidak ada. Itu aku tidak ingin ibarat itu. Saya sudah sampaikan oleh kebijakan aku bahwa hingga dengan 2019, semua alat yang aku beli sudah sesuai. Dan kemudian semua sudah siap kita operasikan. Itu prioritas," Mulyono menandaskan.
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) Tahun Anggaran 2018. Bertempat di Mabes Tentara Nasional Indonesia AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rapim tersebut digelar secara tertutup.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono memimpin pribadi kegiatan tersebut.
"Ini merupakan implementasi dan tindak lanjut dari Kemhan. Kemudian dari Tentara Nasional Indonesia yang sudah ada beberapa waktu lalu. Hari ini kita laksanakan rapat pimpinan, kita mengacu kepada kebijakan-kebijakan dan petunjuk-petunjuk di lapangan yang juga disampaikan pada rapat pimpinan," tutur Mulyono, Senin (5/2/2018).
Mulyono menyebut, rapim tersebut dihadiri seluruh Pangkotama, termasuk Danrem provinsi dan seluruh Dansat di Tentara Nasional Indonesia AD. Pastinya, kesempatan itu dimanfaatkan untuk mengevaluasi capaian aktivitas di 2017 lalu.
"Kita memberikan hasil penilaian itu dan kebijakan-kebijakan yang sudah kita rumuskan, yang sudah kita sampaikan kepada seluruh para Panglima dan Komandan Satuan. Sehingga impian kita biar mendapat suatu persepsi, punya visi dan tujuan yang sama, dihadapkan dengan situasi kemudian, tantangan yang ada di dalam tahun 2018 mendatang," terang dia.
Beberapa hal yang ingin dicapai dalam Rapim juga diubahsuaikan dengan Program 100 Hari Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Di antaranya terkait Bidang Organisasi, Bidang Doktrin, Bidang Personel, Bidang Pengembangan Kemampuan, Bidang Material, dan Bidang Penggunaan Kekuatan Untuk Perang dan Selain Perang," kata Mulyono.
Adapun terkait anggaran pengadaan senjata gres di kalangan Tentara Nasional Indonesia AD, lanjut Mulyono, dalam prosesnya ada penurunan dibanding Tahun 2017. Dengan adanya pengurangan anggaran itu, artinya ada kebijakan yang dibentuk dengan memperhatikan skala prioritas.
"Saya tidak ingin yang aku beli dalam renstra kedua ini ternyata tidak bisa dioperasikan alasannya ada alat-alat atau sarana pendukung tidak ada. Itu aku tidak ingin ibarat itu. Saya sudah sampaikan oleh kebijakan aku bahwa hingga dengan 2019, semua alat yang aku beli sudah sesuai. Dan kemudian semua sudah siap kita operasikan. Itu prioritas," Mulyono menandaskan.
♘ Liputan 6
0 Response to "Info!! Tni Ad Bahas Pengadaan Senjata Baru"
Post a Comment