Info!! Tni Terus Upayakan Penyelamatan Tiga Guru Sd Di Aroanop
Ke Timika Dokumentasi Sejumlah guru turun dari helikopter Tentara Nasional Indonesia AD sesudah dievakuasi dari Aroanop, Distrik Tembagapura, ketika datang di Timika, Mimika, Papua, Kamis (19/4/2018). Sebanyak 13 guru yang terdiri dari enam guru wanita dan tujuh guru laki-laki yang disandera kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) berhasil dievakuasi ke Timika memakai dua helikopter Tentara Nasional Indonesia AD. (ANTARA FOTO/Jeremias Rahadat) ★
Aparat Tentara Nasional Indonesia terus mengupayakan penyelamatan tiga orang guru yang bertugas di SD Inpres Jagamin, Aroanop, Distrik Tembagapura ke Timika.
Komandan Brigif 20 Ima Jaya Keramo Kolonel Inf Frits Pelamonia di Timika, Jumat, menyampaikan upaya penyelamatan tiga guru tersebut pada Jumat pagi sampai siang batal dilakukan karena helikopter Penerbangan Tentara Nasional Indonesia AD tidak dapat menjangkau Aroanop akhir kabut tebal.
"Evakuasi hari ini kami batalkan sebab kondisi cuaca yang kurang mendukung. Pilot sudah berusaha terbang lebih tinggi, tetapi Aroanop Kompleks tertutup kabut tebal sehingga kami memutuskan untuk kembali. Rencananya, penyelamatan akan dilanjutkan esok pagi. Mudah-mudahan kondisi cuaca membaik," kata Frits Pelamonia.
Ia mengatakan, tiga guru yang akan dievakuasi dari Aroanop tersebut seluruhnya laki-laki. Mereka sudah dua tahun bertugas sebagai guru kontrak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika di SD Inpres Jagamin.
Sebelumnya pada Kamis (19/4) pagi, sebanyak 13 guru yang bertugas di SD Inpres Jagamin dan SD Inpres Aroanop telah dievakuasi memakai dua helikopter Penerbangan Tentara Nasional Indonesia AD ke Timika.
Tujuh orang di antaranya merupakan guru perempuan.
Proses penyelamatan belasan guru dari kedua sekolah itu ke Timika karena sejumlah guru yang bertugas di SD Inpres Aroanop dilaporkan mengalami kekerasan fisik dan pemerkosaan oleh anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB.
Kolonel Frits Pelamonia menyampaikan ketika ini tim pemukul pasukan Tentara Nasional Indonesia dari Batalyon Infantri 751/Rider, Batalyon Infantri 754 Eme Neme Kangasi dan Brigif 20 Ima Jaya Keramo telah menguasai sepenuhnya enam kampung di Lembah Aroanop yang sebelumnya sempat diduduki KKSB.
"Kami tidak melaksanakan pengejaran anggota KKSB. Tapi yang jelas, tim pemukul sudah menguasai semua kampung di Aroanop Kompleks dan menguasai area-area ketinggian di wilayah itu. Ada empat tim yang kami kerahkan ke sana, ditambah satu tim evakuasi," terang Frits.
Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika Stanislaus Layan mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota KKSB terhadap para guru yang bertugas di SD Inpres Jagamin dan SD Inpres Aroanop.
Stanis menyampaikan semenjak 2016 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika menempatkan delapan guru di SD Inpres Aroanop dan sembilan guru di SD Inpres Jagamin untuk melayani pendidikan putra-putri orisinil Papua dari Suku Amungme.
"Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Kami sangat menyesal dan mengutuk tindakan mereka. Guru-guru hadir di sana untuk memanusiakan manusia, kok diperlakukan menyerupai ini," tutur Stanislaus.
Menurut dia, kehadiran tenaga guru di sekolah-sekolah pedalaman Mimika tidak mempunyai kepentingan apapun, selain untuk membawa misi mulia mendidik dan mencerdaskan generasi muda orisinil Papua dari suku-suku orisinil setempat.
"Sebelumnya tidak ada layanan pendidikan di tempat Aroanop itu, memang ada sekolah tapi guru-guru tidak ada di tempat. Makanya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengirim guru-guru ke Aroanop dan Jagamin. Selama dua tahun ini, proses pendidikan di sana berjalan maksimal dan hal itu diakui oleh masyarakat setempat. Tapi sayang, kerja keras guru-guru kami dinodai," ujar Stanislaus.
Aparat Tentara Nasional Indonesia terus mengupayakan penyelamatan tiga orang guru yang bertugas di SD Inpres Jagamin, Aroanop, Distrik Tembagapura ke Timika.
Komandan Brigif 20 Ima Jaya Keramo Kolonel Inf Frits Pelamonia di Timika, Jumat, menyampaikan upaya penyelamatan tiga guru tersebut pada Jumat pagi sampai siang batal dilakukan karena helikopter Penerbangan Tentara Nasional Indonesia AD tidak dapat menjangkau Aroanop akhir kabut tebal.
"Evakuasi hari ini kami batalkan sebab kondisi cuaca yang kurang mendukung. Pilot sudah berusaha terbang lebih tinggi, tetapi Aroanop Kompleks tertutup kabut tebal sehingga kami memutuskan untuk kembali. Rencananya, penyelamatan akan dilanjutkan esok pagi. Mudah-mudahan kondisi cuaca membaik," kata Frits Pelamonia.
Ia mengatakan, tiga guru yang akan dievakuasi dari Aroanop tersebut seluruhnya laki-laki. Mereka sudah dua tahun bertugas sebagai guru kontrak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika di SD Inpres Jagamin.
Sebelumnya pada Kamis (19/4) pagi, sebanyak 13 guru yang bertugas di SD Inpres Jagamin dan SD Inpres Aroanop telah dievakuasi memakai dua helikopter Penerbangan Tentara Nasional Indonesia AD ke Timika.
Tujuh orang di antaranya merupakan guru perempuan.
Proses penyelamatan belasan guru dari kedua sekolah itu ke Timika karena sejumlah guru yang bertugas di SD Inpres Aroanop dilaporkan mengalami kekerasan fisik dan pemerkosaan oleh anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB.
Kolonel Frits Pelamonia menyampaikan ketika ini tim pemukul pasukan Tentara Nasional Indonesia dari Batalyon Infantri 751/Rider, Batalyon Infantri 754 Eme Neme Kangasi dan Brigif 20 Ima Jaya Keramo telah menguasai sepenuhnya enam kampung di Lembah Aroanop yang sebelumnya sempat diduduki KKSB.
"Kami tidak melaksanakan pengejaran anggota KKSB. Tapi yang jelas, tim pemukul sudah menguasai semua kampung di Aroanop Kompleks dan menguasai area-area ketinggian di wilayah itu. Ada empat tim yang kami kerahkan ke sana, ditambah satu tim evakuasi," terang Frits.
Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika Stanislaus Layan mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota KKSB terhadap para guru yang bertugas di SD Inpres Jagamin dan SD Inpres Aroanop.
Stanis menyampaikan semenjak 2016 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika menempatkan delapan guru di SD Inpres Aroanop dan sembilan guru di SD Inpres Jagamin untuk melayani pendidikan putra-putri orisinil Papua dari Suku Amungme.
"Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Kami sangat menyesal dan mengutuk tindakan mereka. Guru-guru hadir di sana untuk memanusiakan manusia, kok diperlakukan menyerupai ini," tutur Stanislaus.
Menurut dia, kehadiran tenaga guru di sekolah-sekolah pedalaman Mimika tidak mempunyai kepentingan apapun, selain untuk membawa misi mulia mendidik dan mencerdaskan generasi muda orisinil Papua dari suku-suku orisinil setempat.
"Sebelumnya tidak ada layanan pendidikan di tempat Aroanop itu, memang ada sekolah tapi guru-guru tidak ada di tempat. Makanya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengirim guru-guru ke Aroanop dan Jagamin. Selama dua tahun ini, proses pendidikan di sana berjalan maksimal dan hal itu diakui oleh masyarakat setempat. Tapi sayang, kerja keras guru-guru kami dinodai," ujar Stanislaus.
♞ antara
0 Response to "Info!! Tni Terus Upayakan Penyelamatan Tiga Guru Sd Di Aroanop"
Post a Comment