Info!! Aku Tak Mau Bulan, Tapi Minggu, Ternyata Dua Hari Tuntas
⍟ Presiden lantas meminta waktu dua ahad untuk menuntaskan masalah ini. Jokowi menyaksikan penerbangan perdana di Pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU Wiriadinata [kotabogor] ☆
Presiden Joko Widodo meminta seluruh pegawanegeri Pemerintahan meninggalkan pola-pola usang dalam menuntaskan permasalahan bangsa. Selama ini, banyak duduk masalah yang sanggup diselesaikan dengan cepat namun tidak cepat-cepat diselesaikan.
"Menunggu perintah Presiden. Apakah harus menyerupai itu? Kan tidak," kata Presiden Joko Widodo di Pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU Wiriadinata Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Presiden berada di pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU tersebut untuk menyaksikan penandatanganan janji antara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, Kementerian Perhubungan dan pemkot Tasikmalaya ihwal Optimalisasi Pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU Wiriadinata sebagai Bandar Udara.
Berdasarkan rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan bahwa penandatangan itu ialah hasil langkah cepat Presiden sehabis mendengarkan keluhan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman yang sudah 12 tahun meminta semoga Lanud Wiriadinata juga sanggup dimanfaatkan sebagai bandara umum atau komersial.
"Itu belum juga terlaksana," kata Presiden menirukan keluhan Wali Kota Tasikmalaya.
Presiden lantas meminta waktu dua ahad untuk menuntaskan masalah ini.
"Saya tidak mau bulan, saya minta minggu, dua minggu. Dan ternyata dua hari sudah selesai," katanya.
Presiden merasa optimis bandara ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis di Tasikmalaya dan sekitarnya. Presiden yakin dalam waktu enam bulan mendatang bandara Wiriadinata akan ramai.
Agar bandara ini semakin maksimal mendorong ekonomi Tasikmalaya dan sekitarnya, Presiden memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memperpanjang landasan. Kepala Negara menyatakan akan meninjau secara eksklusif landasan itu pada selesai 2017.
“Sekarang runway-nya kan 1.200 meter. Perpanjang tahun ini menjadi 1.600 meter,” ucap Presiden.
Bukan kali ini saja Presiden mendorong percepatan pengembangan bandara. Pengalaman serupa pernah terjadi di bandara Silangit, Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara beberapa tahun lalu. Bandara yang sudah ada tidak terpakai. Setelah Presiden memerintahkan maskapai Garuda menciptakan aktivitas penerbangan reguler ke sana.
"Sekarang jadi rebutan, semua maskapai jadi terbang ke sana," kata Presiden.
Namun Presiden juga mengingatkan semoga semua persyaratan tata kelola dan mekanisme harus diikuti. Demikian juga halnya dengan mekanisme pemindahan aset, harus berjalan sesuai hukum perundang-undangan yang ada. Masalah ini harus dipecahkan bahu-membahu oleh seluruh kementerian dan forum yang berkompeten menangani aset negara, contohnya Kementerian Keuangan.
"Jangan melupakan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur," kata Presiden.
Tak hanya udara, transportasi darat juga menjadi perhatian Presiden. Salah satunya jalur kereta api. Pemerintah akan mengkaji lebih rinci banyak sekali kemungkinan pengembangan sarana tranportasi kereta api.
“Saya kira bila kita bekerja secara maraton menyerupai ini, paralel yang udara, yang darat semuanya dikerjakan, insya Allah ekonomi kita akan menjadi lebih baik, terutama ekonomi di daerah, di sini,” ujarnya.
Penandatanganan MoU antara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, Kementerian Perhubungan dan pemkot Tasikmalaya ihwal Optimalisasi Pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU Wiriadinata sebagai Bandar Udara dilakukan oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda Tentara Nasional Indonesia Imam Baidirus, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman.
Turut hadir pada program tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Presiden Joko Widodo meminta seluruh pegawanegeri Pemerintahan meninggalkan pola-pola usang dalam menuntaskan permasalahan bangsa. Selama ini, banyak duduk masalah yang sanggup diselesaikan dengan cepat namun tidak cepat-cepat diselesaikan.
"Menunggu perintah Presiden. Apakah harus menyerupai itu? Kan tidak," kata Presiden Joko Widodo di Pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU Wiriadinata Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Presiden berada di pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU tersebut untuk menyaksikan penandatanganan janji antara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, Kementerian Perhubungan dan pemkot Tasikmalaya ihwal Optimalisasi Pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU Wiriadinata sebagai Bandar Udara.
Berdasarkan rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan bahwa penandatangan itu ialah hasil langkah cepat Presiden sehabis mendengarkan keluhan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman yang sudah 12 tahun meminta semoga Lanud Wiriadinata juga sanggup dimanfaatkan sebagai bandara umum atau komersial.
"Itu belum juga terlaksana," kata Presiden menirukan keluhan Wali Kota Tasikmalaya.
Presiden lantas meminta waktu dua ahad untuk menuntaskan masalah ini.
"Saya tidak mau bulan, saya minta minggu, dua minggu. Dan ternyata dua hari sudah selesai," katanya.
Presiden merasa optimis bandara ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis di Tasikmalaya dan sekitarnya. Presiden yakin dalam waktu enam bulan mendatang bandara Wiriadinata akan ramai.
Agar bandara ini semakin maksimal mendorong ekonomi Tasikmalaya dan sekitarnya, Presiden memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memperpanjang landasan. Kepala Negara menyatakan akan meninjau secara eksklusif landasan itu pada selesai 2017.
“Sekarang runway-nya kan 1.200 meter. Perpanjang tahun ini menjadi 1.600 meter,” ucap Presiden.
Bukan kali ini saja Presiden mendorong percepatan pengembangan bandara. Pengalaman serupa pernah terjadi di bandara Silangit, Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara beberapa tahun lalu. Bandara yang sudah ada tidak terpakai. Setelah Presiden memerintahkan maskapai Garuda menciptakan aktivitas penerbangan reguler ke sana.
"Sekarang jadi rebutan, semua maskapai jadi terbang ke sana," kata Presiden.
Namun Presiden juga mengingatkan semoga semua persyaratan tata kelola dan mekanisme harus diikuti. Demikian juga halnya dengan mekanisme pemindahan aset, harus berjalan sesuai hukum perundang-undangan yang ada. Masalah ini harus dipecahkan bahu-membahu oleh seluruh kementerian dan forum yang berkompeten menangani aset negara, contohnya Kementerian Keuangan.
"Jangan melupakan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur," kata Presiden.
Tak hanya udara, transportasi darat juga menjadi perhatian Presiden. Salah satunya jalur kereta api. Pemerintah akan mengkaji lebih rinci banyak sekali kemungkinan pengembangan sarana tranportasi kereta api.
“Saya kira bila kita bekerja secara maraton menyerupai ini, paralel yang udara, yang darat semuanya dikerjakan, insya Allah ekonomi kita akan menjadi lebih baik, terutama ekonomi di daerah, di sini,” ujarnya.
Penandatanganan MoU antara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, Kementerian Perhubungan dan pemkot Tasikmalaya ihwal Optimalisasi Pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU Wiriadinata sebagai Bandar Udara dilakukan oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda Tentara Nasional Indonesia Imam Baidirus, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman.
Turut hadir pada program tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
0 Response to "Info!! Aku Tak Mau Bulan, Tapi Minggu, Ternyata Dua Hari Tuntas"
Post a Comment