Info!! Denarhanud Rudal Bontang Uji Coba Rudal Grom
Di Pantai Sekerat Uji coba Rudal Grom yang dilaksanakan prajurit Denarhanud Rudal 002/Bontang, di Pantai Sekarat Bengalon, Sangatta, Kalimantan Timur, Sabtu (25/11/2017). (TNI AD) ★
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Tentara Nasional Indonesia Sonhadji meninjau eksklusif uji coba Rudal Grom yang dilaksanakan prajurit Denarhanud Rudal 002/Bontang, di Pantai Sekarat Bengalon, Sangatta, Kalimantan Timur, Sabtu (25/11/2017).
Kemampuan prajurit yang dikomandani Mayor Arh Reindi Trisetyo ini, diuji dalam mengoperasikan sekaligus menembakan senjata berat 23 mm bersama Rudal Poprad.
Sebuah pesawat diterbangkan yang disimulasikan pesawat musuh memasuki daerah vital di Indonesia. Saat pesawat memasuki udara Indonesia, eksklusif dilakukan deteksi untuk mengetahui tujuan pesawat memasuki daerah terlarang di Indonesia. Kemudian, peringatan dilakukan namun diabaikan sehingga sejumlah rudal diluncurkan. “Pelucuran rudal merupakan tindakan terakhir,” jelas Mayor Arh Reindi Trisetyo.
Disebutkan, Rudal Grom yaitu rudal jenis Short Range Air Defence alias rudal pertahanan udara jarak pendek. Sebagai rudal SAM ringan, Grom pertama kali diproduksi pada tahun 1995, dirancang oleh Military Institute of Armament Technology dan diproduksi oleh Mesko, Skarzysko-Kamienna, manufaktur senjata asal Polandia. “Rudal Grom mulai memperkuat Detasemen Rudal 002 Kodam VI/Mulawarman yang mengamankan obyek vital di Bontang,”ujarnya.
Mayor Arh Reindi Trisetyo menyampaikan, menurut data, Rudal Grom milik Arhanud Tentara Nasional Indonesia AD bisa dipasang dalam platform peluncur Poprad dan meriam 23-mm/ZUR komposit. Poprad yang digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia AD, memakai platform Jip Defender dari Land Rover. Dalam satu Jip tersedia 4 (empat) peluncur Grom yang bisa berputar 360 derajat.
“Dengan adopsi peluncur Grom pada kendaraan berkemampuan off road, diperlukan gelar operasi rudal ini sanggup lebih mobile dan fleksibel. Umumnya dalam satu Jip peluncur membawa 8 rudal, 4 yang siap tembak dan sisanya 4 rudal sebagai cadangan,” tutur Mayor Arh Reindi Trisetyo.
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Tentara Nasional Indonesia Sonhadji meninjau eksklusif uji coba Rudal Grom yang dilaksanakan prajurit Denarhanud Rudal 002/Bontang, di Pantai Sekarat Bengalon, Sangatta, Kalimantan Timur, Sabtu (25/11/2017).
Kemampuan prajurit yang dikomandani Mayor Arh Reindi Trisetyo ini, diuji dalam mengoperasikan sekaligus menembakan senjata berat 23 mm bersama Rudal Poprad.
Sebuah pesawat diterbangkan yang disimulasikan pesawat musuh memasuki daerah vital di Indonesia. Saat pesawat memasuki udara Indonesia, eksklusif dilakukan deteksi untuk mengetahui tujuan pesawat memasuki daerah terlarang di Indonesia. Kemudian, peringatan dilakukan namun diabaikan sehingga sejumlah rudal diluncurkan. “Pelucuran rudal merupakan tindakan terakhir,” jelas Mayor Arh Reindi Trisetyo.
Disebutkan, Rudal Grom yaitu rudal jenis Short Range Air Defence alias rudal pertahanan udara jarak pendek. Sebagai rudal SAM ringan, Grom pertama kali diproduksi pada tahun 1995, dirancang oleh Military Institute of Armament Technology dan diproduksi oleh Mesko, Skarzysko-Kamienna, manufaktur senjata asal Polandia. “Rudal Grom mulai memperkuat Detasemen Rudal 002 Kodam VI/Mulawarman yang mengamankan obyek vital di Bontang,”ujarnya.
Mayor Arh Reindi Trisetyo menyampaikan, menurut data, Rudal Grom milik Arhanud Tentara Nasional Indonesia AD bisa dipasang dalam platform peluncur Poprad dan meriam 23-mm/ZUR komposit. Poprad yang digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia AD, memakai platform Jip Defender dari Land Rover. Dalam satu Jip tersedia 4 (empat) peluncur Grom yang bisa berputar 360 derajat.
“Dengan adopsi peluncur Grom pada kendaraan berkemampuan off road, diperlukan gelar operasi rudal ini sanggup lebih mobile dan fleksibel. Umumnya dalam satu Jip peluncur membawa 8 rudal, 4 yang siap tembak dan sisanya 4 rudal sebagai cadangan,” tutur Mayor Arh Reindi Trisetyo.
★ TNI AD
0 Response to "Info!! Denarhanud Rudal Bontang Uji Coba Rudal Grom"
Post a Comment