Info!! [Dunia] Wagner, Tentara Swasta Rusia
Digunakan dalam Perang SuriahIlustrasi pasukan Rusia di Suriah [medium] ●
Sebelum ia dibunuh oleh seorang penembak jitu di Suriah, Ivan Slyshkin menulis pesan yang penuh kasih kepada tunangannya di media sosial; “Kami akan segera bertemu satu sama lain dan saya akan memegangmu sekuat mungkin.”
Namun laki-laki 23 tahun itu tidak akan ditemukan dalam korban resmi di Kementerian Pertahanan Rusia dalam perang melawan Islamic State atau ISIS.
Itu sebab cowok yang meninggalkan kampung halamannya di Ozyorsk di Pegunungan Ural ialah satu dari ribuan orang Rusia yang dikerahkan ke Suriah oleh kontraktor militer swasta yang dikenal sebagai Wagner, yang tidak akan dibicarakan oleh pemerintah Presiden Vladimir Putin.
Batu nisan Slyshkin menyampaikan gambar ia memegang senapan mesin, dan dipenuhi bunga. Teman-temannya menyampaikan kepada media setempat bahwa ia bergabung dengan Wagner untuk membiayai pernikahannya.
”Dia berada di kelompok Wagner,” kata temannya Andrei Zotov kepada The Associated Press, dalam laporan pemeriksaan yang dilansir Kamis (14/12/2017). Slyshkin terbunuh di ladang minyak Al-Shayer di utara Palmyra, Suriah.
”Ada banyak orang baik di sana. Dia mengajukan diri untuk bergabung dengan perusahaan tersebut,” ujar Zotov. ”Seperti banyak petempur Rusia, ia ingin memecahkan duduk perkara keuangnnya.”
Pemerintah Rusia telah menolak keberadaan kelompok Wagner, namun para analis mengklaim bahwa tentara bayaran itu beroperasi di “dunia gelap” yang memungkinkan Putin mengklaim kemenangan politik dengan menyembunyikan jumlah korban tewas yang sebenarnya.
Kematian Slyshkin menambah sorotan yang semakin meningkat pada kekuatan tentara bayaran rahasia. Kematian Slyshkin menjadi celah pemeriksaan yang dilakukan oleh The Conflict Intelligence Team (CIT) yang berbasis di Saint Petersburg dan Associated Press.
Untuk sementara pemerintah Rusia telah menolak keberadaan tentara swasta, di mana sobat dan keluarga dari mereka yang terbunuh mulai berbicara. Perkiraan kekuatam pasukan Wagner berkisar antara 3.000 hingga 25.000. Pasukan swasta ini dibayar untuk dijadikan “pasukan kejut” di Suriah.
Kekasih dari salah satu tentara Wagner yang terbunuh baru-baru ini mengklaim bahwa petempur diberi tahu bahwa mereka akan dibayar sekitar USD 4.000 per bulan. Dia menyampaikan bahwa kondisi di lapangan jarang bertemu dengan apa yang dijanjikan dan keluarga korban dibayar antara USD 22.000 hingga USD 52.000 untuk kematian, tergantung pada peringkatnya.
Penggunaan kontraktor militer swasta oleh negara-negara besar bukan hal baru. Amerika Serikat (AS) juga pernah memakai tentara swasta ketika operasi militer di Irak dan Afghanistan selama bertahun-tahun.
Namun, di Rusia ada undang-undang yang melarang perekrutan tentara bayaran. Operasi Wagner diyakini menggandakan model serupa dari ”tambal sulam” kekuatan yang dipakai di Ukraina timur pada tahun 2014.
Para petempur telah memainkan tugas penting dalam membantu mengubah gelombang perang saudara Suriah untuk mendukung sekutu Rusia, yakni Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Penyebarannya yang secara diam-diam juga membantu menutupi jumlah korban tewas secara resmi demi gambaran Putin yang kembali maju dalam pemilu presiden Rusia tahun depan.
”Orang-orang Rusia tidak terlalu antusias dengan gagasan ihwal sebuah dinasti yang melibatkan anak laki-laki mereka pulang ke rumah dengan kantong jenazah. Jelas kurangnya antusiasme untuk konflik ini,” kata Mark Galeotti, peneliti senior di Institute of International Relations di Praha.
”Dengan mempunyai perusahaan militer Wagner ini, mereka sanggup mempunyai kekuatan yang benar-benar sanggup mereka gunakan, tapi ketika orang meninggal, itu tidak harus diumumkan,” kata Galeotti.
Kementerian Pertahanan Rusia menyampaikan 41 tentaranya tewas di Suriah. Namun berdasarkan laporan Fontanka News, 73 kontraktor swasta lainnya telah terbunuh di sana.
Kantor info tersebut telah memperoleh apa yang digambarkannya sebagai spreadsheet Wagner dan formulir rekrutmen yang mengindikasikan ribuan orang Rusia telah bertempur di Suriah.
Menurut jurnalis Fontaka, Denis Korotkov, dari sekitar 3.000 karyawan Wagner yang dikerahkan ke Suriah selama bertahun-tahun, kontingen terbesar pada waktu tertentu ialah sekitar 1.500 personel. Sejak 2015, setidaknya 73 di antaranya telah tewas. (mas)
Sebelum ia dibunuh oleh seorang penembak jitu di Suriah, Ivan Slyshkin menulis pesan yang penuh kasih kepada tunangannya di media sosial; “Kami akan segera bertemu satu sama lain dan saya akan memegangmu sekuat mungkin.”
Namun laki-laki 23 tahun itu tidak akan ditemukan dalam korban resmi di Kementerian Pertahanan Rusia dalam perang melawan Islamic State atau ISIS.
Itu sebab cowok yang meninggalkan kampung halamannya di Ozyorsk di Pegunungan Ural ialah satu dari ribuan orang Rusia yang dikerahkan ke Suriah oleh kontraktor militer swasta yang dikenal sebagai Wagner, yang tidak akan dibicarakan oleh pemerintah Presiden Vladimir Putin.
Batu nisan Slyshkin menyampaikan gambar ia memegang senapan mesin, dan dipenuhi bunga. Teman-temannya menyampaikan kepada media setempat bahwa ia bergabung dengan Wagner untuk membiayai pernikahannya.
”Dia berada di kelompok Wagner,” kata temannya Andrei Zotov kepada The Associated Press, dalam laporan pemeriksaan yang dilansir Kamis (14/12/2017). Slyshkin terbunuh di ladang minyak Al-Shayer di utara Palmyra, Suriah.
”Ada banyak orang baik di sana. Dia mengajukan diri untuk bergabung dengan perusahaan tersebut,” ujar Zotov. ”Seperti banyak petempur Rusia, ia ingin memecahkan duduk perkara keuangnnya.”
Pemerintah Rusia telah menolak keberadaan kelompok Wagner, namun para analis mengklaim bahwa tentara bayaran itu beroperasi di “dunia gelap” yang memungkinkan Putin mengklaim kemenangan politik dengan menyembunyikan jumlah korban tewas yang sebenarnya.
Kematian Slyshkin menambah sorotan yang semakin meningkat pada kekuatan tentara bayaran rahasia. Kematian Slyshkin menjadi celah pemeriksaan yang dilakukan oleh The Conflict Intelligence Team (CIT) yang berbasis di Saint Petersburg dan Associated Press.
Untuk sementara pemerintah Rusia telah menolak keberadaan tentara swasta, di mana sobat dan keluarga dari mereka yang terbunuh mulai berbicara. Perkiraan kekuatam pasukan Wagner berkisar antara 3.000 hingga 25.000. Pasukan swasta ini dibayar untuk dijadikan “pasukan kejut” di Suriah.
Kekasih dari salah satu tentara Wagner yang terbunuh baru-baru ini mengklaim bahwa petempur diberi tahu bahwa mereka akan dibayar sekitar USD 4.000 per bulan. Dia menyampaikan bahwa kondisi di lapangan jarang bertemu dengan apa yang dijanjikan dan keluarga korban dibayar antara USD 22.000 hingga USD 52.000 untuk kematian, tergantung pada peringkatnya.
Penggunaan kontraktor militer swasta oleh negara-negara besar bukan hal baru. Amerika Serikat (AS) juga pernah memakai tentara swasta ketika operasi militer di Irak dan Afghanistan selama bertahun-tahun.
Namun, di Rusia ada undang-undang yang melarang perekrutan tentara bayaran. Operasi Wagner diyakini menggandakan model serupa dari ”tambal sulam” kekuatan yang dipakai di Ukraina timur pada tahun 2014.
Para petempur telah memainkan tugas penting dalam membantu mengubah gelombang perang saudara Suriah untuk mendukung sekutu Rusia, yakni Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Penyebarannya yang secara diam-diam juga membantu menutupi jumlah korban tewas secara resmi demi gambaran Putin yang kembali maju dalam pemilu presiden Rusia tahun depan.
”Orang-orang Rusia tidak terlalu antusias dengan gagasan ihwal sebuah dinasti yang melibatkan anak laki-laki mereka pulang ke rumah dengan kantong jenazah. Jelas kurangnya antusiasme untuk konflik ini,” kata Mark Galeotti, peneliti senior di Institute of International Relations di Praha.
”Dengan mempunyai perusahaan militer Wagner ini, mereka sanggup mempunyai kekuatan yang benar-benar sanggup mereka gunakan, tapi ketika orang meninggal, itu tidak harus diumumkan,” kata Galeotti.
Kementerian Pertahanan Rusia menyampaikan 41 tentaranya tewas di Suriah. Namun berdasarkan laporan Fontanka News, 73 kontraktor swasta lainnya telah terbunuh di sana.
Kantor info tersebut telah memperoleh apa yang digambarkannya sebagai spreadsheet Wagner dan formulir rekrutmen yang mengindikasikan ribuan orang Rusia telah bertempur di Suriah.
Menurut jurnalis Fontaka, Denis Korotkov, dari sekitar 3.000 karyawan Wagner yang dikerahkan ke Suriah selama bertahun-tahun, kontingen terbesar pada waktu tertentu ialah sekitar 1.500 personel. Sejak 2015, setidaknya 73 di antaranya telah tewas. (mas)
0 Response to "Info!! [Dunia] Wagner, Tentara Swasta Rusia"
Post a Comment