Info!! Enam Negara Setuju Keroyok Basis Isis
★ Di Asia Tenggara
Ilustrasi ★
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, Pemerintah Indonesia bersama lima negara yakni Australia, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Selandia Baru setuju untuk mengantisipasi konflik bersenjata yang terjadi di Marawi, Filipina.
Dikhawatir, konflik itu bias meluas ke nagara-negara tetangga Filipina. Kesepakatan itu dicapai dalam Sub-Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT) di Manado pada Sabtu (29/7/2017) lalu.
Wiranto menuturkan, gejolak di Marawi, kalau tidak diantisipasi, berpotensi menyebar ke wilayah Indonesia. Hal tersebut mengingat lokasi Marawi berdekatan dengan perbatasan Indonesia.
"Saya kemarin dari Manado, mengajak teman-teman dari Australia, New Zealand, Malaysia, Filipina, Brunai Darussalam, untuk bantu-membantu keroyok basis ISIS gres di Asia Tenggara, di Marawi, Filipina Selatan. Marawi kini bergejolak," ujar Wiranto dikala ditemui di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Senin (31/7/2017).
"Saya ajak mereka (lima negara) bantu Filipina supaya selesai, kalau tidak, nanti dapat merambat ke Indonesia," tutur Wiranto lagi.
Mantan Menhankam/Pangab itu menjelaskan, dalam pertemuan multilateral tersebut disepakati lima hal. Pertama, pembentukan lembaga perihal FTF dalam rangka memperkuat kolaborasi menyebarkan informasi dan kolaborasi antara penegak aturan dan tubuh intelijen.
Kedua, dorongan kolaborasi di antara enam negara dan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang memperlihatkan layanan media sosial, video file sharing dan messaging.
“Jadi perusahaan-perusahaan sosial media ini nantinya ikut membantu kami mencari keberadaan teroris atau menangkal secara langsung,” kata Wiranto.
Ketiga, studi komparatif aturan terkait terorisme yang berlaku di masing-masing negara. Keempat, penguatan kolaborasi antara lembaga untuk penanggulangan acara pendanaan acara terorisme.
Terakhir, peningkatan kolaborasi di antara tubuh imigrasi dalam rangka pengawasan perbatasan terpadu.
“Pertemuan ini juga menyepakati bahwa akan ada pertemuan sub-regional selanjutnya yang akan diselenggarakan pada tahun 2018,” ucapnya.
Hadir pula dalam pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dan seluruh perwakilan kementerian serta lembaga terkait.
Ilustrasi ★ Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, Pemerintah Indonesia bersama lima negara yakni Australia, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Selandia Baru setuju untuk mengantisipasi konflik bersenjata yang terjadi di Marawi, Filipina.
Dikhawatir, konflik itu bias meluas ke nagara-negara tetangga Filipina. Kesepakatan itu dicapai dalam Sub-Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT) di Manado pada Sabtu (29/7/2017) lalu.
Wiranto menuturkan, gejolak di Marawi, kalau tidak diantisipasi, berpotensi menyebar ke wilayah Indonesia. Hal tersebut mengingat lokasi Marawi berdekatan dengan perbatasan Indonesia.
"Saya kemarin dari Manado, mengajak teman-teman dari Australia, New Zealand, Malaysia, Filipina, Brunai Darussalam, untuk bantu-membantu keroyok basis ISIS gres di Asia Tenggara, di Marawi, Filipina Selatan. Marawi kini bergejolak," ujar Wiranto dikala ditemui di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Senin (31/7/2017).
"Saya ajak mereka (lima negara) bantu Filipina supaya selesai, kalau tidak, nanti dapat merambat ke Indonesia," tutur Wiranto lagi.
Mantan Menhankam/Pangab itu menjelaskan, dalam pertemuan multilateral tersebut disepakati lima hal. Pertama, pembentukan lembaga perihal FTF dalam rangka memperkuat kolaborasi menyebarkan informasi dan kolaborasi antara penegak aturan dan tubuh intelijen.
Kedua, dorongan kolaborasi di antara enam negara dan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang memperlihatkan layanan media sosial, video file sharing dan messaging.
“Jadi perusahaan-perusahaan sosial media ini nantinya ikut membantu kami mencari keberadaan teroris atau menangkal secara langsung,” kata Wiranto.
Ketiga, studi komparatif aturan terkait terorisme yang berlaku di masing-masing negara. Keempat, penguatan kolaborasi antara lembaga untuk penanggulangan acara pendanaan acara terorisme.
Terakhir, peningkatan kolaborasi di antara tubuh imigrasi dalam rangka pengawasan perbatasan terpadu.
“Pertemuan ini juga menyepakati bahwa akan ada pertemuan sub-regional selanjutnya yang akan diselenggarakan pada tahun 2018,” ucapnya.
Hadir pula dalam pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dan seluruh perwakilan kementerian serta lembaga terkait.
0 Response to "Info!! Enam Negara Setuju Keroyok Basis Isis"
Post a Comment