Info!! Indonesia Dan Turki Kolaborasi Buat Kapal Selam Dan Drone
Sepakat kembalikan demam isu positif Ilustrasi kapal selam U214 [wikipedia] ★
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia dan Turki yaitu dua negara yang mempunyai potensi besar untuk berbagi kerja sama. Untuk itu, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya sudah memberikan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beberapa bidang kolaborasi konkrit yang sanggup diprioritaskan, antara lain di bidang perdagangan dan investasi, pertahanan, energi, serta memerangi terorisme.
“Kita telah setuju berupaya mengembalikan demam isu positif perdagangan dan investasi, antara lain melalui perundingan Indonesia – Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA), pengurangan atau pengakhiran kendala perdagangan, dan penciptaan iklim investasi yang kondusif,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama Presiden Erdogan, di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, pada hari Kamis (6/7) siang waktu setempat.
Kepala Negara menambahkan, Indonesia menyambut baik hasil konkrit kolaborasi industri pertahanan, berupa peluncuran tank kelas menengah kpaplan, produksi bersama Indonesia dan Turki, dan nota kesepahaman (MoU) antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry untuk kolaborasi di bidang kedirgantaraan.
“Tadi juga telah kita sepakati untuk menambah kolaborasi di bidang pembuatan kapal selam dan drone, dan ini juga akan ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara,” sambung Presiden.
Mengenai penguatan kolaborasi di bidang energi, berdasarkan Presiden Jokowi, ketika ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di daerah kepulauan Indonesia, antara lain melalui penggunan powership atau kapal penyedia pasokan listrik.
Soal Qatar dan Dukungan Pencalonan Indonesia Ilustrasi UAV ANKA [google]
Selain warta bilateral, Presiden Jokowi menyampaikan, dalam pertemuan dengan Presiden Erdogan itu telah dibahas banyak sekali warta dunia, antara lain duduk kasus Qatar. “Kita harapkan ini sanggup kita selesaikan melalui komunikasi dan dialog-dialog yang baik negara-negara yang mempunyai masalah,” ujarnya.
Sedangkan mengenai pemberantasan terorisme, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan Turki telah meningkatkan kolaborasi melalui informasi intelijen dan pembangunan IT sistem intelijen, sehingga memudahkan kedua negara berafiliasi dalam rangka memberantas terorisme.
Mengakhiri pernyataan persnya, Kepala Negara memberikan apresiasi atas santunan Turki terhadap pencalonan Indonesia pada DK PBB untuk tahun 2019-2020. Selain itu, Presiden Jokowi menyambut baik penandatanganan kolaborasi antara Indonesia dan Turki.
“Saya menyambut baik ditandatanganinya dua dokumen kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan Turki yaitu di bidang kesehatan dan peluncuran perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Presiden Erdogan menyampaikan, Indonesia dan Turki mempunyai korelasi sejarah, kebudayaan dan korelasi antar masyarakat yang panjang antar sebuah bangsa. “Saya harap ini sanggup menjadi aset untuk memperkokoh kerja sama,” kata Presiden Erdogan.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan antara lain Menteri Koordinator Bidang Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Kepala BNPT Suhardi Alius.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia dan Turki yaitu dua negara yang mempunyai potensi besar untuk berbagi kerja sama. Untuk itu, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya sudah memberikan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beberapa bidang kolaborasi konkrit yang sanggup diprioritaskan, antara lain di bidang perdagangan dan investasi, pertahanan, energi, serta memerangi terorisme.
“Kita telah setuju berupaya mengembalikan demam isu positif perdagangan dan investasi, antara lain melalui perundingan Indonesia – Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA), pengurangan atau pengakhiran kendala perdagangan, dan penciptaan iklim investasi yang kondusif,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama Presiden Erdogan, di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, pada hari Kamis (6/7) siang waktu setempat.
Kepala Negara menambahkan, Indonesia menyambut baik hasil konkrit kolaborasi industri pertahanan, berupa peluncuran tank kelas menengah kpaplan, produksi bersama Indonesia dan Turki, dan nota kesepahaman (MoU) antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry untuk kolaborasi di bidang kedirgantaraan.
“Tadi juga telah kita sepakati untuk menambah kolaborasi di bidang pembuatan kapal selam dan drone, dan ini juga akan ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara,” sambung Presiden.
Mengenai penguatan kolaborasi di bidang energi, berdasarkan Presiden Jokowi, ketika ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di daerah kepulauan Indonesia, antara lain melalui penggunan powership atau kapal penyedia pasokan listrik.
Soal Qatar dan Dukungan Pencalonan Indonesia Ilustrasi UAV ANKA [google]
Selain warta bilateral, Presiden Jokowi menyampaikan, dalam pertemuan dengan Presiden Erdogan itu telah dibahas banyak sekali warta dunia, antara lain duduk kasus Qatar. “Kita harapkan ini sanggup kita selesaikan melalui komunikasi dan dialog-dialog yang baik negara-negara yang mempunyai masalah,” ujarnya.
Sedangkan mengenai pemberantasan terorisme, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan Turki telah meningkatkan kolaborasi melalui informasi intelijen dan pembangunan IT sistem intelijen, sehingga memudahkan kedua negara berafiliasi dalam rangka memberantas terorisme.
Mengakhiri pernyataan persnya, Kepala Negara memberikan apresiasi atas santunan Turki terhadap pencalonan Indonesia pada DK PBB untuk tahun 2019-2020. Selain itu, Presiden Jokowi menyambut baik penandatanganan kolaborasi antara Indonesia dan Turki.
“Saya menyambut baik ditandatanganinya dua dokumen kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan Turki yaitu di bidang kesehatan dan peluncuran perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Presiden Erdogan menyampaikan, Indonesia dan Turki mempunyai korelasi sejarah, kebudayaan dan korelasi antar masyarakat yang panjang antar sebuah bangsa. “Saya harap ini sanggup menjadi aset untuk memperkokoh kerja sama,” kata Presiden Erdogan.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan antara lain Menteri Koordinator Bidang Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Kepala BNPT Suhardi Alius.
★ Setkab
0 Response to "Info!! Indonesia Dan Turki Kolaborasi Buat Kapal Selam Dan Drone"
Post a Comment