Info!! Indonesia Tukar Barang Komoditas Dengan 11 Pesawat Sukhoi Dari Rusia
Barter Kopi, Teh dan CPOPada pertemuan bilateral dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman imbal dagang antara perusahaan Indonesia dan Rusia [kemendag] ☆
Pemerintah segera melaksanakan tukar barang sejumlah komoditas nasional dengan 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia.
Barter tersebut terlaksana seiring dengan ditekennya Memorandum of Understanding (MOU) antara BUMN Rusia, Rostec, dengan BUMN Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Mengutip Kontan, Jumat (4/8/2017), pesawat Sukhoi dari hasil tukar barang tersebut akan digunakan untuk menggantikan armada F-5.
“Imbal dagang di bawah supervisi kedua pemerintah ini diperlukan sanggup segera direalisasikan melalui pertukaran 11 Sukhoi SU-35 dengan sejumlah produk ekspor Indonesia mulai dari kopi dan teh sampai minyak kelapa sawit dan produk-produk industri strategis pertahanan,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dalam keterangan resminya, Jumat.
Menteri Perdagangan berharap semoga janji imbal dagang kali ini sanggup disusul oleh janji serupa menyangkut produk atau sektor lain.
Kesempatan itu sekarang sangat terbuka alasannya ialah Rusia menghadapi embargo perdagangan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, serta sekutu-sekutunya terkait info keamanan dan teritorial.
Sementara itu, Rusia membalas dengan mengenakan hukuman pembatasan impor dari negara-negara tersebut. Akibat embargo dan kontra embargo ini, Rusia memerlukan sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan, termasuk buah-buahan tropis, serta produk esensial lainnya.
“Ini peluang yang dihentikan hilang dari genggaman kita. Potensi relasi ekonomi yang memanfaatkan situasi embargo dan kontra embargo ini melampaui isu-isu perdagangan dan investasi yang biasa alasannya ialah kita juga melihat peluang di bidang pariwisata, pertukaran pelajar, kolaborasi energi, teknologi, kedirgantaraan, dan lainnya,” ujar Enggar.
Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Rusia sanggup dikatakan masih sangat rendah dibanding potensinya.
Pada tahun 2012 total perdagangan kedua negara hanya mencatat 3,4 miliar dollar AS dengan defisit di pihak Indonesia sebesar 1,6 miliar dollar AS.
Nilai perdagangan dan defisit yang sama dicatat pada tahun 2013 sebelum perdagangan bilateral menurun menjadi 2,6 miliar dollar AS pada tahun 2014 dan 1,9 miliar dollar AS pada tahun 2015 yang dibarengi perbaikan dalam posisi neraca bagi Indonesia.
Pada tahun 2015 Indonesia mulai mencatat surplus perdagangan senilai 1,1 juta dollar AS dengan Rusia dan meningkat menjadi 411 juta dollar AS pada tahun 2016.
Pemerintah segera melaksanakan tukar barang sejumlah komoditas nasional dengan 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia.
Barter tersebut terlaksana seiring dengan ditekennya Memorandum of Understanding (MOU) antara BUMN Rusia, Rostec, dengan BUMN Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Mengutip Kontan, Jumat (4/8/2017), pesawat Sukhoi dari hasil tukar barang tersebut akan digunakan untuk menggantikan armada F-5.
“Imbal dagang di bawah supervisi kedua pemerintah ini diperlukan sanggup segera direalisasikan melalui pertukaran 11 Sukhoi SU-35 dengan sejumlah produk ekspor Indonesia mulai dari kopi dan teh sampai minyak kelapa sawit dan produk-produk industri strategis pertahanan,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dalam keterangan resminya, Jumat.
Menteri Perdagangan berharap semoga janji imbal dagang kali ini sanggup disusul oleh janji serupa menyangkut produk atau sektor lain.
Kesempatan itu sekarang sangat terbuka alasannya ialah Rusia menghadapi embargo perdagangan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, serta sekutu-sekutunya terkait info keamanan dan teritorial.
Sementara itu, Rusia membalas dengan mengenakan hukuman pembatasan impor dari negara-negara tersebut. Akibat embargo dan kontra embargo ini, Rusia memerlukan sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan, termasuk buah-buahan tropis, serta produk esensial lainnya.
“Ini peluang yang dihentikan hilang dari genggaman kita. Potensi relasi ekonomi yang memanfaatkan situasi embargo dan kontra embargo ini melampaui isu-isu perdagangan dan investasi yang biasa alasannya ialah kita juga melihat peluang di bidang pariwisata, pertukaran pelajar, kolaborasi energi, teknologi, kedirgantaraan, dan lainnya,” ujar Enggar.
Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Rusia sanggup dikatakan masih sangat rendah dibanding potensinya.
Pada tahun 2012 total perdagangan kedua negara hanya mencatat 3,4 miliar dollar AS dengan defisit di pihak Indonesia sebesar 1,6 miliar dollar AS.
Nilai perdagangan dan defisit yang sama dicatat pada tahun 2013 sebelum perdagangan bilateral menurun menjadi 2,6 miliar dollar AS pada tahun 2014 dan 1,9 miliar dollar AS pada tahun 2015 yang dibarengi perbaikan dalam posisi neraca bagi Indonesia.
Pada tahun 2015 Indonesia mulai mencatat surplus perdagangan senilai 1,1 juta dollar AS dengan Rusia dan meningkat menjadi 411 juta dollar AS pada tahun 2016.
0 Response to "Info!! Indonesia Tukar Barang Komoditas Dengan 11 Pesawat Sukhoi Dari Rusia"
Post a Comment