Info!! Medium Term Notes Pindad Raup 1 Trilliun
Rampungkan Kontrak Pesanan Anoa, Badak dan KomodoRanpur Pindad ●
Sekretaris Perusahaan PT Pindad Bayu A. Fiantoro menyampaikan Pindad sudah merampungkan penerbitan surat utang medium term notes (MTN). “Sampai Desember ini, kita sudah sanggup Rp 1 triliun. Kita mendapat rating A-,” katanya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 8 Desember 2017.
Bayu menuturkan surat utang ini berjangka tiga tahun dengan rate 9,25 persen. Pindad, kata dia, sengaja menerbitkan MTN itu untuk menambah investasi dan modal kerja. “Selama ini, kami dalam memenuhi pesanan bergantung pada pinjaman bank alasannya yakni untuk melaksanakan order itu niscaya butuh modal. Dengan MTN ini, suku bunganya lebih kecil dan tanpa jaminan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pindad sudah mendapat realisasi penanaman modal negara (PMN). Namun ia tidak merinci besarnya. “Kemarin, kami melaksanakan ekspansi lini produksi amunisi kaliber kecil untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 165 juta per tahun menjadi 275 juta per tahun. Itu salah satu implementasi penggunaan PMN,” ucapnya. Pindad berencana memakai dana PMN, dan MTN itu untuk modal kerja pemenuhan sejumlah pesanan. Pindad, misalnya, ketika ini tengah merampungkan kontrak pesanan alutsista dari Kementerian Pertahanan dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, di antaranya kendaraan tempur Anoa, panser Badak, kendaraan taktis Komodo, serta sejumlah senjata dan munisi. Pindad juga mendapat pesanan sejumlah produk industrial.
Bayu mengatakan, ketika ini, penggunaan dana MTN itu masih dibahas. “Masih belum diputuskan dipakai untuk membiayai proyek yang mana,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose menyampaikan perusahaannya bersiap memasarkan MTN. “Kami akan bermain di MTN. Gunanya untuk mencari sumber pendanaan dengan bunga lebih rendah dan jangka waktu lebih panjang,” ucapnya di Bandung, Rabu, 25 Oktober 2017.
Abraham berujar persiapan tersebut sudah dilakukan, salah satunya Pindad sudah memperoleh rating pemeringkatan. “Kemarin, kita sudah (memperoleh) rating PT Pindad dan alhamdulillah kita sanggup level A,” tuturnya.
Menurut Abraham, penerbitan MTN itu menjadi seni administrasi Pindad untuk mencari pendanaan yang efisien. “Karena bermain di industri pertahanan, kita butuh pemberian keuangan, yang selama ini barang impor. Kita masih banyak beli dari luar sehingga mau tidak mau kita harus lakukan cost efficient, mencari pendanaan dengan bunga rendah,” katanya.
Sekretaris Perusahaan PT Pindad Bayu A. Fiantoro menyampaikan Pindad sudah merampungkan penerbitan surat utang medium term notes (MTN). “Sampai Desember ini, kita sudah sanggup Rp 1 triliun. Kita mendapat rating A-,” katanya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 8 Desember 2017.
Bayu menuturkan surat utang ini berjangka tiga tahun dengan rate 9,25 persen. Pindad, kata dia, sengaja menerbitkan MTN itu untuk menambah investasi dan modal kerja. “Selama ini, kami dalam memenuhi pesanan bergantung pada pinjaman bank alasannya yakni untuk melaksanakan order itu niscaya butuh modal. Dengan MTN ini, suku bunganya lebih kecil dan tanpa jaminan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pindad sudah mendapat realisasi penanaman modal negara (PMN). Namun ia tidak merinci besarnya. “Kemarin, kami melaksanakan ekspansi lini produksi amunisi kaliber kecil untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 165 juta per tahun menjadi 275 juta per tahun. Itu salah satu implementasi penggunaan PMN,” ucapnya. Pindad berencana memakai dana PMN, dan MTN itu untuk modal kerja pemenuhan sejumlah pesanan. Pindad, misalnya, ketika ini tengah merampungkan kontrak pesanan alutsista dari Kementerian Pertahanan dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, di antaranya kendaraan tempur Anoa, panser Badak, kendaraan taktis Komodo, serta sejumlah senjata dan munisi. Pindad juga mendapat pesanan sejumlah produk industrial.
Bayu mengatakan, ketika ini, penggunaan dana MTN itu masih dibahas. “Masih belum diputuskan dipakai untuk membiayai proyek yang mana,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose menyampaikan perusahaannya bersiap memasarkan MTN. “Kami akan bermain di MTN. Gunanya untuk mencari sumber pendanaan dengan bunga lebih rendah dan jangka waktu lebih panjang,” ucapnya di Bandung, Rabu, 25 Oktober 2017.
Abraham berujar persiapan tersebut sudah dilakukan, salah satunya Pindad sudah memperoleh rating pemeringkatan. “Kemarin, kita sudah (memperoleh) rating PT Pindad dan alhamdulillah kita sanggup level A,” tuturnya.
Menurut Abraham, penerbitan MTN itu menjadi seni administrasi Pindad untuk mencari pendanaan yang efisien. “Karena bermain di industri pertahanan, kita butuh pemberian keuangan, yang selama ini barang impor. Kita masih banyak beli dari luar sehingga mau tidak mau kita harus lakukan cost efficient, mencari pendanaan dengan bunga rendah,” katanya.
★ Tempo
0 Response to "Info!! Medium Term Notes Pindad Raup 1 Trilliun"
Post a Comment