Info!! Pertahanan Negara Kita Tak Dapat Lagi Jawa-Sentris
Pembekalan Capaja Presiden Jokowi di sela-sela program pemberianpembekalan kepada Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia Tahun 2017 di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani Mabes Tentara Nasional Indonesia Cilangkap, Jakarta
Presiden Jokowi mengingatkan soal perubahan yang harus segera diantisipasi oleh semua pihak, termasuk Tentara Nasional Indonesia dan Polri. Perubahan yang ada tak hanya soal ekonomi, politik, dan teknologi semata, tapi juga bahaya yang dihadapi negara.
Itu disampaikan Presiden Jokowi memperlihatkan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia Tahun 2017 di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani Mabes Tentara Nasional Indonesia Cilangkap, Jakarta Senin (24/7) sore.
“Oleh alasannya ialah itu, para Capaja harus bisa berpikir strategis dalam mengantisipasi segala bentuk bahaya yang juga akan mengalami perubahan di masa mendatang,” terperinci Jokowi.
“Terutama pertahanan negara kita tidak lagi bisa Jawa-sentris, harus diubah semua menjadi Indonesia-sentris. Implementasinya menyerupai apa? Ini yang harus disiapkan dan direncanakan. Kalau tidak ya kita akan ditinggal,” ucap presiden.
Presiden Jokowi didampingi Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, memperlihatkan pembekalan kepada 729 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri 2017.
Presiden Jokowi didampingi Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, memperlihatkan pembekalan kepada 729 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri 2017.
Selain itu, lanjut mantan gubernur DKI ini, Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia juga harus mengubah contoh pikir dalam menghadapi perubahan bentuk-bentuk bahaya tersebut. Sebab, berdasarkan Presiden, bisa saja di masa yang akan tiba perang bukan lagi serupa dengan perang konvensional yang selama ini dikenal.
“Apakah diharapkan contohnya untuk ancaman-ancaman yang ada menyerupai ”cyber security” dan “drone” yang paling canggih untuk memantau perbatasan kita?” tanya Jokowi.
Capaja Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia juga disebut Presiden harus bisa berkomunikasi dengan masyarakat, yang ke depannya akan didominasi oleh generasi muda. Mereka juga harus bisa melindungi masyarakat dari ideologi-ideologi yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, dengan cara yang sesuai dengan perkembangan zaman.
“Bisa lewat Facebook, atau menciptakan vlog, Instagram, Twitter. Cara menyampaikannya kini sudah lewat itu (media sosial),” ujar Jokowi menambahkan.
Terakhir, Presiden berharap Capaja Akademi Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia Tahun 2017 sanggup menjalankan kiprah dan kewajibannya dengan baik sehingga memperlihatkan manfaat konkret bagi keluarga, bangsa, dan negara.
“Saya berpesan kalian harus terus menjadi pujian orang tua, keluarga, dan negara kita, Indonesia. Jadilah perwira-perwira yang dicintai seluruh rakyat Indonesia,” Jokowi menegaskan. (Johara/win)
Presiden Jokowi mengingatkan soal perubahan yang harus segera diantisipasi oleh semua pihak, termasuk Tentara Nasional Indonesia dan Polri. Perubahan yang ada tak hanya soal ekonomi, politik, dan teknologi semata, tapi juga bahaya yang dihadapi negara.
Itu disampaikan Presiden Jokowi memperlihatkan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia Tahun 2017 di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani Mabes Tentara Nasional Indonesia Cilangkap, Jakarta Senin (24/7) sore.
“Oleh alasannya ialah itu, para Capaja harus bisa berpikir strategis dalam mengantisipasi segala bentuk bahaya yang juga akan mengalami perubahan di masa mendatang,” terperinci Jokowi.
“Terutama pertahanan negara kita tidak lagi bisa Jawa-sentris, harus diubah semua menjadi Indonesia-sentris. Implementasinya menyerupai apa? Ini yang harus disiapkan dan direncanakan. Kalau tidak ya kita akan ditinggal,” ucap presiden.
Presiden Jokowi didampingi Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, memperlihatkan pembekalan kepada 729 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri 2017.
Presiden Jokowi didampingi Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, memperlihatkan pembekalan kepada 729 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri 2017.
Selain itu, lanjut mantan gubernur DKI ini, Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia juga harus mengubah contoh pikir dalam menghadapi perubahan bentuk-bentuk bahaya tersebut. Sebab, berdasarkan Presiden, bisa saja di masa yang akan tiba perang bukan lagi serupa dengan perang konvensional yang selama ini dikenal.
“Apakah diharapkan contohnya untuk ancaman-ancaman yang ada menyerupai ”cyber security” dan “drone” yang paling canggih untuk memantau perbatasan kita?” tanya Jokowi.
Capaja Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia juga disebut Presiden harus bisa berkomunikasi dengan masyarakat, yang ke depannya akan didominasi oleh generasi muda. Mereka juga harus bisa melindungi masyarakat dari ideologi-ideologi yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, dengan cara yang sesuai dengan perkembangan zaman.
“Bisa lewat Facebook, atau menciptakan vlog, Instagram, Twitter. Cara menyampaikannya kini sudah lewat itu (media sosial),” ujar Jokowi menambahkan.
Terakhir, Presiden berharap Capaja Akademi Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia Tahun 2017 sanggup menjalankan kiprah dan kewajibannya dengan baik sehingga memperlihatkan manfaat konkret bagi keluarga, bangsa, dan negara.
“Saya berpesan kalian harus terus menjadi pujian orang tua, keluarga, dan negara kita, Indonesia. Jadilah perwira-perwira yang dicintai seluruh rakyat Indonesia,” Jokowi menegaskan. (Johara/win)
♘ Poskota
0 Response to "Info!! Pertahanan Negara Kita Tak Dapat Lagi Jawa-Sentris"
Post a Comment