Info!! Misteri Hilangnya Anggota Tni Al Semenjak Desember 2016
Korban diselamatkan, namun empat prajurit belum ditemukan hingga kini. KRI Layang-635 ★
Nasib empat prajurit Tentara Nasional Indonesia AL yang hilang di perairan perbatasan Indonesia-Filipina semenjak 14 Desember 2016 silam, hingga sekarang belum diketahui keberadaannya.
Danlatamal VIII Manado, Laksamana Pertama Tentara Nasional Indonesia Suselo, menyampaikan proses pencarian masih terus dilakukan meski telah hilang selama tujuh bulan semenjak 14 Desember 2016.
"23 nelayan yang diamankan Tentara Nasional Indonesia AL malah telah dipulangkan, begitu juga tiga nelayan lainnya bersama empat prajurit di atas kapal FB Nurhana telah berada di Filipina. Ironisnya empat Tentara Nasional Indonesia AL kita malah tidak ada," katanya ketika konferensi pers penutupan acara latihan bersama Tentara Nasional Indonesia AL dan AL Filipina di Mako Lantamal VIII Manado, Rabu, 12 Juli 2017.
Ia mengatakan, kapal dan tiga nelayan Filipina ditemukan sekitar Mei 2017 lalu. "Makanya kami minta AL Filipina melaksanakan investigasi, melaksanakan pencarian soal keberadaan empat prajurit ini. Aneh kan, kapal FB Nurhana dan tiga nelayan sudah ditemukan kemudian prajurit kita tidak ada. Sangat aneh," katanya.
Ia menambahkan, hingga ketika ini Tentara Nasional Indonesia AL secara resmi masih melaksanakan proses pencarian, dan meminta otoritas Angkatan Laut Filipina ikut membantu mencari dan menyelidiki hilangnya empat prajurit terbaik Indonesia.
Angkatan Laut Filipina, Brigadir Jenderal Gilbert Italia Gepay mengatakan, hilangnya empat prajurit Tentara Nasional Indonesia AL Indonesia masih misteri. "Kami tetap berupaya melaksanakan pencarian hingga ke tempat perbatasan. Kita juga akan terus berkoordinasi dengan Indonesia," katanya.
Diketahui sebelumnya, empat Tentara Nasional Indonesia AL yang hilang yaitu Letnan dua Laut Faisal Dwi AR, Serda Mes Rizky Dwi Septianto, KLK Amo Dian Mahendra, KLD Isy Badnur Rohim. Mereka yaitu prajurit di KRI Layang (LYG)-635 hilang kontak di perairan Talaud, Sulawesi Utara. Kapal Perang Indonesia ini yang berada di bawah Pangkalan Tentara Nasional Indonesia AL (Lanal) Ternate dinyatakan hilang kontak semenjak 14 Desember 2016 lalu.
Kronologis, pada Selasa, 13 Desember 2016 sekitar pukul 16.30 WIT, KRI Layang-635 menerima kontak secara visual kemudian dideteksi mengunakan radar navigasi JRC terdapat spot kontak radar pada jarak 5 NM (Nautical Mile) dengan kecepatan 8 knot haluan ke Utara. Kontak terus didekati hingga dengan jarak 2 NM hingga terlihat secara visual kontak tersebut yaitu kapal berbendera Filipina berjulukan FB Nurhana.
Sekitar pukul 17.15 WIT, sebelum melaksanakan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal nelayan tersebut, sempat terjadi kontak senjata. Kemudian kapal nelayan berhasil diamankan tanpa muatan dan dokumen. Hanya ada 24 ABK.
Kapal tersebut kemudian digiring ke Lanal terdekat yakni Lanal Melonguane, Talaud. Dalam perjalanan ke Lanal Melonguane, empat prajurit tadi ditugaskan mengawal kapal nelayan Filipina berisi tiga nelayan. Sedangkan 21 ABK kapal nelayan Filipina itu dipindahkan ke KRI Layang.
Kemudian Rabu 14 Desember 2016 sekitar pukul 06.00 WITA, ketika perjalanan dari perairan perbatasan Indonesia-Filipina menuju Lanal Melonguane dalam kondisi cuaca yang buruk, empat prajurit dalam kapal nelayan FB Nurhana hilang kontak.
KRI Layang sempat mencari ke lokasi awal penangkapan kapal nelayan Filipina tersebut, tapi sudah tidak ditemukan. Akhirnya KRI Layang melanjutkan perjalanan ke Bitung.
Nasib empat prajurit Tentara Nasional Indonesia AL yang hilang di perairan perbatasan Indonesia-Filipina semenjak 14 Desember 2016 silam, hingga sekarang belum diketahui keberadaannya.
Danlatamal VIII Manado, Laksamana Pertama Tentara Nasional Indonesia Suselo, menyampaikan proses pencarian masih terus dilakukan meski telah hilang selama tujuh bulan semenjak 14 Desember 2016.
"23 nelayan yang diamankan Tentara Nasional Indonesia AL malah telah dipulangkan, begitu juga tiga nelayan lainnya bersama empat prajurit di atas kapal FB Nurhana telah berada di Filipina. Ironisnya empat Tentara Nasional Indonesia AL kita malah tidak ada," katanya ketika konferensi pers penutupan acara latihan bersama Tentara Nasional Indonesia AL dan AL Filipina di Mako Lantamal VIII Manado, Rabu, 12 Juli 2017.
Ia mengatakan, kapal dan tiga nelayan Filipina ditemukan sekitar Mei 2017 lalu. "Makanya kami minta AL Filipina melaksanakan investigasi, melaksanakan pencarian soal keberadaan empat prajurit ini. Aneh kan, kapal FB Nurhana dan tiga nelayan sudah ditemukan kemudian prajurit kita tidak ada. Sangat aneh," katanya.
Ia menambahkan, hingga ketika ini Tentara Nasional Indonesia AL secara resmi masih melaksanakan proses pencarian, dan meminta otoritas Angkatan Laut Filipina ikut membantu mencari dan menyelidiki hilangnya empat prajurit terbaik Indonesia.
Angkatan Laut Filipina, Brigadir Jenderal Gilbert Italia Gepay mengatakan, hilangnya empat prajurit Tentara Nasional Indonesia AL Indonesia masih misteri. "Kami tetap berupaya melaksanakan pencarian hingga ke tempat perbatasan. Kita juga akan terus berkoordinasi dengan Indonesia," katanya.
Diketahui sebelumnya, empat Tentara Nasional Indonesia AL yang hilang yaitu Letnan dua Laut Faisal Dwi AR, Serda Mes Rizky Dwi Septianto, KLK Amo Dian Mahendra, KLD Isy Badnur Rohim. Mereka yaitu prajurit di KRI Layang (LYG)-635 hilang kontak di perairan Talaud, Sulawesi Utara. Kapal Perang Indonesia ini yang berada di bawah Pangkalan Tentara Nasional Indonesia AL (Lanal) Ternate dinyatakan hilang kontak semenjak 14 Desember 2016 lalu.
Kronologis, pada Selasa, 13 Desember 2016 sekitar pukul 16.30 WIT, KRI Layang-635 menerima kontak secara visual kemudian dideteksi mengunakan radar navigasi JRC terdapat spot kontak radar pada jarak 5 NM (Nautical Mile) dengan kecepatan 8 knot haluan ke Utara. Kontak terus didekati hingga dengan jarak 2 NM hingga terlihat secara visual kontak tersebut yaitu kapal berbendera Filipina berjulukan FB Nurhana.
Sekitar pukul 17.15 WIT, sebelum melaksanakan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal nelayan tersebut, sempat terjadi kontak senjata. Kemudian kapal nelayan berhasil diamankan tanpa muatan dan dokumen. Hanya ada 24 ABK.
Kapal tersebut kemudian digiring ke Lanal terdekat yakni Lanal Melonguane, Talaud. Dalam perjalanan ke Lanal Melonguane, empat prajurit tadi ditugaskan mengawal kapal nelayan Filipina berisi tiga nelayan. Sedangkan 21 ABK kapal nelayan Filipina itu dipindahkan ke KRI Layang.
Kemudian Rabu 14 Desember 2016 sekitar pukul 06.00 WITA, ketika perjalanan dari perairan perbatasan Indonesia-Filipina menuju Lanal Melonguane dalam kondisi cuaca yang buruk, empat prajurit dalam kapal nelayan FB Nurhana hilang kontak.
KRI Layang sempat mencari ke lokasi awal penangkapan kapal nelayan Filipina tersebut, tapi sudah tidak ditemukan. Akhirnya KRI Layang melanjutkan perjalanan ke Bitung.
0 Response to "Info!! Misteri Hilangnya Anggota Tni Al Semenjak Desember 2016"
Post a Comment