Info!! Korps Arhanud Tni Ad Tingkatkan Interoperabilitas Antar Matra

MPCV (Multi-Purpose Combat Vehicle) berbasis Sherpa dengan sistem senjata peluncur peluru kendali darat-udara anti serangan udara jarak pendek Mistral (Rheinmetal/MBDA) yang dioperasikan Korps Artileri Pertahanan Udara Tentara Nasional Indonesia AD. Ini merupakan kendaraan tempur pengadaan paling gres di lingkungan Tentara Nasional Indonesia AD. (TNI AD)

P
eningkatan interoperabilitas dan sinergitas antar korps di lingkungan Tentara Nasional Indonesia AD dan antar matra Tentara Nasional Indonesia menjadi tema yang dikedepankan pada HUT ke-72 Korps Artileri Pertahanan Udara Tentara Nasional Indonesia AD kali ini untuk membuatkan dan memajukan Tentara Nasional Indonesia AD.

Dengan sinergitas internal kami ingin kembali kembangkan kecabangan ini berperan di badan Tentara Nasional Indonesia AD dan Tentara Nasional Indonesia secara umum, membangun sinergitas dan interoperabilitas dengan kecabangan lain dan matra lain TNI,” kata Komandan Pusat Kesenjataan Korps Artileri Pertahanan Udara Tentara Nasional Indonesia AD, Brigadir Jenderal Tentara Nasional Indonesia Toto Nugroho, sebagaimana dilansir dari laman Antara (18/ 11).

Sebagai satuan pinjaman tempur, kata dia, “Karena biar bagaimana pun juga untuk mencapai kiprah pokok Tentara Nasional Indonesia AD, kami tidak sanggup berdiri sendiri.”

Selain itu, pada tataran nasional Korps Artileri Pertahanan Udara Tentara Nasional Indonesia AD menjadi salah satu pemangku kepentingan dalam pertahanan ruang udara nasional bersama komando utama lain di badan TNI.

Pada hari ini, banyak sekali kegiatan penunjang dilaksanakan antara lain pertemuan para perwira menengah dan perwira tinggi di lingkungan korps itu dengan para sesepuh yang pernah menjadi rekan kerja, senior, dan atasan mereka pada ketika mereka berdinas aktif.

Selain itu, juga dilaksanakan festival kesenjataan yang mereka miliki sebagai salah satu bentuk kampanye menumbuhkan kecintaan Tanah Air bagi kalangan muda selain sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada rakyat perihal pengadaan dan perawatan banyak sekali peralatan perang yang mereka awaki.

Interoperabilitas yang akan dibangun ialah bagaimana membangun sinergitas, membangun kebersamaan, jejaring antar kecabangan dan matra di badan TNI. Di Tentara Nasional Indonesia AD, sebagai satuan pinjaman tempur, kami mendukung satuan bergerak, mulai dari infantri, kavaleri, dan zeni. Kami harus sanggup ‘nyambung’ secara lebih baik dengan mereka. Supaya ketika kita melaksanakan operasi antar matra, semuanya sanggup masuk dan tidak ada kendala dari sisi komunikasi sampai koordinasinya,” kata dia.

 berbasis Sherpa dengan sistem senjata peluncur peluru kendali darat INFO!! Korps Arhanud Tentara Nasional Indonesia AD Tingkatkan Interoperabilitas Antar MatraPeluncur rudal strastreaks diatas rantis Vamtac

Sebagai korps di Tentara Nasional Indonesia AD dengan ranah operasi dan kepercayaan yang bersentuhan pribadi dengan teater pertahanan udara nasional, beliau menyinggung hakekat bahaya nasional dari udara. Dulu, kata dia, hakekat itu disepakati hanya berasal dari pesawat terbang. Namun sekarang sudah meluas, mencakup juga peluru kendali, UAV militer dan sipil, mortir atau materi peledak lain dan wahana udara lain yang konvensional ataupun inkonvensional.

Berbicara hakekat bahaya udara, tentu di sana ada pemangku kepentingan lain, yaitu Komando Pertahanan Udara Nasional Markas Besar TNI, Tentara Nasional Indonesia AU, dan Tentara Nasional Indonesia AL. Ini yang harus dibangun sehingga menjadi satu kesatuan secara utuh semoga wilayah udara nasional sanggup benar-benar diamankan semaksimal mungkin,” katanya.

Korps Artileri Pertahanan Udara Tentara Nasional Indonesia AD bermula dari pembentukan pasukan meriam di bawah pimpinan Soegiyono, di Jawa Tengah, pada Oktober 1945, yang lalu aktif melawan pasukan Sekutu pada 10 November 1945 (Hari Pahlawan).

Sejalan dengan perubahan TKR menjadi TRI, struktur organisasis Markas Besar TRI berubah, yang salah satunya menyentuh perubahan Markas Artileri menjadi Inspektorat Artileri pada 1 Juni 1946.

Tanggal 18 November 1965 menjadi tanggal penting bagi korps ini sejalan dengan keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat yang mengubah Pusat Artileri menjadi Pusat Kesenjataan Artileri.

Di seluruh dunia, keberadaan artileri pertahanan udara alias “air defence artillery” di dalam badan militernya berbeda-beda.

Angkatan Bersenjata Rusia menempatkan mereka ke dalam matra khusus yang sejajar dengan angkatan udara, laut, dan darat; Angkatan Bersenjata Kerajaan Arab Saudi melaksanakan hal serupa, sementara Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei Darussalam menempatkan mereka ke dalam angkatan bersenjata mereka.

Hingga ketika ini, terdapat 16 batalion artileri pertahanan udara, empat detasemen, dan dua baterai yang semuanya disebar ke dalam banyak sekali organisasi Kodam sebagai organ teritorial Tentara Nasional Indonesia AD.

  antara  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Korps Arhanud Tni Ad Tingkatkan Interoperabilitas Antar Matra"

Post a Comment