Info!! Honeywell Pasok Teknologi Avionik Untuk Pesawat N219

Kokpit pesawat N219 Nurtanio [Bambang Haryanta]

Sejak kehadirannya di aswal 19i70-an, kiprah perusahaan teknologi perangkat keras dan lunak Honeywell merambah banyak sekali sektor perjuangan di Indonesia.

Selain di industri pertambangan oil and gas, bisnis teknologi Honeywell juga merambah banyak sekali sektor lainnya menyerupai industri dirgantara hingga industri manufaktur dan hunian dan apartemen.

Di industri dirgantara, Honeywell semenjak usang menjalin kerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung, untuk memasok banyak sekali kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk pesawat ringan bermesin propeller N219 yang diproduksi PT DI.

"Dengan PT Dirgantara Indonesia kita bekerja sama untuk pembuatan pesawat N219. Honeywell memasok kebutuhan perangkat avionik," ungkap Roy Kosasih, Presiden Honeywell Indonesia dalam paparan di sela ajang Honeywell Indonesia Technology Summit 2018 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Roy menjelaskan, Honeywell mempunyai kiprah sangat besar di industri kedirgantaraan dunia, alasannya yaitu perusahaaan yang berbasis di Morris Plains, New Jersey, Amerika Serikat, ini menjadi kawan utama bagi sejumlah pabrikan pesawat ternama dunia menyerupai Boeing dan Airbus.

"(Di atas langit) setiap detik ada 2.200 pesawat yang sedang mengudara, dan hampir 90 persen teknologi di dalam kokpit dan kabin pesawat tersebut dipasok oleh Honeywell," ungkapnya.

Honeywell memasok sistem navigasi dan sensor, propulsi dan power system, teknologi flight data recorder, satellite wifi di kabin pesawat, teknologi turbo charger, air dan therma management, cockpit and flight management system, komponen mekanikal, dan lain-lain.

"Perusahaan produsen pesawat menyerupai Boeing dan Airbus setiap kali akan meluncurkan produk baru, untuk pengembangan sistem dan komponennya niscaya berbeda," ungkapnya. Di sanalah, Honeywell berperan masuk.

Masih di industri kedirgantaraan, Roy menyatakan, Honeywell juga mempunyai teknologi Connected Enterprise, yang salah satunya mengkoneksikan acara pesawat terbang dengan Internet of Things (IoT).

"Saat pesawat diketahui mengalami gangguan atau ada komponen yang bermasalah ketika mengudara, isu ini eksklusif terhubung dengan bandara dan petugas di darat, dan sanggup eksklusif diantisipasi sebelum pesawat mendarat," beliau mencontohkan.

Honeywell sudah menjalankan bisnisnya di Indonesia semenjak tahun 1970-an, dengan memasok teknologi pengeboran minyak dan gas untuk Pertamina. Teknologi ini kini juga dipasok Honeywell ke sejumlah perusahaan kontraktor kerjasama migas lainnya di Indonesia menyerupai Chevron.

"D bidang teknologi pengambilan (lifting) minyak dan gas bumi dari bawah tanah. Kami semenjak usang bekerja sama dengan Pertamina, Chevron, dan lain lain," ungkapnya.

Di bidang advance material, Honeywell juga memasok freon dan refrigerant untuk kebutuhan pendinginan dan industri kosmetik.

"Kami juga memproduksi jaket anti-peluru, dan ketika ini sedang menjajaki kerjasama dengan TNI," sebut Roy Kosasih.

Sebuah gedung tertinggi di Indonesia yang sedang dibangun di Jakarta, lanjut Roy, akan mengaplikasikan teknologi face recognition dengan teknologi yang sepenuhnya dipasok oleh Honeywell dari divisi bisnis Home and Building Technologies, untuk kontrol kanal masuk karyawan dan pengunjung.

"Tapi saya belum sanggup sebutkan kini nama gedungnya alasannya yaitu alasan etis," ungkapnya.

Dengan cakupan bisnis yang begitu luas dirambah di Indonesia, termasuk ke industri manufaktur, ritel dan warehouse dan logistik, bisnis Honeywell di Indonesia memberi bantuan terbesar terhadap pendapatan bisnis Honeywell bila dibandingkan pendapatan bisnis yang diraih Honeywell dari negara-negara lainnya di daerah regional ASEAN.

  Tribunnews  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Honeywell Pasok Teknologi Avionik Untuk Pesawat N219"

Post a Comment