Info!! Kapal Pengganti Kri Rencong-622 Buatan Dalam Negeri
Totalnya ada delapan itu harus ada peremajaanKRI Rencong 622 ketika terbakar di Papua ☆
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah menetapkan pengganti KRI Rencong-622 yang pekan kemudian terbakar. Penggantinya merupakan kapal buatan dalam negeri, yakni kapal buatan PT PAL. Setidaknya ada delapan kapal yang akan digantikan oleh kapal buatan BUMN tersebut.
"Penggantinya kini sudah proses. Kemudian kapal cepat, itu sudah pengadaan sekarang," ujar Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Laksda Tentara Nasional Indonesia Agus Setiadji di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Kapal-kapal ibarat KRI Rencong-622, kata Agus, memang sudah waktunya dilakukan peremajaan kalau dilihat menurut hitungan life cycle costnya. Kapal Cepat Rudal (KCR) itu dibentuk di galangan kapal Tacoma SY, Masan, Korea Selatan, 39 tahun yang lalu.
"Totalnya ada delapan itu harus ada peremajaan," kata Agus.
Pengganti KRI Rencong-622 Agus sebut mempunyai ukuran yang sama dengan kapal pendahulunya tersebut. KCR tersebut berukuran 60 meter dan sudah empat kapal yang telah final pembuatannya di PT PAL. Sisa empat kapal lagi yang harus dibentuk dan dua kapal sedang dalam proses pengadaan.
"KCR yang tiga, empat, satu, dua, sudah jadi. (KCR) yang lima, enam, kini sudah proses pengadaan," tuturnya.
Pada Selasa (11/9) lalu, terjadi kebakaran pada KRI Rencong-622 yang sedang melakukan Operasi BKO Gugus Keamanan Laut (Guskamla) III. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar perairan Sorong kurang lebih 20 mil dari Dermaga Komando Armada III.
Dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia AL, petaka ini terjadi pada ketika KRI bergerak dari maritim menuju dermaga umum Sorong untuk melakukan bekal ulang air tawar di Pelabuhan Sorong. Sekitar pukul 07.00 WIT kapal melakukan pemanasan Gas Turbin (GT), dimulai dengan start APU GT sempat GT hidup dan kemudian mati, ketika di periksa pada Control GT indikator tidak ada kelainan, akan tetapi pada ketika dicek ke ruang GT tiba-tiba muncul api.
Merespons kondisi tersebut, prajurit KRI pribadi melakukan tugas kebakaran, sehabis ditangani oleh Tim PEK KRI Rencong-622 api tetap membesar. Sambil tetap berupaya mengatasi kebakaran yang terjadi, komandan KRI mengarahkan kapal mendekat ke daratan terdekat dan Lego jangkar erat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong.
Kobaran Api semakin membesar dan kapal black out (listrik mati total) serta api sudah merambat mendekati gudang amunisi kapal. Guna menghindari korban jiwa, alasannya ialah rawan kemungkinan terjadinya ledakan Komandan KRI menetapkan untuk melakukan tugas peninggalan bagi seluruh ABK KRI Rencong-622.
Pada ketika proses kebakaran terjadi Komandan KRI Rencong-622 tetap berupaya melakukan penyelamatan kapal sesuai mekanisme yang berlaku, juga melaporkan dan berkordinasi terus dengan komando ihwal kondisi yang dihadapi di lapangan. Akhirnya kapal tidak sanggup terselamatkan lagi dan kapal karam pada posisi lego jangkar erat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong.
Sementara itu, seluruh Anak Buah Kapal (ABK) KRI Rencong yang selamat telah dievakuasi ke Pangkalan Armada III Sorong, beserta beberapa peralatan penting KRI Rencong-622 yang sanggup diselamatkan.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah menetapkan pengganti KRI Rencong-622 yang pekan kemudian terbakar. Penggantinya merupakan kapal buatan dalam negeri, yakni kapal buatan PT PAL. Setidaknya ada delapan kapal yang akan digantikan oleh kapal buatan BUMN tersebut.
"Penggantinya kini sudah proses. Kemudian kapal cepat, itu sudah pengadaan sekarang," ujar Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Laksda Tentara Nasional Indonesia Agus Setiadji di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Kapal-kapal ibarat KRI Rencong-622, kata Agus, memang sudah waktunya dilakukan peremajaan kalau dilihat menurut hitungan life cycle costnya. Kapal Cepat Rudal (KCR) itu dibentuk di galangan kapal Tacoma SY, Masan, Korea Selatan, 39 tahun yang lalu.
"Totalnya ada delapan itu harus ada peremajaan," kata Agus.
Pengganti KRI Rencong-622 Agus sebut mempunyai ukuran yang sama dengan kapal pendahulunya tersebut. KCR tersebut berukuran 60 meter dan sudah empat kapal yang telah final pembuatannya di PT PAL. Sisa empat kapal lagi yang harus dibentuk dan dua kapal sedang dalam proses pengadaan.
"KCR yang tiga, empat, satu, dua, sudah jadi. (KCR) yang lima, enam, kini sudah proses pengadaan," tuturnya.
Pada Selasa (11/9) lalu, terjadi kebakaran pada KRI Rencong-622 yang sedang melakukan Operasi BKO Gugus Keamanan Laut (Guskamla) III. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar perairan Sorong kurang lebih 20 mil dari Dermaga Komando Armada III.
Dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia AL, petaka ini terjadi pada ketika KRI bergerak dari maritim menuju dermaga umum Sorong untuk melakukan bekal ulang air tawar di Pelabuhan Sorong. Sekitar pukul 07.00 WIT kapal melakukan pemanasan Gas Turbin (GT), dimulai dengan start APU GT sempat GT hidup dan kemudian mati, ketika di periksa pada Control GT indikator tidak ada kelainan, akan tetapi pada ketika dicek ke ruang GT tiba-tiba muncul api.
Merespons kondisi tersebut, prajurit KRI pribadi melakukan tugas kebakaran, sehabis ditangani oleh Tim PEK KRI Rencong-622 api tetap membesar. Sambil tetap berupaya mengatasi kebakaran yang terjadi, komandan KRI mengarahkan kapal mendekat ke daratan terdekat dan Lego jangkar erat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong.
Kobaran Api semakin membesar dan kapal black out (listrik mati total) serta api sudah merambat mendekati gudang amunisi kapal. Guna menghindari korban jiwa, alasannya ialah rawan kemungkinan terjadinya ledakan Komandan KRI menetapkan untuk melakukan tugas peninggalan bagi seluruh ABK KRI Rencong-622.
Pada ketika proses kebakaran terjadi Komandan KRI Rencong-622 tetap berupaya melakukan penyelamatan kapal sesuai mekanisme yang berlaku, juga melaporkan dan berkordinasi terus dengan komando ihwal kondisi yang dihadapi di lapangan. Akhirnya kapal tidak sanggup terselamatkan lagi dan kapal karam pada posisi lego jangkar erat Pulau Yefdoif di Perairan Sorong.
Sementara itu, seluruh Anak Buah Kapal (ABK) KRI Rencong yang selamat telah dievakuasi ke Pangkalan Armada III Sorong, beserta beberapa peralatan penting KRI Rencong-622 yang sanggup diselamatkan.
0 Response to "Info!! Kapal Pengganti Kri Rencong-622 Buatan Dalam Negeri"
Post a Comment