Info!! Kemenhan Olok-Olokan Rp 215 T Di 2019
Termasuk untuk Penanganan Teroris Ilustrasi desain corvette kreasi PT PAL [PT PAL]
Kementerian Pertahanan mengajukan anggaran Rp 215 triliun untuk RAPBN tahun 2019. Anggaran yang diajukan ini termasuk untuk penanggulangan terorisme.
Meski begitu, anjuran anggaran Kemenhan tak menerima persetujuan dari Kementerian Keuangan dan Bappenas. Usulan anggaran dipotong menjadi Rp 106 T, namun keputusan pada akibatnya nanti berada di Banggar DPR.
"Sekarang ini gres pagu indikatif. Kita menerima teladan dari Rp 215 triliun. Pagu indikatif turun Rp 106 triliun yang sudah disetujui. Tapi masih ada proses lagi nanti," kata Dirjen Rencana Pertahanan, Tata Endrataka usai rapat kerja bersama Komisi I dewan perwakilan rakyat RI, di Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Dalam rapat kerja ini, turut hadir Menhan Ryamizard Ryacudu, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal Mulyono, KSAU Marsekal Yuyu Sutisna, dan KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji. Rapat bersama Komisi I digelar tertutup.
Tata menjelaskan, proses pembahasan anggaran ini masih akan terus berlanjut. Sebab, untuk dikala ini belum disepakati soal pagu anggaran, alokasi anggaran. Kemenhan berharap anggaran Kemenhan yang disetujui pemerintah dan dewan perwakilan rakyat nanti sanggup sesuai dengan yang mereka ejekan yakni Rp 106 T.
"Prosesnya masih belum kelar hingga sekarang," ujarnya.
Tata merinci alokasi anggaran tersebut. Anggaran tersebut nantinya dibagi untuk Kemenhan, TNI, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
"Kemhan Rp 19 triliun. Tentara Nasional Indonesia Rp 8 triliun. AD Rp 40 triliun. AL Rp 17 triliun. AU Rp 14 triliun," ujarnya.
Untuk pos pengeluaran, kata Tata, angka pengeluaran terbesar masih soal belanja pegawai yang besarannya hampir 40 persen dari anggaran. Sementara soal alutsista, hal tersebut tetap menjadi satu prioritas dan pos anggarannya selalu dipersiapkan setiap tahun.
"Sejak tahun yang kemudian sudah kita rencanakan semua alutsista yang prioritas tadi sudah kita rencanakan semua. Ya ada pesawat, ada kapal, ada tank, ada semuanya," tutur Tata.
Tata juga mengatakan, dalam anggaran tersebut juga dialokasikan anggaran untuk pemberantasan terorisme. Termasuk anggaran pemberantasan terorisme untuk Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) dan Polri.
"Besarannya nanti kita, nanti alasannya ialah belum hingga DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) ya. Itu masih indikatif," sebut Tata.
Kementerian Pertahanan mengajukan anggaran Rp 215 triliun untuk RAPBN tahun 2019. Anggaran yang diajukan ini termasuk untuk penanggulangan terorisme.
Meski begitu, anjuran anggaran Kemenhan tak menerima persetujuan dari Kementerian Keuangan dan Bappenas. Usulan anggaran dipotong menjadi Rp 106 T, namun keputusan pada akibatnya nanti berada di Banggar DPR.
"Sekarang ini gres pagu indikatif. Kita menerima teladan dari Rp 215 triliun. Pagu indikatif turun Rp 106 triliun yang sudah disetujui. Tapi masih ada proses lagi nanti," kata Dirjen Rencana Pertahanan, Tata Endrataka usai rapat kerja bersama Komisi I dewan perwakilan rakyat RI, di Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Dalam rapat kerja ini, turut hadir Menhan Ryamizard Ryacudu, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal Mulyono, KSAU Marsekal Yuyu Sutisna, dan KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji. Rapat bersama Komisi I digelar tertutup.
Tata menjelaskan, proses pembahasan anggaran ini masih akan terus berlanjut. Sebab, untuk dikala ini belum disepakati soal pagu anggaran, alokasi anggaran. Kemenhan berharap anggaran Kemenhan yang disetujui pemerintah dan dewan perwakilan rakyat nanti sanggup sesuai dengan yang mereka ejekan yakni Rp 106 T.
"Prosesnya masih belum kelar hingga sekarang," ujarnya.
Tata merinci alokasi anggaran tersebut. Anggaran tersebut nantinya dibagi untuk Kemenhan, TNI, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
"Kemhan Rp 19 triliun. Tentara Nasional Indonesia Rp 8 triliun. AD Rp 40 triliun. AL Rp 17 triliun. AU Rp 14 triliun," ujarnya.
Untuk pos pengeluaran, kata Tata, angka pengeluaran terbesar masih soal belanja pegawai yang besarannya hampir 40 persen dari anggaran. Sementara soal alutsista, hal tersebut tetap menjadi satu prioritas dan pos anggarannya selalu dipersiapkan setiap tahun.
"Sejak tahun yang kemudian sudah kita rencanakan semua alutsista yang prioritas tadi sudah kita rencanakan semua. Ya ada pesawat, ada kapal, ada tank, ada semuanya," tutur Tata.
Tata juga mengatakan, dalam anggaran tersebut juga dialokasikan anggaran untuk pemberantasan terorisme. Termasuk anggaran pemberantasan terorisme untuk Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) dan Polri.
"Besarannya nanti kita, nanti alasannya ialah belum hingga DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) ya. Itu masih indikatif," sebut Tata.
0 Response to "Info!! Kemenhan Olok-Olokan Rp 215 T Di 2019"
Post a Comment