Info!! Satrol Lantamal Iv Miliki 4 Kri
Pengamanan Laut Natuna KRI Lepu 861 [defence.pk] ☆
Pangakalan Utama Tentara Nasional Indonesia AL (Lantamal) IV Tanjungpinang dikala ini mempunyai empat Kapal Negara Indonesia (KRI) untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan laut. Keempat KRI ialah KRI Krait-827, KRI Silea-858, KRI Lepu-861, dan KRI Sigurot-864. KRI akan dimaksimalkan dalam menekan segala agresi kejahatan bahari dan agresi penyelundupan di wilayah kerja Lantamal IV.
"Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal IV dikala ini mempunyai empat KRI. Empat KRI ini gres dilimpahkan ke Lantamal IV. Nanti contoh operasi KRI akan aku dispersikan ke pangkalan-pangkalan jajaran Lantamal IV," kata Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama Tentara Nasional Indonesia R Eko Suyatno di Tanjungpinang, Jumat (16/2/2018).
Lanjut, kata Eko, pengoperasian KRI akan dilaksanakan dengan contoh penyebaran ke pangkalan lingkungan Lantamal IV, khususnya Lanal Ranai, Kabupaten Natuna. Menurut dia, Lanal Ranai mempunyai kiprah pokok untuk menyelenggarakan proteksi logistik serta manajemen bagi unsur-unsur Tentara Nasional Indonesia AL yang melaksanakan patroli di perairan yang menjadi tanggung jawabnya serta melaksanakan tugas-tugas lain menurut kebijakan Pangarmabar dan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia AL.
"Karena di sana (Laut Natuna) cukup rawan, di samping itu lautnya cukup menantang terutama pada dikala demam isu utara," terang dia.
Selanjutnya Eko memberikan wilayah operasi Lanal Ranai mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi, alasannya ialah terdapat jalur pelayaran internasional yaitu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 yang berbatasan eksklusif dengan negara tetangga, Malaysia dan Vietnam.
"Untuk itu, Lanal Ranai diperlukan bisa melaksanakan apa yang menjadi kiprah pokok dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya," kata dia.
Menurut dia, penguatan Lanal Ranai harus dimaksimalkan penginderaan dan fungsi pangkalan dan pos labu. Di Natuna telah dibangun Pusat Komando Tentara Nasional Indonesia AL (Puskodal) yang sanggup memantau situasi ke depan atau situasi Laut Natuna Utara. Dia menyampaikan, Tentara Nasional Indonesia sudah membangun pangkalan di sana mulai dari Tentara Nasional Indonesia AD dan Marinir.
"Fungsi pangkalan dimaksimalkan. Kita mengikuti kebijakan pimpinan Tentara Nasional Indonesia dan pimpinan Tentara Nasional Indonesia AL," ucap dia.
Dia menjelaskan, semenjak tanggal 22 Januari 2018 Tentara Nasional Indonesia AL telah melaksanakan likuidasi Satrol Koarmabar dan Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal dan membentuk Satrol Lantamal IV. Lantamal yang sebelumnya hanya mempunyai Kapal Angkatan Laut (KAL) dan Patroli Keamanan Laut (Patkamla), dengan adanya Satrol akan diperkuat kapal-kapal patroli yang canggih.
Kehadiran Satrol Lantamal IV bisa memproyeksikan unsur-unsur kekuatannya dalam rangka mengamankan wilayah perairan sekaligus merespon banyak sekali kerawanan yang terjadi. "Sekarang Lantamal telah diperkuat kapal-kapal patroli dengan kemampuan manuver unggul, sebagai upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta untuk menjaga kesiapan operasi unsur-unsur dalam penanganan reaksi cepat di wilayah yuridiksi nasional Indonesia," tutup dia.
Eko menambahkan, Lantamal IV juga terus berupaya menekan adanya penyelundupan barang-barang ilegal ke Indonesia, khususnya Kepri. Tidak hanya itu, Lantamal IV terus memerangi peredaran narkoba terutama penyelundupan narkoba dari luar negeri. Lantamal akan terus bersinergi dengan instansi lain.
"Peran kita kini meningkatkan penginderaan dan intelegensi. Pola yang dilaksanakan kini dengan efektif dan efesien. Kalau ada info niscaya gres kita operasi dengan diterjunkan tim khusus," ucap Eko.
Pangakalan Utama Tentara Nasional Indonesia AL (Lantamal) IV Tanjungpinang dikala ini mempunyai empat Kapal Negara Indonesia (KRI) untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan laut. Keempat KRI ialah KRI Krait-827, KRI Silea-858, KRI Lepu-861, dan KRI Sigurot-864. KRI akan dimaksimalkan dalam menekan segala agresi kejahatan bahari dan agresi penyelundupan di wilayah kerja Lantamal IV.
"Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal IV dikala ini mempunyai empat KRI. Empat KRI ini gres dilimpahkan ke Lantamal IV. Nanti contoh operasi KRI akan aku dispersikan ke pangkalan-pangkalan jajaran Lantamal IV," kata Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama Tentara Nasional Indonesia R Eko Suyatno di Tanjungpinang, Jumat (16/2/2018).
Lanjut, kata Eko, pengoperasian KRI akan dilaksanakan dengan contoh penyebaran ke pangkalan lingkungan Lantamal IV, khususnya Lanal Ranai, Kabupaten Natuna. Menurut dia, Lanal Ranai mempunyai kiprah pokok untuk menyelenggarakan proteksi logistik serta manajemen bagi unsur-unsur Tentara Nasional Indonesia AL yang melaksanakan patroli di perairan yang menjadi tanggung jawabnya serta melaksanakan tugas-tugas lain menurut kebijakan Pangarmabar dan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia AL.
"Karena di sana (Laut Natuna) cukup rawan, di samping itu lautnya cukup menantang terutama pada dikala demam isu utara," terang dia.
Selanjutnya Eko memberikan wilayah operasi Lanal Ranai mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi, alasannya ialah terdapat jalur pelayaran internasional yaitu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 yang berbatasan eksklusif dengan negara tetangga, Malaysia dan Vietnam.
"Untuk itu, Lanal Ranai diperlukan bisa melaksanakan apa yang menjadi kiprah pokok dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya," kata dia.
Menurut dia, penguatan Lanal Ranai harus dimaksimalkan penginderaan dan fungsi pangkalan dan pos labu. Di Natuna telah dibangun Pusat Komando Tentara Nasional Indonesia AL (Puskodal) yang sanggup memantau situasi ke depan atau situasi Laut Natuna Utara. Dia menyampaikan, Tentara Nasional Indonesia sudah membangun pangkalan di sana mulai dari Tentara Nasional Indonesia AD dan Marinir.
"Fungsi pangkalan dimaksimalkan. Kita mengikuti kebijakan pimpinan Tentara Nasional Indonesia dan pimpinan Tentara Nasional Indonesia AL," ucap dia.
Dia menjelaskan, semenjak tanggal 22 Januari 2018 Tentara Nasional Indonesia AL telah melaksanakan likuidasi Satrol Koarmabar dan Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal dan membentuk Satrol Lantamal IV. Lantamal yang sebelumnya hanya mempunyai Kapal Angkatan Laut (KAL) dan Patroli Keamanan Laut (Patkamla), dengan adanya Satrol akan diperkuat kapal-kapal patroli yang canggih.
Kehadiran Satrol Lantamal IV bisa memproyeksikan unsur-unsur kekuatannya dalam rangka mengamankan wilayah perairan sekaligus merespon banyak sekali kerawanan yang terjadi. "Sekarang Lantamal telah diperkuat kapal-kapal patroli dengan kemampuan manuver unggul, sebagai upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta untuk menjaga kesiapan operasi unsur-unsur dalam penanganan reaksi cepat di wilayah yuridiksi nasional Indonesia," tutup dia.
Eko menambahkan, Lantamal IV juga terus berupaya menekan adanya penyelundupan barang-barang ilegal ke Indonesia, khususnya Kepri. Tidak hanya itu, Lantamal IV terus memerangi peredaran narkoba terutama penyelundupan narkoba dari luar negeri. Lantamal akan terus bersinergi dengan instansi lain.
"Peran kita kini meningkatkan penginderaan dan intelegensi. Pola yang dilaksanakan kini dengan efektif dan efesien. Kalau ada info niscaya gres kita operasi dengan diterjunkan tim khusus," ucap Eko.
0 Response to "Info!! Satrol Lantamal Iv Miliki 4 Kri"
Post a Comment