Info!! [Teror] Pengeboman 3 Gereja Surabaya

Pelaku Pengeboman Satu Keluarga Ledakan yang terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi terjadi di tiga tempat berbeda. Pelaku diduga menyamar untuk memasuki Gereja sebagai umat. (AFP PHOTO / JUNI KRISWANTO)

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan para pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya masih mempunyai hubungan keluarga.

"Pelaku ini diduga satu keluarga yang melaksanakan serangan. Dari tadi pagi, tim alhamdulillah sudah [melakukan investigasi]," kata Tito di Surabaya, Minggu (14/5).

Tito menjelaskan satu keluarga yang terdiri dari ayah-ibu dan empat anaknya itu melaksanakan pemboman di tiga gereja.

D bersama istrinya K dan dua anaknya, berangkat memakai Toyota Avanza yang telah dipasang bom. Mobil dikendarai oleh orangtua berinisial D.

Awalnya D menurunkan (mendrop) istrinya berinisial K dan dua anak perempuannya FS (12) dan VR di gereja di GKI jalan Diponegoro, dan kemudian D membawa kendaraan beroda empat diduga berisi bom menuju Gereja Pantekosta.

Sementara itu, dua anak pria pasangan D dan K, berinisial Y dan Ir, berangkat sendiri memakai motor ke gereja Santa Maria.

"Semua yaitu serangan bom bunuh diri," kata Tito.

Menurut Tito, ledakan paling besar terjadi di Gereja Pantekosta, alasannya yaitu memakai bom mobil. Setelah semua keluarga di drop, D kemudian meledakan kendaraan beroda empat tersebut di Gereja Pantekosta.

Tito belum sanggup memastikan latar belakang kelompok tersebut, namun, ia menyampaikan mereka tak lepas dari kelompok JAD dan JAT yang merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia.

"JAD dipimpin Aman Abdurrahman. Kelompok satu keluarga ini terkait JAD Surabaya. Aksi ini kita duga motifnya, ISIS ini ditekan oleh kekuatan dari Barat, Rusia, kemudian memerintahkan semua jaringan di luar, untuk melaksanakan serangan di seluruh dunia," kata Tito. (ugo/vws)

 Pelaku Diduga Menyamar

Ledakan yang terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi terjadi di tiga tempat berbeda. Pelaku diduga menyamar untuk memasuki Gereja sebagai umat dan meledakkan bom bunuh diri.

Ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri terjadi di tiga tempat, yakni di depan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel utara, GKI Diponegoro, dan GPPS Sawahan di Jalan Arjuno, Surabaya. Peristiwa terjadi sekitar pukul 07.00 dikala jemaat melaksanakan ibadah.

Komisaris Besar Polda Jawa Timur Frans Barung Mangera menyampaikan kronologi ledakan bom tiga tempat itu ialah pelaku menyamar menjadi jemaat gereja, kemudian meledakkan dirinya sendiri hingga mengenai sejumlah korban.

"Pelaku akal-akalan ingin masuk gereja, tapi kenyataannya mereka melaksanakan menyerupai itu," ujarnya, Minggu (13/5).

Untuk tahapan awal, Frans menyampaikan pihaknya sudah menutup seluruh tempat tragedi kasus (TKP) untuk menyidik proses kejadian.

Dari keterangan yang dihimpun, salah satu korban yang tewas diduga pelaku ledakan bom bunuh diri, sementara satu orang lainnya merupakan jemaah gereja.

Sedangkan belasan orang yang terluka parah merupakan jemaah gereja dan polisi yang sedang berjaga di kawasan.

Baik korban yang meninggal dunia dan terluka dikala ini dibawa ke Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya. (lav)

 Korban Tewas Ledakan Bom Gereja Surabaya Makara 13 Orang
Ledakan yang terjadi di Surabaya pada Minggu  INFO!! [Teror] Pengeboman 3 Gereja SurabayaMenurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera, dikala ini tim forensik bekerja melaksanakan proses identifikasi seluruh korban. (REUTERS/Beawiharta)

Korban tewas serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur kembali bertambah. Hingga pukul 18.00 WIB, korban meninggal dunia akhir bom bunuh diri tersebut menjadi 13 orang.

"Yang meninggal dunia, sementara, bahwa ada 13 yang meninggal dunia, hingga sekarang," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (13/5).

Frans merinci korban tewas ledakan bom bunuh diri di Gereja Kristen Santa Maria Tak Bercela sebanyak tujuh orang, di Gereja kristen Indonesia (GKI) sebanyak tiga orang, dan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), sebanyak tiga orang.

"Di Ngagel ada tujuh orang, kemudian di GKI ada tiga orang, termasuk pelaku. Di Pantekosta ada tiga orang juga, dua pelaku," ujarnya.

Menurut Frans, dikala ini Tim Indentifikasi Korban Bencana (DVI) Polisi Republik Indonesia tengah melaksanakan proses pengenalan terhadap 13 mayat korban akhir ledakan bom bunuh diri itu. Dia menyampaikan terduga pelaku berjumlah enam orang, yang merupakan satu keluarga, ikut tewas.

Pantauan CNNIndonesia.com di RS Bhayangkara, sejumlah anggota forensik (INAFIS) terlihat tiba dan eksklusif menuju Ruang Jenazah RS Bhayangkara Surabaya. Selain itu terlihat pula keluarga korban tewas yang akan mengambil mayat keluarganya.

Kelompok Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengklaim mereka bertanggung jawab atas tragedi itu.

"ISIS bertangung jawab atas amaliyah (bom bunuh diri) di tiga gereja di Kota Surabaya, yang menewaskan sebelas orang dan melukai 41 orang," tulis ISIS melalui kantor info mereka, Amaq News Agency, sebagaimana dilansir oleh situs siteintelgroup.com.

Bom pertama meledak di Gereja Kristen Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel pada pukul 06.30 WIB. Lantas bom kedua meletup di Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB, disusul serangan bom ketiga di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB. (ayp)

 Intelijen Indonesia Sangat Lemah
Ledakan yang terjadi di Surabaya pada Minggu  INFO!! [Teror] Pengeboman 3 Gereja SurabayaSisa ledakan bom di gereja Surabaya. (REUTERS/Beawiharta)

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menyampaikan agresi teror di rutan Mako Brimob, dan peledakan bom di tiga gereja di Surabaya bukan hanya memperlihatkan bahwa intelijen kecolongan.

"Kejadian ini terus berulang, dan terus berulang. Kita lihat contohnya Thamrin, di Sarinah, di Mako Brimob, di Markas Kepolisian, kemudian di Surabaya. Ini memperlihatkan bahwa intelijen kita bukan hanya kecolongan, ini sangat, sangat lemah sekali," kata Helmy Faizal dikala konferensi pers pernyataan perilaku tokoh lintas agama di Jakarta, menyerupai disiarkan CNNIndonesiaTV, Minggu (13/5).

Helmy menyampaikan para tokoh lintas agama akan mendukung pegawanegeri keamanan dan pemerintah untuk mengawasi potensi teror.

"Kami bersepakat membentuk Posko Kemanusiaan untuk memperlihatkan informasi ke masyarakat, biar pengawasan sentra daerah sanggup terjaga dengan baik," kata Helmy.

Selain itu, Helmy menyampaikan tokoh lintas agama menyerukan kepada umat beragama di Indonesia biar tak terprovokasi dengan tragedi peledakkan bom di Surabaya.

Pada kesempatan yang sama, sejumlah tokoh agama membacakan pernyataan perilaku terkait peledakan bom di Surabaya. Di antaranya mengutuk keras agresi terorisme di tiga gereja.

Menurut tokoh lintas agama, tragedi di Surabaya memperlihatkan tanda-tanda terpola, berjejaring, yang sengaja ingin mengubah haluan negara.

"Mengutuk keras banyak sekali tindakan terorisme atas latar belakang apapun, gerakan terorisme merajelala butuh penanganan khusus, negara wajib hadir," demikian pernyataan perilaku tokoh lintas agama.

Mereka juga memberikan rasa belasungkawa yang sangat mendalam kepada seluruh keluarga korban, dan mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk bersatu padu, menahan diri dan tidak terprovokasi.

Selain itu, para tokoh juga mengimbau umat beragama menghentikan spekulasi yang sanggup memperkeruh suasana.

Selain itu, juga mengimbau semua tokoh politik dan masyarakat biar mengutamakan kepentingan bangsa dan tidak mengeluarkan pernyataan tendesius. (ugo/asa)
 

  CNN  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! [Teror] Pengeboman 3 Gereja Surabaya"

Post a Comment