Info!! Tni Al Akan Bentuk Sentra Komando Kopaska
Kopaska ●
Untuk menyatukan kekuatan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang tersebar di Indonesia, Tentara Nasional Indonesia AL bakal membentuk Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska). Hal itu diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Tentara Nasional Indonesia Ade Supandi ketika menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56 Kopaska di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (20/4/2018).
Menurut KSAL, dengan penyatuan ini maka training sanggup dilakukan secara merata. "Nanti kita satukan menjadi tubuh pelaksana sentra yang dinamakan Pusat Komando Pasukan Katak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Sehingga pembinaannya jelas," tandas Ade Supandi.
Meski gres rencana, KSAL mengaku pihaknya akan menstandardisasi peralatan dan kemampuan prajurit. Mulai dari kemampuan sampai menggabungkan dengan teknologi. Termasuk mempersiapkan armada ketiga melengkapi dua armada yang ada sebelumnya. "Nah sesudah tergabung maka akan dibuat Puskopaska (Pusat Komando Pasukan Katak)," ujarnya.
Dalam program itu, KSAL juga meresmikan lapangan tembak Susilo Dwi Hedianto sebagai bentuk mengenang Susilo yang merupakan prajurit Kopaska yang tewas ketika latihan. Dalam kesempatan itu juga diperagakan seni bela diri oleh para prajurit Kopaska. Ada tiga jenis bela diri ialah Libre, Aikido, dan Pencak Silat Merpati Putih. Ketiga bela diri itu wajib dimiliki setiap prajurit Kopaska.
"Setiap prajurit Kopaska wajib mempunyai kemampuan itu, alasannya bagaimana pun Kopaska akan eksklusif berhadapan dengan musuh. Kemampuan bertarung satu lawan satu dengan tangan kosong harus dimaksimalkan," tandasnya.
Berbeda dengan pasukan elite lainnya, Kopaska mewajibkan menyabotase pertahanan musuh secara sembunyi. Karena itu, kemampuan berenang dan bertarung dengan tekanan air tinggi juga wajib dimiliki oleh prajurit Kopaska.
Laksana Muda Djayeng Tirto Samudra didapuk memperagakan gerakan seni bela diri Merpati Putih. Dia pun memperagakan gerakan memecah beton tebal, memotong besi dragon, sampai tujuh lapisan balok es dengan tangan kosong. Djayeng mengaku gembira bisa menandakan kemampuannya dihadapan KSAL. "Saya cukup gembira menampilkan kemampuan ini. Membuktikan bahwa tubuh kita kuat," kata Djayeng.
Jenderal muda yang mendapat gelar "Pangeran Kodok" ini cukup dikenal dengan kemampuan silat Merpati Putih yang dimiliki. Sejak masuk Kopaska pada 1988, dirinya kerap berlatih meningkatkan kemampuan setiap dua ahad sekali.
Untuk menyatukan kekuatan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang tersebar di Indonesia, Tentara Nasional Indonesia AL bakal membentuk Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska). Hal itu diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Tentara Nasional Indonesia Ade Supandi ketika menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56 Kopaska di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (20/4/2018).
Menurut KSAL, dengan penyatuan ini maka training sanggup dilakukan secara merata. "Nanti kita satukan menjadi tubuh pelaksana sentra yang dinamakan Pusat Komando Pasukan Katak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Sehingga pembinaannya jelas," tandas Ade Supandi.
Meski gres rencana, KSAL mengaku pihaknya akan menstandardisasi peralatan dan kemampuan prajurit. Mulai dari kemampuan sampai menggabungkan dengan teknologi. Termasuk mempersiapkan armada ketiga melengkapi dua armada yang ada sebelumnya. "Nah sesudah tergabung maka akan dibuat Puskopaska (Pusat Komando Pasukan Katak)," ujarnya.
Dalam program itu, KSAL juga meresmikan lapangan tembak Susilo Dwi Hedianto sebagai bentuk mengenang Susilo yang merupakan prajurit Kopaska yang tewas ketika latihan. Dalam kesempatan itu juga diperagakan seni bela diri oleh para prajurit Kopaska. Ada tiga jenis bela diri ialah Libre, Aikido, dan Pencak Silat Merpati Putih. Ketiga bela diri itu wajib dimiliki setiap prajurit Kopaska.
"Setiap prajurit Kopaska wajib mempunyai kemampuan itu, alasannya bagaimana pun Kopaska akan eksklusif berhadapan dengan musuh. Kemampuan bertarung satu lawan satu dengan tangan kosong harus dimaksimalkan," tandasnya.
Berbeda dengan pasukan elite lainnya, Kopaska mewajibkan menyabotase pertahanan musuh secara sembunyi. Karena itu, kemampuan berenang dan bertarung dengan tekanan air tinggi juga wajib dimiliki oleh prajurit Kopaska.
Laksana Muda Djayeng Tirto Samudra didapuk memperagakan gerakan seni bela diri Merpati Putih. Dia pun memperagakan gerakan memecah beton tebal, memotong besi dragon, sampai tujuh lapisan balok es dengan tangan kosong. Djayeng mengaku gembira bisa menandakan kemampuannya dihadapan KSAL. "Saya cukup gembira menampilkan kemampuan ini. Membuktikan bahwa tubuh kita kuat," kata Djayeng.
Jenderal muda yang mendapat gelar "Pangeran Kodok" ini cukup dikenal dengan kemampuan silat Merpati Putih yang dimiliki. Sejak masuk Kopaska pada 1988, dirinya kerap berlatih meningkatkan kemampuan setiap dua ahad sekali.
0 Response to "Info!! Tni Al Akan Bentuk Sentra Komando Kopaska"
Post a Comment