Info!! Banyak Potensi Kolaborasi Dengan Polandia
Mulai dari industri militer sampai minyak sawit.Ilustrasi radar buatan Polandia [defence24] ●
Polandia disebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, punya banyak potensi kolaborasi untuk dikembangkan dengan Indonesia, mulai dari industri militer sampai minyak sawit.
“Industri strategis Indonesia ibarat PT PAL dan PT Pindad sanggup membuatkan kolaborasi dengan Polandia. Selain itu teknologi radar militer Indonesia juga sanggup dikembangkan melalui kolaborasi antara ITB dan Pit-Radwar Polandia,” ucap Luhut pada ketika kunjungannya ke Polandia dari tanggal 8-10 Juni 2017.
Luhut juga menyebut industri minyak kelapa sawit sanggup bekerja sama dengan Polandia sehingga sanggup menembus pasar Eropa.
Di Polandia, Luhut bertemu Wakil Menteri Pertahanan Polandia, Bartosz Kownacki, di Wisma Duta RI Warsawa. Pertemuan dilanjutkan dengan Wakil Perdana Menteri Polandia yang juga menjabat sebagai Menteri Pembangunan dan Keuangan, Mateusz Morawiecki.
Beberapa hal yang diangkat pada pertemuan tersebut antara lain penerbangan pribadi Indonesia-Polandia dengan memakai Garuda Indonesia dan maskapai nasional Polandia, LOT Polish Airlines, usul pemberian Polandia atas nominasi Dubes Arif Havas Oegroseno menjadi calon hakim Pengadilan Laut Internasional periode 2017-2026 dan potensi kolaborasi di bidang pendidikan tinggi antara kedua negara.
Selain itu juga dibahas kemungkinan kolaborasi di bidang pengolahan sampah jadi energi (waste to energy).
Luhut juga memberikan bahwa Indonesia dan Polandia melalui perusahaan Rafako, akan bekerja sama di bidang energi dalam penyediaan listrik sebanyak 100 megawatt di tempat Lombok, Indonesia.
Menteri Morawiecki menyambut baik kolaborasi itu dan berharap akan ada proyek-proyek lanjutan antara Indonesia dan Polandia di masa mendatang.
Wakil Ketua Komisi VII dewan perwakilan rakyat RI Fadel Muhammad juga menyebut hal senada dengan Luhut di pertemuan tersebut.
“Merupakan kiprah KBRI Warsawa untuk mempromosikan potensi kolaborasi dengan Polandia kepada pihak-pihak di Indonesia, sehingga sanggup menjadikan manfaat untuk kedua negara” ungkap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia tersebut.
Di hari yang sama, Menteri Luhut juga menghadiri program penyerahan alat musik Kolintang dari KBRI Warsawa kepada Pemerintah Polandia melalui Museum Asia Pasifik.
“Indonesia merupakan negara yang bermacam-macam dan terdiri dari banyak sekali suku, agama dan budaya, termasuk alat musik tradisional. Kolintang merupakan alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara dan mempunyai perbedaan dengan Gamelan yang berasal dari Jawa.” ujar Dubes RI Warsawa Peter F. Gontha pada pembukaan aktivitas tersebut.
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi di bidang sosial budaya antara kedua negara.
Para hadirin kemudian disuguhi pertunjukan Kolintang yang membawakan lagu Rayuan Pulau Kelapa, Bengawan Solo serta lagu Polandia W Moim Ogrodzie dan beberapa lagu lainnya. (vws)
Polandia disebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, punya banyak potensi kolaborasi untuk dikembangkan dengan Indonesia, mulai dari industri militer sampai minyak sawit.
“Industri strategis Indonesia ibarat PT PAL dan PT Pindad sanggup membuatkan kolaborasi dengan Polandia. Selain itu teknologi radar militer Indonesia juga sanggup dikembangkan melalui kolaborasi antara ITB dan Pit-Radwar Polandia,” ucap Luhut pada ketika kunjungannya ke Polandia dari tanggal 8-10 Juni 2017.
Luhut juga menyebut industri minyak kelapa sawit sanggup bekerja sama dengan Polandia sehingga sanggup menembus pasar Eropa.
Di Polandia, Luhut bertemu Wakil Menteri Pertahanan Polandia, Bartosz Kownacki, di Wisma Duta RI Warsawa. Pertemuan dilanjutkan dengan Wakil Perdana Menteri Polandia yang juga menjabat sebagai Menteri Pembangunan dan Keuangan, Mateusz Morawiecki.
Beberapa hal yang diangkat pada pertemuan tersebut antara lain penerbangan pribadi Indonesia-Polandia dengan memakai Garuda Indonesia dan maskapai nasional Polandia, LOT Polish Airlines, usul pemberian Polandia atas nominasi Dubes Arif Havas Oegroseno menjadi calon hakim Pengadilan Laut Internasional periode 2017-2026 dan potensi kolaborasi di bidang pendidikan tinggi antara kedua negara.
Selain itu juga dibahas kemungkinan kolaborasi di bidang pengolahan sampah jadi energi (waste to energy).
Luhut juga memberikan bahwa Indonesia dan Polandia melalui perusahaan Rafako, akan bekerja sama di bidang energi dalam penyediaan listrik sebanyak 100 megawatt di tempat Lombok, Indonesia.
Menteri Morawiecki menyambut baik kolaborasi itu dan berharap akan ada proyek-proyek lanjutan antara Indonesia dan Polandia di masa mendatang.
Wakil Ketua Komisi VII dewan perwakilan rakyat RI Fadel Muhammad juga menyebut hal senada dengan Luhut di pertemuan tersebut.
“Merupakan kiprah KBRI Warsawa untuk mempromosikan potensi kolaborasi dengan Polandia kepada pihak-pihak di Indonesia, sehingga sanggup menjadikan manfaat untuk kedua negara” ungkap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia tersebut.
Di hari yang sama, Menteri Luhut juga menghadiri program penyerahan alat musik Kolintang dari KBRI Warsawa kepada Pemerintah Polandia melalui Museum Asia Pasifik.
“Indonesia merupakan negara yang bermacam-macam dan terdiri dari banyak sekali suku, agama dan budaya, termasuk alat musik tradisional. Kolintang merupakan alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara dan mempunyai perbedaan dengan Gamelan yang berasal dari Jawa.” ujar Dubes RI Warsawa Peter F. Gontha pada pembukaan aktivitas tersebut.
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi di bidang sosial budaya antara kedua negara.
Para hadirin kemudian disuguhi pertunjukan Kolintang yang membawakan lagu Rayuan Pulau Kelapa, Bengawan Solo serta lagu Polandia W Moim Ogrodzie dan beberapa lagu lainnya. (vws)
★ CNN
0 Response to "Info!! Banyak Potensi Kolaborasi Dengan Polandia"
Post a Comment