Info!! [Dunia] Arab Saudi Akan Stop Beli Senjata Dari Jerman
Arab Saudi menyatakan tidak lagi berminat membeli persenjataan dari Jerman. Pernyataan dilontarkan sesudah Kaselir Merkel dalam kunjungan ke Riyadh serukan penghentian serangan udara ke Yaman. Serangan udara gempur Yaman. [©REUTERS/Khaled Abdullah] ★
Arab Saudi di masa depan akan mengurangi atau menghentikan pembelian persenjataan dari Jerman. Demikian pernyataan Wakil Menteri Ekonomi Arab Saudi Mohammed al-Tuwajiri dalam wawancara dengan majalah gosip Jerman "Der Spiegel".
"Kami memahami penolakan ekspor persenjataan ke Arab Saudi dan mengetahui latar belakangnya," ujar Al-Tuwajiri. Dengan itu, pejabat tinggi pemerintahan Arab Saudi itu menyinggung diskusi di perlemen Jerman menyangkut pembatasan ekspor senjata ke negara Timur Tengah tersebut, dikaitkan dengan situasi hak asasi manusia.
Secara diplomatis wakil menteri ekonomi Arab saudi itu menyebutkan; "Kami tidak ingin memicu duduk kasus selanjutnya di Jerman gara-gara ajakan impor persenjataan." Al Tuwajiri dalam wawancara itu menekankan, akan mendorong kerjasama ekonomi di bidang lainnya di luar bisinis persenjataan.
Kontroversial tapi menguntungkan
Para pengamat politik menilai, pengurangan atau bahkan penghentian ajakan impor persenjataan dari Jerman itu merupakan reaksi atas imbauan Kanselir Jerman Angela Merkel ketika berkunjung ke Riyadh simpulan pekan lalu, biar koalisi yang dipimpin Arab Saudi menghentikan agresi pemboman ke Yaman.
Merkel berkunjung ke Riyadh untuk melaksanakan pembicaraan dengan Raja Salman hari Minggu. Kunjungan kali ini memang tidak didampingi delegasi ekonomi dari bidang persenjataan. Bisnis persenjataan Jerman dengan Arab Saudi sangat menguntungkan pengusaha di Jerman. Volumenya tahun 2016 kemudian melebihi 500 juta Euro.
Namun bisnis persenjuataan itu juga memicu kontroversi semenjak bertahun-tahun, alasannya ialah kalangan politik Jerman terus mengecam pelanggaran HAM di negara Timur Tengah tersebut. Terutama di Jerman muncul kekhawatiran, persenjataan yang dibeli sanggup disalahgunakan dalam serangan udara ke Yaman oleh pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.
Walau begitu dalam kunjungan Merkel ke pada Raja Salman itu ditanda tangani janji training militer antara Jerman dengan Arab saudi. Dalam janji disebutkan, militer Arab Saudi akan menerima training militer di kemudahan milik Bundeswehr. Selain itu polisi federal Jerman juga akan menunjukkan training pengamanan tempat perbatasan kepada polisi Arab Saudi.
Arab Saudi di masa depan akan mengurangi atau menghentikan pembelian persenjataan dari Jerman. Demikian pernyataan Wakil Menteri Ekonomi Arab Saudi Mohammed al-Tuwajiri dalam wawancara dengan majalah gosip Jerman "Der Spiegel".
"Kami memahami penolakan ekspor persenjataan ke Arab Saudi dan mengetahui latar belakangnya," ujar Al-Tuwajiri. Dengan itu, pejabat tinggi pemerintahan Arab Saudi itu menyinggung diskusi di perlemen Jerman menyangkut pembatasan ekspor senjata ke negara Timur Tengah tersebut, dikaitkan dengan situasi hak asasi manusia.
Secara diplomatis wakil menteri ekonomi Arab saudi itu menyebutkan; "Kami tidak ingin memicu duduk kasus selanjutnya di Jerman gara-gara ajakan impor persenjataan." Al Tuwajiri dalam wawancara itu menekankan, akan mendorong kerjasama ekonomi di bidang lainnya di luar bisinis persenjataan.
Kontroversial tapi menguntungkan
Para pengamat politik menilai, pengurangan atau bahkan penghentian ajakan impor persenjataan dari Jerman itu merupakan reaksi atas imbauan Kanselir Jerman Angela Merkel ketika berkunjung ke Riyadh simpulan pekan lalu, biar koalisi yang dipimpin Arab Saudi menghentikan agresi pemboman ke Yaman.
Merkel berkunjung ke Riyadh untuk melaksanakan pembicaraan dengan Raja Salman hari Minggu. Kunjungan kali ini memang tidak didampingi delegasi ekonomi dari bidang persenjataan. Bisnis persenjataan Jerman dengan Arab Saudi sangat menguntungkan pengusaha di Jerman. Volumenya tahun 2016 kemudian melebihi 500 juta Euro.
Namun bisnis persenjuataan itu juga memicu kontroversi semenjak bertahun-tahun, alasannya ialah kalangan politik Jerman terus mengecam pelanggaran HAM di negara Timur Tengah tersebut. Terutama di Jerman muncul kekhawatiran, persenjataan yang dibeli sanggup disalahgunakan dalam serangan udara ke Yaman oleh pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.
Walau begitu dalam kunjungan Merkel ke pada Raja Salman itu ditanda tangani janji training militer antara Jerman dengan Arab saudi. Dalam janji disebutkan, militer Arab Saudi akan menerima training militer di kemudahan milik Bundeswehr. Selain itu polisi federal Jerman juga akan menunjukkan training pengamanan tempat perbatasan kepada polisi Arab Saudi.
♞ DW
0 Response to "Info!! [Dunia] Arab Saudi Akan Stop Beli Senjata Dari Jerman"
Post a Comment