Info!! Indonesia, Laos Setuju Tingkatkan Kerjasama
Menandai 60 tahun kerjasama Indonesia-Laos, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith pada Kamis (27/7) menggelar pertemuan bilateral di Jakarta.
Ilustrasi produk Pindad [ryan boedi] ●
Selain mengadakan pertemuan bilateral, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith pada Kamis (27/7) juga menghadiri pertemuan kelima JCBC (Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral).
Pertemuan kedua menteri luar negeri tersebut sekaligus menandai 60 tahun usia korelasi diplomatik antara Indonesia dan Laos. Kedua tokoh membahas rencana lawatan perdana menteri Laos ke Indonesia, serta membicarakan peningkatan kolaborasi ekonomi, terutama investasi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Nilai perdagangan Indonesia dan Laos tahun kemudian mencapai US$ 10,071 juta, meningkat ketimbang di 2015, yakni US$ 8,55 juta. Sedangkan investasi Indonesia di Laos ketika ini sebesar US$ 1,1 juta antara pengusaha perfilman Raam Punjabi dengan Major Cinema dari Thailand untuk membuka jaringan bioskop.
Dalam jumpa pers bersama usai pertemuan, Retno Marsudi menjelaskan sebagai bab dari peringatan ulang tahun ke-60 korelasi diplomatik Indonesia-Laos, akan diselenggarakan bermacam-macam aktivitas di kedua negara, termasuk pertujukan kebudayaan, seminar, pameran foto, pameran dagang dan pariwisata, dan pameran film untuk memajukan korelasi bilateral kedua negara.
Kedua menteri luar negeri juga membahas kolaborasi di bidang politik dan keamanan.
"Menteri Kommasith dan saya membahas cara-cara untuk memperkuat kolaborasi dalam mencegah dan memberantas kejahatan terorganisir antar negara, termasuk penyelundupan narkotik, terorisme, termasuk pendanaan bagi terorisme. Saya sangat bahagia mendengar angkatan bersenjata Laos akan memperkuat kolaborasi dengan PT Pindad," ujar Retno.
Retno menambahkan dirinya dan Kommasith membahas pula mengenai peningkatkan kolaborasi di bidang ekonomi. Keduanya setuju ada banyak kelompok yang sanggup secara cepat meningkatkan kolaborasi perdagangan, investasi, dan pariwisata. Dia mengakui untuk menaikkan interaksi dagang dan investasi sanggup dilakukan jika komunitas bisnis kedua negara memahami potensi ekonomi masing-masing negara.
Karena itu, berdasarkan Retno, Indonesia serta Laos mendorong saling kunjung antara delegasi dagang dan investasi kedua negara.
Dalam kesempatan itu, Retno menyatakan pemerintah Indonesia berterima kasih atas donasi Laos terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk periode 2019-2020.
Saleumxay Kommasith menyampaikan pembahasan hari ini sangat penting lantaran menyangkut sejumlah info yang menjadi kepentingan bersama kedua negara. Dia menambahkan kunjungannya kali ini juga signifikan lantaran bertepatan dengan 60 tahun umur korelasi diplomatik Indonesia dan Laos.
Kommasith mengakui semenjak awal korelasi dan kerjasama negaranya dengan Indonesia sudah berjalan sangat baik.
"Satu-satunya hal yang perlu kita tingkatkan dalam kolaborasi bilateral yaitu di sektor ekonomi, pariwisata. Ini bukan sesuatu yang unik bagi kedua negara tapi ini sebuah info yang perlu dipromosikan di kalangan negara-negara ASEAN. Kami membahas bagaimana ASEAN seharusnya bekerja sama untuk memajukan bukan hanya soal persatuan dan sentralitas ASEAN, namun juga mempromosikan kolaborasi ekonomi demi kepentingan warga negara ASEAN," ujar Kommasith.
Lebih lanjut Kommasith menyampaikan dirinya dan Retno menekankan pembahasan mengenai bagaimana memajukan sektor pariwisata Indonesia dan Laos, serta konektivitas antara kedua negara.
Selama di Indonesia, Kommasith juga akan mengadakan pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla dan kunjungan ke PT Pupuk Kujang di Cikampek, Purwakarta. [fw/al]

Selain mengadakan pertemuan bilateral, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith pada Kamis (27/7) juga menghadiri pertemuan kelima JCBC (Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral).
Pertemuan kedua menteri luar negeri tersebut sekaligus menandai 60 tahun usia korelasi diplomatik antara Indonesia dan Laos. Kedua tokoh membahas rencana lawatan perdana menteri Laos ke Indonesia, serta membicarakan peningkatan kolaborasi ekonomi, terutama investasi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Nilai perdagangan Indonesia dan Laos tahun kemudian mencapai US$ 10,071 juta, meningkat ketimbang di 2015, yakni US$ 8,55 juta. Sedangkan investasi Indonesia di Laos ketika ini sebesar US$ 1,1 juta antara pengusaha perfilman Raam Punjabi dengan Major Cinema dari Thailand untuk membuka jaringan bioskop.
Dalam jumpa pers bersama usai pertemuan, Retno Marsudi menjelaskan sebagai bab dari peringatan ulang tahun ke-60 korelasi diplomatik Indonesia-Laos, akan diselenggarakan bermacam-macam aktivitas di kedua negara, termasuk pertujukan kebudayaan, seminar, pameran foto, pameran dagang dan pariwisata, dan pameran film untuk memajukan korelasi bilateral kedua negara.
Kedua menteri luar negeri juga membahas kolaborasi di bidang politik dan keamanan.
"Menteri Kommasith dan saya membahas cara-cara untuk memperkuat kolaborasi dalam mencegah dan memberantas kejahatan terorganisir antar negara, termasuk penyelundupan narkotik, terorisme, termasuk pendanaan bagi terorisme. Saya sangat bahagia mendengar angkatan bersenjata Laos akan memperkuat kolaborasi dengan PT Pindad," ujar Retno.
Retno menambahkan dirinya dan Kommasith membahas pula mengenai peningkatkan kolaborasi di bidang ekonomi. Keduanya setuju ada banyak kelompok yang sanggup secara cepat meningkatkan kolaborasi perdagangan, investasi, dan pariwisata. Dia mengakui untuk menaikkan interaksi dagang dan investasi sanggup dilakukan jika komunitas bisnis kedua negara memahami potensi ekonomi masing-masing negara.
Karena itu, berdasarkan Retno, Indonesia serta Laos mendorong saling kunjung antara delegasi dagang dan investasi kedua negara.
Dalam kesempatan itu, Retno menyatakan pemerintah Indonesia berterima kasih atas donasi Laos terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk periode 2019-2020.
Saleumxay Kommasith menyampaikan pembahasan hari ini sangat penting lantaran menyangkut sejumlah info yang menjadi kepentingan bersama kedua negara. Dia menambahkan kunjungannya kali ini juga signifikan lantaran bertepatan dengan 60 tahun umur korelasi diplomatik Indonesia dan Laos.
Kommasith mengakui semenjak awal korelasi dan kerjasama negaranya dengan Indonesia sudah berjalan sangat baik.
"Satu-satunya hal yang perlu kita tingkatkan dalam kolaborasi bilateral yaitu di sektor ekonomi, pariwisata. Ini bukan sesuatu yang unik bagi kedua negara tapi ini sebuah info yang perlu dipromosikan di kalangan negara-negara ASEAN. Kami membahas bagaimana ASEAN seharusnya bekerja sama untuk memajukan bukan hanya soal persatuan dan sentralitas ASEAN, namun juga mempromosikan kolaborasi ekonomi demi kepentingan warga negara ASEAN," ujar Kommasith.
Lebih lanjut Kommasith menyampaikan dirinya dan Retno menekankan pembahasan mengenai bagaimana memajukan sektor pariwisata Indonesia dan Laos, serta konektivitas antara kedua negara.
Selama di Indonesia, Kommasith juga akan mengadakan pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla dan kunjungan ke PT Pupuk Kujang di Cikampek, Purwakarta. [fw/al]
★ VoA
0 Response to "Info!! Indonesia, Laos Setuju Tingkatkan Kerjasama"
Post a Comment