Info!! Ksal Minta 35 Kapal Perang Tambahan
KRI REM 331 [def.pk]
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Tentara Nasional Indonesia Ade Supandi mengajukan undangan penambahan 35 kapal perang Indonesia untuk memenuhi jumlah standar alutsista TNI. Penambahan jumlah kapal perang tersebut untuk memperkuat alutsista matra bahari TNI.
“Kami harap (jumlah kapal perang) memenuhi standar lah, sekitar 186 kapal,” kata Ade di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia AL, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat, 26 Januari 2018.
Permintaan penambahan jumlah kapal perang itu, kata Ade, telah diajukan kepada Kementerian Pertahanan. Namun, Kementerian Pertahanan harus meminta persetujuan Kementerian Keuangan. Penambahan jumlah kapal perang itu nantinya juga tergantung keputusan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Ade menuturkan, ketika ini jumlah kapal perang Tentara Nasional Indonesia AL berjumlah 151 unit. Menurut Ade, jumlah tersebut berkurang dari jumlah kapal perang pada 1960-an yang berjumlah sampai 162 kapal. Meski begitu, Ade menyampaikan jumlah kapal perang ketika ini yang lebih sedikit dari beberapa puluh tahun kemudian tersebut masih sanggup ditambah.
Selain kapal perang, Ade juga mengharapkan penambahan jumlah kapal selam baru. Pada 1960an kurun Presiden Soekarno, Indonesia membeli 12 kapal selam jenis Whiskey Class. Saat ini, Indonesia masih memakai 12 kapal selam tersebut. Ade berharap, Tentara Nasional Indonesia AL mempunyai kapal selam suplemen dengan jumlah yang sama.
“Jumlah kapal selam yang dibutuhkan tidak usah banyak-banyak. Sama menyerupai dulu, 12 kapal,” lata Ade.
Harapan Ade tersebut bertolak belakang dengan anggaran Tentara Nasional Indonesia AL yang digelontorkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran Tentara Nasional Indonesia termasuk matra bahari tahun ini menurun dibandingkan 2017. Sebab, pemerintah memutuskan untuk mengurangi anggaran sektor pertahanan. Anggaran yang sebelumnya mencapai Rp 114,9 triliun, tahun ini dipangkas menjadi Rp 107,7 triliun.
Meski begitu, Ade tetap berharap impiannya menambahkan alutsista Tentara Nasional Indonesia matra bahari sanggup terwujud. “Itu (151 kapal) ialah angka minimal. Kami harapkan dengan kekuatan negara serta tantangan-tantangan regional, nantinya sanggup memenuhi standar,” kata dia.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Tentara Nasional Indonesia Ade Supandi mengajukan undangan penambahan 35 kapal perang Indonesia untuk memenuhi jumlah standar alutsista TNI. Penambahan jumlah kapal perang tersebut untuk memperkuat alutsista matra bahari TNI.
“Kami harap (jumlah kapal perang) memenuhi standar lah, sekitar 186 kapal,” kata Ade di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia AL, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat, 26 Januari 2018.
Permintaan penambahan jumlah kapal perang itu, kata Ade, telah diajukan kepada Kementerian Pertahanan. Namun, Kementerian Pertahanan harus meminta persetujuan Kementerian Keuangan. Penambahan jumlah kapal perang itu nantinya juga tergantung keputusan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Ade menuturkan, ketika ini jumlah kapal perang Tentara Nasional Indonesia AL berjumlah 151 unit. Menurut Ade, jumlah tersebut berkurang dari jumlah kapal perang pada 1960-an yang berjumlah sampai 162 kapal. Meski begitu, Ade menyampaikan jumlah kapal perang ketika ini yang lebih sedikit dari beberapa puluh tahun kemudian tersebut masih sanggup ditambah.
Selain kapal perang, Ade juga mengharapkan penambahan jumlah kapal selam baru. Pada 1960an kurun Presiden Soekarno, Indonesia membeli 12 kapal selam jenis Whiskey Class. Saat ini, Indonesia masih memakai 12 kapal selam tersebut. Ade berharap, Tentara Nasional Indonesia AL mempunyai kapal selam suplemen dengan jumlah yang sama.
“Jumlah kapal selam yang dibutuhkan tidak usah banyak-banyak. Sama menyerupai dulu, 12 kapal,” lata Ade.
Harapan Ade tersebut bertolak belakang dengan anggaran Tentara Nasional Indonesia AL yang digelontorkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran Tentara Nasional Indonesia termasuk matra bahari tahun ini menurun dibandingkan 2017. Sebab, pemerintah memutuskan untuk mengurangi anggaran sektor pertahanan. Anggaran yang sebelumnya mencapai Rp 114,9 triliun, tahun ini dipangkas menjadi Rp 107,7 triliun.
Meski begitu, Ade tetap berharap impiannya menambahkan alutsista Tentara Nasional Indonesia matra bahari sanggup terwujud. “Itu (151 kapal) ialah angka minimal. Kami harapkan dengan kekuatan negara serta tantangan-tantangan regional, nantinya sanggup memenuhi standar,” kata dia.
0 Response to "Info!! Ksal Minta 35 Kapal Perang Tambahan"
Post a Comment