Info!! Lima Kapal Perang Tni Al Latihan
Di Perairan Singkawang Formasi kapal perang (KRI) yang terlibat dalam Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopsratmin) 2017 di perairan Singkawang menuju sasaran. (Poskota) ☆
Lima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), melakukan operasi pendaratan manajemen di perairan Singkawang, Kalimantan Barat.
Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksma Tentara Nasional Indonesia Yudo Margono, S.E. didampingi Asintel, Asops dan Aslog ikut dalam latihan pendaratan manajemen tersebut dengan on board di KRI Tanjung Nusanive 973. Bertindak selaku Komandan Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Dan Kogasgabratmin) Kolonel Laut (P) Sigit Santoso yang sehari-harinya menjabat Komandan Satlinlamil Jakarta.
Latihan perang yang berlangsung selama lima hari (21-26 November) itu untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan menguji kesiapan teknis seluruh unsur Kolinlamil.
Lima kapal perang itu yaitu kapal Bantu Angkut Personel (BAP) KRI Tanjung Nusanive 973, Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Bone 511, KRI Teluk Amboina 503 dan Kapal angkut Tank kelas Frosch KRI Teluk Lampung 540 serta KRI Mentawai 959 yang merupakan kapal jenis Coaster kapal angkut logistik.
Kelima kapal perang Kolinlamil melakukan kerjasama taktis antar unsur-unsur dengan unsur – unsur dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menyerupai Operasi Pindah, manuver taktis, latihan tugas evakuasi kapal, latihan menghadapi bahaya kapal permukaan, menghadapi bahaya kapal selam, menghadapi bahaya udara serta latihan lawan sabotase bawah air (LSBA).
Latihan Operasi pendaratan manajemen merupakan pemindahan kekuatan satuan darat beserta peralatannya dari titik embarkasi melalui maritim untuk didaratkan ditumpuan pantai yang telah dikuasai.
Lima KRI Kolinlamil yang terlibat dalam operasi tersebut mengangkut pasukan satuan darat (Pasmar 2 Jakarta) diantaranya Resimen Artileri, Resimen Kavaleri, Batalyon Intai Amfibi, Batalyon Komunikasi, Batalyon Perbekalan dan Peralatan, Batalyon Kesehatan dan Brigade Infanteri 2 Marinir (Yon 2, Yon 4 dan Yon 6).
Kegiatan yang berlangsung dipenghujung simpulan tahun 2017 ini berujung pada pendaratan pasukan marinir yang diskenariokan melakukan penyerbuan terhadap musuh dengan didukung Kendaraan tempur marinir menyerupai MLRS Vampire, BMP 3 F, BTR 50, BTR 4, KAPA, Hino Dutro Amo dan Aligator. Selain juga Kendaraan taktis menyerupai Unimog, KIA, Truk LC dan SC.
Tujuan dari latihan ini yaitu untuk menguji doktrin operasi pendaratan manajemen (Opsratmin) dan untuk mengetahui efektifitas kodalops maupun interoperability antara unsur Kolinlamil dan Kotama Tentara Nasional Indonesia AL lainnya dalam melakukan operasi pendaratan administrasi, juga untuk mengukur sekaligus meningkatkan kesiagaan Kolinlamil dalam pelaksanaan kampanye militer, serta Melatih prosedur komando dan pengendalian pada suatu operasi.
Dalam latihan ini juga melibatkan kotama Tentara Nasional Indonesia AL lainnya yaitu Armada Barat, Marinir, Puspenerbal, dan Pushidrosal. Latihan ini dimulai dari Jakarta sampai ke daerah target pendaratan amfibi di Singkawang, Kalimantan Barat.
Unsur-unsur/KRI satuan lain yang terlibat dari Koarmabar yaitu KRI Cakalang 852, KRI Sutanto 377, KRI Sultan Taha Syaifuddin 376, KRI Baladau 643 dan KRI Leuser 924 serta 1 Pesud Cassa dari Puspenerbal.
Lima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), melakukan operasi pendaratan manajemen di perairan Singkawang, Kalimantan Barat.
Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksma Tentara Nasional Indonesia Yudo Margono, S.E. didampingi Asintel, Asops dan Aslog ikut dalam latihan pendaratan manajemen tersebut dengan on board di KRI Tanjung Nusanive 973. Bertindak selaku Komandan Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Dan Kogasgabratmin) Kolonel Laut (P) Sigit Santoso yang sehari-harinya menjabat Komandan Satlinlamil Jakarta.
Latihan perang yang berlangsung selama lima hari (21-26 November) itu untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan menguji kesiapan teknis seluruh unsur Kolinlamil.
Lima kapal perang itu yaitu kapal Bantu Angkut Personel (BAP) KRI Tanjung Nusanive 973, Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Bone 511, KRI Teluk Amboina 503 dan Kapal angkut Tank kelas Frosch KRI Teluk Lampung 540 serta KRI Mentawai 959 yang merupakan kapal jenis Coaster kapal angkut logistik.
Kelima kapal perang Kolinlamil melakukan kerjasama taktis antar unsur-unsur dengan unsur – unsur dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menyerupai Operasi Pindah, manuver taktis, latihan tugas evakuasi kapal, latihan menghadapi bahaya kapal permukaan, menghadapi bahaya kapal selam, menghadapi bahaya udara serta latihan lawan sabotase bawah air (LSBA).
Latihan Operasi pendaratan manajemen merupakan pemindahan kekuatan satuan darat beserta peralatannya dari titik embarkasi melalui maritim untuk didaratkan ditumpuan pantai yang telah dikuasai.
Lima KRI Kolinlamil yang terlibat dalam operasi tersebut mengangkut pasukan satuan darat (Pasmar 2 Jakarta) diantaranya Resimen Artileri, Resimen Kavaleri, Batalyon Intai Amfibi, Batalyon Komunikasi, Batalyon Perbekalan dan Peralatan, Batalyon Kesehatan dan Brigade Infanteri 2 Marinir (Yon 2, Yon 4 dan Yon 6).
Kegiatan yang berlangsung dipenghujung simpulan tahun 2017 ini berujung pada pendaratan pasukan marinir yang diskenariokan melakukan penyerbuan terhadap musuh dengan didukung Kendaraan tempur marinir menyerupai MLRS Vampire, BMP 3 F, BTR 50, BTR 4, KAPA, Hino Dutro Amo dan Aligator. Selain juga Kendaraan taktis menyerupai Unimog, KIA, Truk LC dan SC.
Tujuan dari latihan ini yaitu untuk menguji doktrin operasi pendaratan manajemen (Opsratmin) dan untuk mengetahui efektifitas kodalops maupun interoperability antara unsur Kolinlamil dan Kotama Tentara Nasional Indonesia AL lainnya dalam melakukan operasi pendaratan administrasi, juga untuk mengukur sekaligus meningkatkan kesiagaan Kolinlamil dalam pelaksanaan kampanye militer, serta Melatih prosedur komando dan pengendalian pada suatu operasi.
Dalam latihan ini juga melibatkan kotama Tentara Nasional Indonesia AL lainnya yaitu Armada Barat, Marinir, Puspenerbal, dan Pushidrosal. Latihan ini dimulai dari Jakarta sampai ke daerah target pendaratan amfibi di Singkawang, Kalimantan Barat.
Unsur-unsur/KRI satuan lain yang terlibat dari Koarmabar yaitu KRI Cakalang 852, KRI Sutanto 377, KRI Sultan Taha Syaifuddin 376, KRI Baladau 643 dan KRI Leuser 924 serta 1 Pesud Cassa dari Puspenerbal.
0 Response to "Info!! Lima Kapal Perang Tni Al Latihan"
Post a Comment