Info!! Pemerintah Indonesia Jajaki Pemesanan Medium Tank Terbaru Pt Pindad
Medium tank hasil kerjasama FNSS dan Pindad [FNSS]
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Tentara Nasional Indonesia Widodo mengatakan, pemerintah tengah membahas planning pembelian tank medium dan tank boat penemuan terbaru PT Pindad. “Masih dalam pembahasan, (kebutuhan) ini kan dikombinasikan antara beberapa jenis tank,” kata ia di sela kunjungannya di PT Pindad, Bandung, Selasa, 15 Agustus 2017.
Widodo mengatakan, medium tank yang dihasilkan dari kerjasama PT Pindad dan FNSS, produsen alutsista Turki, itu masih menunggu rampungnya prototipe sebelum dapat diproduksi masal. “Awal September ini direncanakan sudah tiba ke Indonesia untuk ditampilkan pada parade (HUT TNI) 5 Oktober nanti. Tank kerjasama Pindad dengan FNSS Turki ini kita dorong terus bersama,” kata dia.
Menurut Widodo, tank medium itu sudah memenuhi kebutuhan TNI. “Hanya nanti sehabis produksi masal, tentunya ada adaptasi sesuai dengan kebutuhan kawasan operasi. Mungkin jika derah operasinya di Kalimantan mungkin butuh pengurangan berat tank, jika di Sumatera medium tank ini sudah cukup. Disesuaikan dengan kontur kita,” kata dia.
Kementerian Pertahanan juga tengah menjajaki penggunaan kendaraan tempur lain, termasuk sejumlah penemuan senjata gres yang tengah digarap Pindad. Widodo mengatakan, Kementeriannya dan Tentara Nasional Indonesia terus memperlihatkan masukan untuk penyempuranaan produk senjata buatan Pindad itu.
Dia mencontohkan senapan bawah air khusus bagi pasukan khusus Tentara Nasional Indonesia AL masih dapat terus dikembangkan. “Ini sudah digunakan. Hanya mungkin beratnya dan metalurginya dapat terus dikembangkan biar penggunaannya makin nyaman. Seperti misal terlalu berat, Pindad harus punya penemuan biar dapat diringankan,” kata Widodo.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, gres 1 unit prototpe tank medium buatan Pindad dan FNSS Turki yang rampung. “Ini yang akan kita tampilkan di program Parade Hari Angkatan Bersenjata (5 Oktober), kemudian satu lagi sedang dibuat. Tapi menunggu hasil ‘blasting-test’ prototipe 1,” kata ia di Bandung, Selasa, 15 Agustus 2017.
Abraham mengatakan, kegiatan “blasting-test” untuk medium tank itu dijadwalkan pada September 2017. Hasil tes itu akan menjadi dasar untuk membangun prototipe kedua, yang siap memasuki fase produksi masal. “Dari hasil ‘blasting’ itu kita bangkit prototipe di sini, itu jadi referensinya,” kata dia.
Menurut Abraham, pemerintah juga tengah membahas planning pembelian produk kendaraan tempur lainnya. Diantaranya tank amfibi yang ditargetkan dapat mulai memasuki proses pemesanan tahun depan, termasuk produk penemuan “tank boat” yang dirilis tahun lalu.
Tank Boat Antasena [IHS Jane]
“Tank boat itu pengembangan kita bersama PT Lundin, alasannya yaitu ia yang hebat platformya. Kita melengkapi dengan senjata, tapi belum diputuskan apakah dengan meriam 105 milimeter atau cukup 30 milimeter. Tergantung operasional dan kebutuhan TNI,” kata dia.
Abraham mengatakan, pembahasan bersama Kementerian Pertahanaan ketika ini untuk memastikan matra pengguna tank-boat tersebut. Prototipe tank boat produksi bersama Pindad dan PT Lundin asal Banyuwangi, serta CMI Defence asal Belgia itu sempat dipamerkan dalam pameran Indodefence tahun lalu. Wapres Jusuf Kalla bahkan sempat memberinya nama Antasena.
Menurut Abraham, kontrak pembeliannya masih dibahas. “Kita akan bicarakan end user-nya dimana, alasannya yaitu tank ini untuk dipakai di sungai yang kedalamannya 90 centimeter gres dapat manuver,” kata dia.
Abraham mengatakan, sejumlah negara sudah menyatakan ketertarikannya untuk memesan Tank Boat Antasena buatan Pindad tersebut. Diantaranya negara asal Timur Tengah dan Taiwan. “Pasarnya potensial. Sekarang kita sedang dikejar dari pihak luar untuk kolaborasi dengan mereka, jadi malah untuk ekspor. Tapi kita akan mendahulukan kebutuhan dalam negeri,” kata dia. Taiwan contohnya berminat untuk menyebarkan Tank Boat Antasena ini menjadi Missile Boat.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Tentara Nasional Indonesia Widodo mengatakan, pemerintah tengah membahas planning pembelian tank medium dan tank boat penemuan terbaru PT Pindad. “Masih dalam pembahasan, (kebutuhan) ini kan dikombinasikan antara beberapa jenis tank,” kata ia di sela kunjungannya di PT Pindad, Bandung, Selasa, 15 Agustus 2017.
Widodo mengatakan, medium tank yang dihasilkan dari kerjasama PT Pindad dan FNSS, produsen alutsista Turki, itu masih menunggu rampungnya prototipe sebelum dapat diproduksi masal. “Awal September ini direncanakan sudah tiba ke Indonesia untuk ditampilkan pada parade (HUT TNI) 5 Oktober nanti. Tank kerjasama Pindad dengan FNSS Turki ini kita dorong terus bersama,” kata dia.
Menurut Widodo, tank medium itu sudah memenuhi kebutuhan TNI. “Hanya nanti sehabis produksi masal, tentunya ada adaptasi sesuai dengan kebutuhan kawasan operasi. Mungkin jika derah operasinya di Kalimantan mungkin butuh pengurangan berat tank, jika di Sumatera medium tank ini sudah cukup. Disesuaikan dengan kontur kita,” kata dia.
Kementerian Pertahanan juga tengah menjajaki penggunaan kendaraan tempur lain, termasuk sejumlah penemuan senjata gres yang tengah digarap Pindad. Widodo mengatakan, Kementeriannya dan Tentara Nasional Indonesia terus memperlihatkan masukan untuk penyempuranaan produk senjata buatan Pindad itu.
Dia mencontohkan senapan bawah air khusus bagi pasukan khusus Tentara Nasional Indonesia AL masih dapat terus dikembangkan. “Ini sudah digunakan. Hanya mungkin beratnya dan metalurginya dapat terus dikembangkan biar penggunaannya makin nyaman. Seperti misal terlalu berat, Pindad harus punya penemuan biar dapat diringankan,” kata Widodo.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, gres 1 unit prototpe tank medium buatan Pindad dan FNSS Turki yang rampung. “Ini yang akan kita tampilkan di program Parade Hari Angkatan Bersenjata (5 Oktober), kemudian satu lagi sedang dibuat. Tapi menunggu hasil ‘blasting-test’ prototipe 1,” kata ia di Bandung, Selasa, 15 Agustus 2017.
Abraham mengatakan, kegiatan “blasting-test” untuk medium tank itu dijadwalkan pada September 2017. Hasil tes itu akan menjadi dasar untuk membangun prototipe kedua, yang siap memasuki fase produksi masal. “Dari hasil ‘blasting’ itu kita bangkit prototipe di sini, itu jadi referensinya,” kata dia.
Menurut Abraham, pemerintah juga tengah membahas planning pembelian produk kendaraan tempur lainnya. Diantaranya tank amfibi yang ditargetkan dapat mulai memasuki proses pemesanan tahun depan, termasuk produk penemuan “tank boat” yang dirilis tahun lalu.
Tank Boat Antasena [IHS Jane]
“Tank boat itu pengembangan kita bersama PT Lundin, alasannya yaitu ia yang hebat platformya. Kita melengkapi dengan senjata, tapi belum diputuskan apakah dengan meriam 105 milimeter atau cukup 30 milimeter. Tergantung operasional dan kebutuhan TNI,” kata dia.
Abraham mengatakan, pembahasan bersama Kementerian Pertahanaan ketika ini untuk memastikan matra pengguna tank-boat tersebut. Prototipe tank boat produksi bersama Pindad dan PT Lundin asal Banyuwangi, serta CMI Defence asal Belgia itu sempat dipamerkan dalam pameran Indodefence tahun lalu. Wapres Jusuf Kalla bahkan sempat memberinya nama Antasena.
Menurut Abraham, kontrak pembeliannya masih dibahas. “Kita akan bicarakan end user-nya dimana, alasannya yaitu tank ini untuk dipakai di sungai yang kedalamannya 90 centimeter gres dapat manuver,” kata dia.
Abraham mengatakan, sejumlah negara sudah menyatakan ketertarikannya untuk memesan Tank Boat Antasena buatan Pindad tersebut. Diantaranya negara asal Timur Tengah dan Taiwan. “Pasarnya potensial. Sekarang kita sedang dikejar dari pihak luar untuk kolaborasi dengan mereka, jadi malah untuk ekspor. Tapi kita akan mendahulukan kebutuhan dalam negeri,” kata dia. Taiwan contohnya berminat untuk menyebarkan Tank Boat Antasena ini menjadi Missile Boat.
0 Response to "Info!! Pemerintah Indonesia Jajaki Pemesanan Medium Tank Terbaru Pt Pindad"
Post a Comment