Info!! Perbatasan Filipina Masih Kondusif

4 Hari Operasi Tentara Nasional Indonesia AU dengan pesawat pengintai  Hari Operasi Tentara Nasional Indonesia AU dengan pesawat pengintai INFO!! Perbatasan Filipina Masih KondusifPesawat Boeing 737 intai Tentara Nasional Indonesia AU. (Dok. Skadron 5) ☆

TNI AU mengerahkan pesawat pengintai untuk mengantisipasi pergerakan anggota ISIS dari kawasan Marawi, Filipina, ke Indonesia, lewat perbatasan di wilayah Sulawesi Utara. Sejauh ini, belum ada indikasi pergerakan kelompok ISIS di perbatasan.

Patroli Maritim dengan pesawat pengintai milik Skadron 5 Makassar melaksanakan pengintaian di Perairan Utara Manado. Operasi yang disebut sebagai Kilat Badik itu sudah berlangsung selama 4 hari.

"Sementara gres 4 hari terlaksana. Rata-rata setiap satu kali penerbangan (durasi) 3 jam. Ke perbatasan-perbatasan Filipina Selatan," ungkap Komandan Skadron 5, Letkol Pnb HLP Ambarita dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (2/6/2017).

 Hari Operasi Tentara Nasional Indonesia AU dengan pesawat pengintai INFO!! Perbatasan Filipina Masih KondusifOperasi Tentara Nasional Indonesia AU dengan pesawat pengintai. (Dok. Skadron 5)

Selama 4 hari operasi ini, kondisi di Perairan Sulawesi perbatasan dengan Filipina masih kondusif. Memang ada sejumlah kapal yang melintas baik dari atau ke Filipina.

"Tetapi masih normal, belum ada indikasi yang mencurigakan," terang Ambarita.

Pesawat Boeing 737-200 intai dalam operasi Kilat Badik berangkat dari Lanud Sam Ratulangi, Manado. Menurut Ambarita, pengintaian juga dilakukan sampai ke Pulau Miangas, Sulut, salah satu pulau terdepan yang berbatasan eksklusif dengan Filipina.

"Dari hasil pengamatan di sekitar Pulau Miangas belum ditemukan hal-hal yang dikhawatirkan akan adanya pergerakan anggota ISIS dari Filipina yang melarikan diri menuju ke wilayah kedaulatan Indonesia," terangnya.

 Hari Operasi Tentara Nasional Indonesia AU dengan pesawat pengintai INFO!! Perbatasan Filipina Masih KondusifOperasi Tentara Nasional Indonesia AU dengan pesawat pengintai. (Dok. Skadron 5)

Selain ke Miangas, pengintaian juga dilakukan sepanjang rute Pulau Marampit dan Pulau Marore, Sulut. Hingga ketika ini belum ada acara yang perlu dikhawatirkan.

"Hanya ditemukan satu kapal nelayan yang sedang beraktivitas di perairan akrab Pulau Marore," kata Ambarita.

"Operasi pengamatan akan dilanjutkan selama beberapa hari ke depan untuk meningkatkan kewaspadaan," imbuhnya.

Operasi Kilat Badik tersebut dipimpin oleh kapten pilot, Mayor Pnb Hendro Sukamdani. Total ada 14 kru yang terlibat dalam penerbangan untuk operasi pengintaian tersebut.

Setelah 4 hari operasi dilakukan, berdasarkan Hendro, kondisi pulau terdepan dinyatakan aman. Dia dan tim tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan baik di pelabuhan maupun sepanjang pantai.

 Hari Operasi Tentara Nasional Indonesia AU dengan pesawat pengintai INFO!! Perbatasan Filipina Masih KondusifKapal nelayan teridentifikasi dari pesawat pengintai. (Dok. Skadron 5)

"Dalam kondisi aman terkendali. Tidak ada kegiatan mencurigakan dari Filipina yang mengarah ke Indonesia. Selain itu keadaan infrastruktur dalam keadaan baik dan stabil," tutur Hendro ketika dihubungi terpisah, Jumat (2/6).

Untuk itu, Hendro meminta warga supaya tidak khawatir mengenai gejolak yang ada di Filipina. Masyarakat diminta untuk beraktivitas menyerupai biasanya.

"Tidak ada sedikitpun gejolak. Masyarakat sanggup melaksanakan kegiatan rutinnya dengan aman," tutup Hendro. (elz/fjp)

  detik  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Perbatasan Filipina Masih Kondusif"

Post a Comment