Info!! Senjata Dopper Pindad

✬ Tingkatkan Keselamatan Prajurit Senjata dopper Pindad

Pelaksanaan latihan dopper banyak dilakukan oleh militer di banyak negara, termasuk di Indonesia untuk menguji nyali prajuritnya. Hampir seluruh satuan Tentara Nasional Indonesia mewajibkan latihan ini kepada seluruh prajuritnya untuk menguji kemampuan mencakup uji keberanian, konsentrasi, ketahanan fisik, mental dan menumbuhkan kepercayaan diri. Salah satu hal banyak dilakukan pada dopper yaitu latihan merayap pada simulasi medan perang, dengan ditembaki pada titik-titik tertentu dari atas oleh para pelatihnya.

Di Indonesia, selama ini senjata-senjata yang dipakai untuk keperluan dopper, umumnya produk generasi lawas dan sudah tidak diproduksi, menyerupai senapan otomatis Pindad SP-3 (kaliber 7.62mm x 51) dan senapan serbu AK-47 Rusia (kaliber 7,62 mm x 39) yang memakai peluru tajam. Karena karakteristiknya tersebut, menciptakan latihan dopper masih sering dianggap berbahaya, dan berisiko atas keselamatan prajurit. Dengan munculnya senjata dopper produksi Pindad ini diperlukan pengguna, yaitu Tentara Nasional Indonesia tidak perlu lagi memakai senapan SP-3.

Salah satu lokasi latihan dopper di Indonesia, yaitu di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, di mana selaku industri pertahanan nasional, Pindad pun sering diundang oleh Tentara Nasional Indonesia untuk menyaksikan latihan tersebut. Kehadiran para personel Pindad yaitu untuk memperbaiki aneka macam senjata yang rusak alasannya yaitu latihan.

Dari latar belakang kondisi tersebut, Pindad sesuai kapabilitasnya membantu menciptakan senjata untuk latihan dopper TNI. Hasilnya, ketika ini sudah diproduksi senjata khusus untuk keperluan dopper, yang merupakan kerjasama Pindad dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Dislitbang Tentara Nasional Indonesia AD).

Senjata khusus dopper tersebut, walau belum mempunyai nama produk, mempunyai karakteristik lebih akurat dan lebih menjamin aspek keselamatan dibandingkan dengan yang selama ini digunakan. Namun senjata khusus dopper produksi Pindad ini tetap sesuai keperluannya, yaitu mempunyai bunyi letusan yang keras sesuai kebutuhan latihan dopper untuk menguji fisik dan mental.

Senjata dopper buatan Pindad ini memakai sistem operasi gas operated. Namun, pengaturan model tembakannya hanya semi otomatis (tembakan satu per satu beruntun) dan tidak ada penembakan otomatis. Dari sosoknya, senjata dopper produksi Pindad ini mempunyai keunggulan lain, yaitu desain modern dan ergonomis untuk mendukung huruf produk yang mempunyai keakuratan tinggi.

Pada awalnya di tahun 2014, senjata dopper yang diproduksi Pindad dicoba memakai kaliber 7,62 mm Sabhara (7,62mm x 45), yaitu MU-11yang mempunyai tekanan rendah. Untuk basic senjatanya memakai desain senapan serbu SS2. Namun dari produksi awal tersebut, sosok senjata gres dopper itu, oleh pengguna ternyata tekanan tembakannya dianggap terlalu ringan dan suaranya kurang keras. Perbaikan dan penyempurnaan pun dilakukan kembali, sehingga muncul senjata dopper buatan Pindad yang sekarang. Secara desainnya masih menyerupai awal, namun bab ekoran dan rumah mekanik dibesarkan.

Senjata khusus latihan dopper produksi Pindad ini diluncurkan semenjak tahun 2016. Produk ini merupakan balasan yang diperlukan bisa meningkatkan keamanan bagi para prajurit dalam melaksanakan latihan. Dopper produksi Pindad ini pun sudah disertifikasi pada tahun 2016.

 Peluru Khusus Dopper 
elaksanaan latihan dopper banyak dilakukan oleh militer di banyak negara INFO!! Senjata Dopper PindadSelain senjata jenis baru, Pindad juga berbagi peluru jenis khusus untuk dipakai dalam latihan dopper, yaitu kaliber 7,62mm x 51 dengan memakai proyektil khusus jenis parabolic, menyerupai yang dipakai Sabhara Polri.

Dari penggunaan amunisi, senjata khusus dopper ini juga menyesuaikan dengan wangsit awalnya, yaitu harus aman. Proyektil amunisi yang ditembakan memakai 7,62 mm jenis parabolic dimana ketika menancap ke tanah tidak pecah dan tidak memantul. Begitu pula kebutuhan tekanan gas, yang ketika menancap ke tanah harus tidak memantul lagi atau tidak tumbling. Pada huruf amunisi ini, yang diperhatikan yaitu kecepatan dan kemampuan isian dorongnya.

Berangkat dari kebutuhan itu, penggunaan amunisi senjata khusus sabhara 7,62 mm parabolic itu ternyata manis namun dari suaranya kurang keras. Sesuai karakternya, untuk menambah bunyi letusan amunisi, isian dorong dan tekanan pun harus dinaikan lagi. Pilihan pun kemudian menjelma memakai kaliber 7,62 mm dengan memakai proyektil dengan panjang 51mm. Maka, lahirlah senjata khusus dopper berikut jenis amunisi yang kini diperkenalkan Pindad ini. Jika mengenai manusia, peluru khusus 7,62mm x 51 parabolic pada senjata dopper produksi Pindad ini tidak mematikan alasannya yaitu bentuk ujung proyektil peluru ini didesain tidak runcing, namun tetap mempunyai akurasi tinggi. Tembakan peluru khusus tersebut pun sudah dirancang, jikalau terkena air dan tanah lembek, muncratannya akan tinggi untuk menguji mental prajurit. Walau ujung pelurunya tidak lancip, akan menembus kedalam tanah dan tidak memantul.

Senjata dopper produksi Pindad ini bersama-sama sanggup memakai pula jenis peluru yang beragam, sehingga kemampuan jarak tembaknya pun berlainan tergantung amunisi yang digunakan. Dengan kelebihan itu, senjata dopper ini bukan hanya berfungsi untuk keperluan latihan dopper, tetapi juga sanggup dipakai untuk pertempuran bersama-sama sesuai kebutuhan medan.

Jika memakai amunisi parabolic, senjata ini bisa menyasar jarak efektif 300 meter (sebagai gambaran, untuk latihan dopper biasanya pada jarak sekitar 100-200 meter). Lain halnya jikalau memakai amunisi tajam, senjata dopper mempunyai jarak efektif mencapai 1 kilometer. Walau ditujukan untuk mendukung latihan, namun senjata dopper buatan Pindad ini bersama-sama sanggup dipakai untuk medan perang sesungguhnya. Karena penggunaannya dipasang pada suatu platform, senjata dopper produksi Pindad ini dari beratnya tidak terlalu diperhitungkan.

 Potensi Pasar 
elaksanaan latihan dopper banyak dilakukan oleh militer di banyak negara INFO!! Senjata Dopper PindadKhusus untuk pangsa militer Indonesia sendiri, senjata dopper buatan Pindad ini diproduksi untuk mengikuti kebutuhan prajurit lnfanteri dan unit latihan dopper. Dopper buatan Pindad akan memenuhi kebutuhan semua angkatan di TNI, baik Angkatan Darat, Laut, dan Udara yang mempunyai unit latihan dopper.

Kedepannya senjata khusus dopper produksi Pindad ini diperlukan sanggup menangkap potensi kebutuhan negara-negara tetangga yang meminati senapan latihan ini. Diproduksinya senjata dopper dan munisinya oleh Pindad merupakan langkah yang sempurna alasannya yaitu industri senjata yang khusus memproduksi senjata dan munisi jenis ini belum ada.

Senjata dopper juga telah diserahkan secara simbolis oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) Sutrimo kepada Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu dalam program penyerahan 15 produk First Article (FA) Program Pengembangan Teknologi lndustri Pertahanan (Bangtekindhan) TA. 2016 yang dilaksanakan di Kementerian Pertahanan pada tanggal 14 Februari 2016. (sumber: pindad update edisi 11 April 2017)

  ⚓ TNI AD  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Senjata Dopper Pindad"

Post a Comment