Info!! Tni Au Lirik Bandara Bunyu
DITINJAU : Danlanud Tarakan Kolonel Pnb Umar Fathurrohman (tengah) bersama Kepala Bandara Juwata Samsul Banri dan Kepala Dishubkominfo Kaltara Ahmad Haerani meninjau bandara Bunyu, kemarin (26/5). (CHAIRUDDIN NOER/RADAR TARAKAN) ★
Meski sudah usang tidak dipakai melayani penerbangan, bandar udara Bunyu ternyata masih mempunyai daya tarik yang bisa membuka minat beberapa pihak untuk mengelolanya. Selain pihak Bandar Udara Juwata Tarakan yang berminat membuka flying school, sekarang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (AU) juga melirik bandara milik PT. Pertamina yang dibangun semenjak 1983 ini untuk acara Tentara Nasional Indonesia AU.
Ketertarikan ini diawali kunjungan eksklusif ke bandara Bunyu kemarin (26/5), yang dilakukan Komandan Lanud Tarakan Kolonel Pnb Umar Fathurrohman bersama Kepala Bandara Juwata Tarakan Samsul Banri dan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kalimantan Utara Ahmad Haerani. Umar menilai bandara Bunyu bisa dipakai untuk pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU. Terutama landasannya yang bisa didarati pesawat Tentara Nasional Indonesia AU. “Memang landasanya sangat cantik sekali dan cocok,” ungkapnya pasca meninjau bandara Bunyu.
Jika mendapat restu sebagai pengelola bandara ini, Umar mengaku Tentara Nasional Indonesia AU siap menambah panjang landasan pacunya. “Masih bisa ditambah 100 meter dan sekitar 250 meter. Kaprikornus sekitar 1.500 hingga 1.700 meter mungkin bisa,” jelasnya. Jika terealisasi, bandara Bunyu ini nantinya bisa dipakai untuk pangkalan alternatif selain Lanud Tarakan, untuk mobilisasi alutsista milik Tentara Nasional Indonesia AU di Kaltara. Sekaligus untuk mengamankan obyek vital nasional di Bunyu menyerupai kilang minyak milik PT Pertamina.
Selain akan ada personel yang ditugaskan untuk pengamanan, sejumlah pesawat Tentara Nasional Indonesia AU bisa saja stand bydi bandara Bunyu. Bahkan, melihat kondisi apron yang cukup luas, memungkinkan pesawat Hercules dan pesawat tempur siaga di Bunyu. Sementara untuk pasukan, pihaknya akan membentuk satuan detasemen yang jumlahnya mencapai 20 hingga 30 prajurit. “Ini juga isyarat Pak Gubernur dan telah disetujui Kementerian Pertahanan,” lanjutnya.
Landasan pacu Bandara Bunyu tampak masih layak untuk didarati pesawat. (Prokal)
Umar berharap harapan ini bisa terealisasi. Karena itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Mabes Tentara Nasional Indonesia AU untuk menindaklanjuti hasil peninjauan ini. Sementara itu, Supertendent PT Pertamina Regional Unit (RU) V Perwakilan Bunyu Antonius Hariyanto mengatakan, akan segera memberikan undangan Lanal Tarakan ini ke Balikpapan. Secara pribadi, Antonius mendukung dioperasikannya kembali bandara Bunyu, dan berharap tidak hanya dipakai untuk kepentingan pertahanan, tapi juga bisa memobilisasi kepentingan masyarakat Bunyu.
Kepala Bandara Juwata Tarakan Samsul Banri yang berniat membuka flying school juga terus diwacanakan. Meski gres sebatas wacana, namun pihak bandara akan berupaya biar niat ini bisa tercapai. Namun, untuk ketika ini yang terpenting kesepakatan pihak terkait untuk pengunaan bandara ini bisa terus digaungkan. “Statusnya dulu. Kan perlu ada MoU antara pemilik dan pemakai, itu tahapannya,” terperinci Syamsul.
Adapun cepatnya atau lambatnya pengoperasian bandara Bunyu tersebut, tergantung pinjaman semua pihak. Jika secepatnya diketahui akan direalisasikan, tentu pihaknya akan segera mengebut persiapannya. “Termasuk melengkapi sarana pendukung lainnya yang belum ada,” ujarnya. Selain membuka sekolah penerbangan, jikalau bandara Bunyu kembali beroperasi, pihaknya akan mengupayakan biar bandara tersebut bisa melayani rute penerbangan reguler. “Melihat kondisi runwayyang masih baik, bandara Bunyu layak didarati pesawat komersil. Seperti kelas Kalstar hingga sekelas ATR bisa,” ujarnya.
Meski sudah usang tidak dipakai melayani penerbangan, bandar udara Bunyu ternyata masih mempunyai daya tarik yang bisa membuka minat beberapa pihak untuk mengelolanya. Selain pihak Bandar Udara Juwata Tarakan yang berminat membuka flying school, sekarang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (AU) juga melirik bandara milik PT. Pertamina yang dibangun semenjak 1983 ini untuk acara Tentara Nasional Indonesia AU.
Ketertarikan ini diawali kunjungan eksklusif ke bandara Bunyu kemarin (26/5), yang dilakukan Komandan Lanud Tarakan Kolonel Pnb Umar Fathurrohman bersama Kepala Bandara Juwata Tarakan Samsul Banri dan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kalimantan Utara Ahmad Haerani. Umar menilai bandara Bunyu bisa dipakai untuk pangkalan Tentara Nasional Indonesia AU. Terutama landasannya yang bisa didarati pesawat Tentara Nasional Indonesia AU. “Memang landasanya sangat cantik sekali dan cocok,” ungkapnya pasca meninjau bandara Bunyu.
Jika mendapat restu sebagai pengelola bandara ini, Umar mengaku Tentara Nasional Indonesia AU siap menambah panjang landasan pacunya. “Masih bisa ditambah 100 meter dan sekitar 250 meter. Kaprikornus sekitar 1.500 hingga 1.700 meter mungkin bisa,” jelasnya. Jika terealisasi, bandara Bunyu ini nantinya bisa dipakai untuk pangkalan alternatif selain Lanud Tarakan, untuk mobilisasi alutsista milik Tentara Nasional Indonesia AU di Kaltara. Sekaligus untuk mengamankan obyek vital nasional di Bunyu menyerupai kilang minyak milik PT Pertamina.
Selain akan ada personel yang ditugaskan untuk pengamanan, sejumlah pesawat Tentara Nasional Indonesia AU bisa saja stand bydi bandara Bunyu. Bahkan, melihat kondisi apron yang cukup luas, memungkinkan pesawat Hercules dan pesawat tempur siaga di Bunyu. Sementara untuk pasukan, pihaknya akan membentuk satuan detasemen yang jumlahnya mencapai 20 hingga 30 prajurit. “Ini juga isyarat Pak Gubernur dan telah disetujui Kementerian Pertahanan,” lanjutnya.
Landasan pacu Bandara Bunyu tampak masih layak untuk didarati pesawat. (Prokal)
Umar berharap harapan ini bisa terealisasi. Karena itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Mabes Tentara Nasional Indonesia AU untuk menindaklanjuti hasil peninjauan ini. Sementara itu, Supertendent PT Pertamina Regional Unit (RU) V Perwakilan Bunyu Antonius Hariyanto mengatakan, akan segera memberikan undangan Lanal Tarakan ini ke Balikpapan. Secara pribadi, Antonius mendukung dioperasikannya kembali bandara Bunyu, dan berharap tidak hanya dipakai untuk kepentingan pertahanan, tapi juga bisa memobilisasi kepentingan masyarakat Bunyu.
Kepala Bandara Juwata Tarakan Samsul Banri yang berniat membuka flying school juga terus diwacanakan. Meski gres sebatas wacana, namun pihak bandara akan berupaya biar niat ini bisa tercapai. Namun, untuk ketika ini yang terpenting kesepakatan pihak terkait untuk pengunaan bandara ini bisa terus digaungkan. “Statusnya dulu. Kan perlu ada MoU antara pemilik dan pemakai, itu tahapannya,” terperinci Syamsul.
Adapun cepatnya atau lambatnya pengoperasian bandara Bunyu tersebut, tergantung pinjaman semua pihak. Jika secepatnya diketahui akan direalisasikan, tentu pihaknya akan segera mengebut persiapannya. “Termasuk melengkapi sarana pendukung lainnya yang belum ada,” ujarnya. Selain membuka sekolah penerbangan, jikalau bandara Bunyu kembali beroperasi, pihaknya akan mengupayakan biar bandara tersebut bisa melayani rute penerbangan reguler. “Melihat kondisi runwayyang masih baik, bandara Bunyu layak didarati pesawat komersil. Seperti kelas Kalstar hingga sekelas ATR bisa,” ujarnya.
♞ Prokal
0 Response to "Info!! Tni Au Lirik Bandara Bunyu"
Post a Comment