Info!! Tni Au Tingkatkan Maritime Air Support
✈️ Dukung Program Pemerintah✈️ Pesawat Tentara Nasional Indonesia AU [TNI AU]
Kebijakan Tentara Nasional Indonesia AU ke depan mengarah pada upaya pemantapan satuan untuk meningkatkan kesiapan operasional. Oleh sebab itu, tercapainya kemampuan operasional yang optimal satuan-satuan udara dan semakin mantapnya banyak sekali forum pendidikan, menjadi prioritas utama Tentara Nasional Indonesia AU.
Penegasan ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Tentara Nasional Indonesia Yuyu Sutisna, S.E, M.M., dalam entry briefing kepada para pejabat, Panglima, dan Komandan Satuan Tentara Nasional Indonesia AU, di Mabesau, Cilangkap, Jakarta Senin (22/1). Hadir Sekjen Kemhan Marsdya Tentara Nasional Indonesia Hadiyan Sumintaatmadja, Wagub Lemhannas Marsdya Tentara Nasional Indonesia Bagus Puruhito, Irjenau, Koorsahli Kasau, para Asisten Kasau, Panglima, Komandan dan para Pejabat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara.
Kasau menegaskan bahwa kebijakan Tentara Nasional Indonesia AU dalam mendukung jadwal pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai poros laut dunia, yaitu dengan meningkatkan kemampuan Tentara Nasional Indonesia AU untuk melakukan maritime air strike dan maritime air support.
Pengadaan Alutsista Tentara Nasional Indonesia AU
“Saat ini kita sudah memasuki tahapan Renstra II (2015-2019), sementara alutsista belum diterima. Untuk itu, saya harapkan biar proses pengadaan pemenuhan alutsista Renstra ke II sanggup segera direalisasikan”, tegas Kasau.
Dijelaskan Kasau, pembangunan postur Tentara Nasional Indonesia AU yang direncanakan akan tetap mengarah pada memperkuat kemampuan operasional satuan udara, yang bisa menghadirkan air superiority ke tengah samudra, security coverage bagi Naval Force. Kasau minta biar dinas dan jajaran terkait segera melakukan koordinasi dengan Mabes TNI, Kemhan serta Kementerian/Lembaga terkait lainnya, biar proses pengadaan pemenuhan alutsista sanggup dipercepat dengan tetap mengikuti hukum yang berlaku.
Menurut Kasau pengadaan alutsista yang masih belum terpenuhi mencakup pesawat pengganti F-5, pesawat helikopter angkut, helikopter VVIP/VIP, pesawat angkut berat, pesawat multipurpose amphibious, pesawat latih dan modernisasi pesawat C130 H/HS, pesawat NC-212i, pesawat CN-295 Special Mission (Kodal), PTTA, radar dan senjata pesawat T-50i, Rudal Pam Ibukota, PSU, dan Radar GCI.
Kasau menilai, para pendahulu Tentara Nasional Indonesia AU telah membawa organisasi Tentara Nasional Indonesia AU ke tingkat perkembangan yang cukup baik. Oleh sebab itu Tentara Nasional Indonesia AU harus tetap optimis, sebab apa yang di lihat dikala ini, sudah merupakan hasil optimal dari kondisi yang ada.
”Dengan dilandasi sifat jujur, inovatif dan adaptif, saya harapkan sanggup membangkitkan motivasi kita semua untuk memperlihatkan dedikasi yang terbaik kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara”, harap Kasau.
Kebijakan Tentara Nasional Indonesia AU ke depan mengarah pada upaya pemantapan satuan untuk meningkatkan kesiapan operasional. Oleh sebab itu, tercapainya kemampuan operasional yang optimal satuan-satuan udara dan semakin mantapnya banyak sekali forum pendidikan, menjadi prioritas utama Tentara Nasional Indonesia AU.
Penegasan ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Tentara Nasional Indonesia Yuyu Sutisna, S.E, M.M., dalam entry briefing kepada para pejabat, Panglima, dan Komandan Satuan Tentara Nasional Indonesia AU, di Mabesau, Cilangkap, Jakarta Senin (22/1). Hadir Sekjen Kemhan Marsdya Tentara Nasional Indonesia Hadiyan Sumintaatmadja, Wagub Lemhannas Marsdya Tentara Nasional Indonesia Bagus Puruhito, Irjenau, Koorsahli Kasau, para Asisten Kasau, Panglima, Komandan dan para Pejabat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara.
Kasau menegaskan bahwa kebijakan Tentara Nasional Indonesia AU dalam mendukung jadwal pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai poros laut dunia, yaitu dengan meningkatkan kemampuan Tentara Nasional Indonesia AU untuk melakukan maritime air strike dan maritime air support.
Pengadaan Alutsista Tentara Nasional Indonesia AU
“Saat ini kita sudah memasuki tahapan Renstra II (2015-2019), sementara alutsista belum diterima. Untuk itu, saya harapkan biar proses pengadaan pemenuhan alutsista Renstra ke II sanggup segera direalisasikan”, tegas Kasau.
Dijelaskan Kasau, pembangunan postur Tentara Nasional Indonesia AU yang direncanakan akan tetap mengarah pada memperkuat kemampuan operasional satuan udara, yang bisa menghadirkan air superiority ke tengah samudra, security coverage bagi Naval Force. Kasau minta biar dinas dan jajaran terkait segera melakukan koordinasi dengan Mabes TNI, Kemhan serta Kementerian/Lembaga terkait lainnya, biar proses pengadaan pemenuhan alutsista sanggup dipercepat dengan tetap mengikuti hukum yang berlaku.
Menurut Kasau pengadaan alutsista yang masih belum terpenuhi mencakup pesawat pengganti F-5, pesawat helikopter angkut, helikopter VVIP/VIP, pesawat angkut berat, pesawat multipurpose amphibious, pesawat latih dan modernisasi pesawat C130 H/HS, pesawat NC-212i, pesawat CN-295 Special Mission (Kodal), PTTA, radar dan senjata pesawat T-50i, Rudal Pam Ibukota, PSU, dan Radar GCI.
Kasau menilai, para pendahulu Tentara Nasional Indonesia AU telah membawa organisasi Tentara Nasional Indonesia AU ke tingkat perkembangan yang cukup baik. Oleh sebab itu Tentara Nasional Indonesia AU harus tetap optimis, sebab apa yang di lihat dikala ini, sudah merupakan hasil optimal dari kondisi yang ada.
”Dengan dilandasi sifat jujur, inovatif dan adaptif, saya harapkan sanggup membangkitkan motivasi kita semua untuk memperlihatkan dedikasi yang terbaik kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara”, harap Kasau.
0 Response to "Info!! Tni Au Tingkatkan Maritime Air Support"
Post a Comment