Info!! Keuntungan Pindad Di 2017 Cetak Rekor
Banjir Pesanan Kendaraan TempurAlustsista Pindad [dfbhaskara kaskus] ★
Produsen alutsista, PT Pindad (Persero) mencatatkan kinerja yang cukup kinclong sepanjang 2017. Tercatat keuntungan perusahaan mencapai Rp 92 miliar. Laba tersebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose menyampaikan keuntungan tersebut meningkat signifikan bila dibandingkan pencapaian 2016 yang ketika itu hanya di kisaran Rp 50 miliar. Bahkan pencapaian tersebut melebihi sasaran perusahaan yang ada di kisaran Rp 70 miliar.
"Kinerja 2017, gres terjadi sepanjang sejarah Pindad membukukan keuntungan Rp 92 miliar dengan pendapatan Rp 2,4 triliun. Makara ini cukup membanggakan," kata beliau ketika berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (5/5/2018).
Pencapaian tersebut, dipaparkan Abraham tidak terlepas dari pelanggan tetapnya, ialah Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia yang terus memakai produk-produk Pindad. Produk tersebut mulai dari amunisi, senjata, dan kendaraan tempur.
Tidak hanya itu, pencapaian di luar dugaan ini sehabis mendapat pesanan 24 kendaraan tempur jenis Anoa dari MINUSCA untuk operasi pasukan perdamaian di Sudan.
MINUSCA merupakan Dewan Kemanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang ketika ini mempunyai tanggung jawab untuk menjaga perdamaian.
"Itu kontrak di luar asumsi kita, dan itu dilakukan pada selesai 2017 dan pembayaran lunas langsung, kami kirim ke Sudan," ujar Abraham.
Kemampuan yang handal dan desain yang gagah, kendaraan beroda empat yang ibarat kendaraan tempur Humvee milik Amerika Serikat ini begitu diminati.
Sementara untuk kinerja 2018, Abraham mengaku lebih menentukan memasang sasaran yang realistis. Pendapatan ditargetkan tidak jauh dari Rp 3 triliun dengan labanya sekitar Rp 85 miliar.
Produsen alutsista, PT Pindad (Persero) mencatatkan kinerja yang cukup kinclong sepanjang 2017. Tercatat keuntungan perusahaan mencapai Rp 92 miliar. Laba tersebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose menyampaikan keuntungan tersebut meningkat signifikan bila dibandingkan pencapaian 2016 yang ketika itu hanya di kisaran Rp 50 miliar. Bahkan pencapaian tersebut melebihi sasaran perusahaan yang ada di kisaran Rp 70 miliar.
"Kinerja 2017, gres terjadi sepanjang sejarah Pindad membukukan keuntungan Rp 92 miliar dengan pendapatan Rp 2,4 triliun. Makara ini cukup membanggakan," kata beliau ketika berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (5/5/2018).
Pencapaian tersebut, dipaparkan Abraham tidak terlepas dari pelanggan tetapnya, ialah Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia yang terus memakai produk-produk Pindad. Produk tersebut mulai dari amunisi, senjata, dan kendaraan tempur.
Tidak hanya itu, pencapaian di luar dugaan ini sehabis mendapat pesanan 24 kendaraan tempur jenis Anoa dari MINUSCA untuk operasi pasukan perdamaian di Sudan.
MINUSCA merupakan Dewan Kemanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang ketika ini mempunyai tanggung jawab untuk menjaga perdamaian.
"Itu kontrak di luar asumsi kita, dan itu dilakukan pada selesai 2017 dan pembayaran lunas langsung, kami kirim ke Sudan," ujar Abraham.
Kemampuan yang handal dan desain yang gagah, kendaraan beroda empat yang ibarat kendaraan tempur Humvee milik Amerika Serikat ini begitu diminati.
Sementara untuk kinerja 2018, Abraham mengaku lebih menentukan memasang sasaran yang realistis. Pendapatan ditargetkan tidak jauh dari Rp 3 triliun dengan labanya sekitar Rp 85 miliar.
0 Response to "Info!! Keuntungan Pindad Di 2017 Cetak Rekor"
Post a Comment