Info!! Panglima Tni Berencana Beli Heli Angkut Kapasitas Besar
TNI AD berencana membeli heli CH-47 Chinook [Keith Newsome]
Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku akan melaksanakan pengadaan helikopter angkut kapasitas besar yang bertujuan mendukung pasokan logistik bagi pasukan pengamanan perbatasan.
Hal itu dikatakannya ketika berbicara perihal penguatan pengamanan perbatasan yang akan dimasukkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tentara Nasional Indonesia periode 2019-2024.
"Ke depan kita akan rencanakan untuk pengadaan pesawat Heli yang berkapasitas besar pada Renstra II TNI," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang didapatkan CNNIndonesia.com, Kamis (29/3).
Menurut Hadi, heli angkut yang ketika ini dimiliki Tentara Nasional Indonesia masih berkapasitas kecil sehingga pengiriman logistik bagi pasukan satuan pengamanannya perbatasan (Pamtas) kurang maksimal.
Terkait penguatan pengamanan perbatasan, Panglima juga berencana memasukan warta itu ke dalam Renstra 2019-2024.
"Tentu semuanya akan dirangkum dan dimasukkan dalam Renstra," kata Hadi.
Hadi menuturkan sejumlah warta lain yang perlu diperhatikan dalam pengamanan perbatasan, ialah soal patok batas negara dan jalur-jalur tikus yang kerap dimanfaatkan sebagai jalur penyelundupan.
Lebih lanjut, Hadi mengaku perlu ada kerjasama dengan kepolisian dalam rangka pengamanan perbatasan dan untuk itu akan ada pertukaran informasi antara Tentara Nasional Indonesia dan Polri, khususnya dalam rangka mencegah terjadinya penyelundupan.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai kerjasama antara Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia dalam pengamanan perbatasan dibutuhkan sebab jumlah personil Polisi Republik Indonesia di perbatasan jumlahnya terbatas.
"Dalam keadaan tangkap tangan, si pelanggar aturan contohnya teroris melalui lintas batas membawa senjata, siapapun boleh menangkapnya apalagi prajurit Tentara Nasional Indonesia yang sedang bertugas menjaga perbatasan," tutur Tito.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia AU ketika dipimpin Marsekal Agus Supriatna pernah melaksanakan pengadaan helikopter angkut berkapasitas besar Augusta Westland (AW) 101.
Pengadaan itu menuai problem sebab diduga ada penggelembungan harga atau mark-up nilai proyek. KPK dan Propam Tentara Nasional Indonesia AU kemudian tetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka.
Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku akan melaksanakan pengadaan helikopter angkut kapasitas besar yang bertujuan mendukung pasokan logistik bagi pasukan pengamanan perbatasan.
Hal itu dikatakannya ketika berbicara perihal penguatan pengamanan perbatasan yang akan dimasukkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tentara Nasional Indonesia periode 2019-2024.
"Ke depan kita akan rencanakan untuk pengadaan pesawat Heli yang berkapasitas besar pada Renstra II TNI," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang didapatkan CNNIndonesia.com, Kamis (29/3).
Menurut Hadi, heli angkut yang ketika ini dimiliki Tentara Nasional Indonesia masih berkapasitas kecil sehingga pengiriman logistik bagi pasukan satuan pengamanannya perbatasan (Pamtas) kurang maksimal.
Terkait penguatan pengamanan perbatasan, Panglima juga berencana memasukan warta itu ke dalam Renstra 2019-2024.
"Tentu semuanya akan dirangkum dan dimasukkan dalam Renstra," kata Hadi.
Hadi menuturkan sejumlah warta lain yang perlu diperhatikan dalam pengamanan perbatasan, ialah soal patok batas negara dan jalur-jalur tikus yang kerap dimanfaatkan sebagai jalur penyelundupan.
Lebih lanjut, Hadi mengaku perlu ada kerjasama dengan kepolisian dalam rangka pengamanan perbatasan dan untuk itu akan ada pertukaran informasi antara Tentara Nasional Indonesia dan Polri, khususnya dalam rangka mencegah terjadinya penyelundupan.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai kerjasama antara Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia dalam pengamanan perbatasan dibutuhkan sebab jumlah personil Polisi Republik Indonesia di perbatasan jumlahnya terbatas.
"Dalam keadaan tangkap tangan, si pelanggar aturan contohnya teroris melalui lintas batas membawa senjata, siapapun boleh menangkapnya apalagi prajurit Tentara Nasional Indonesia yang sedang bertugas menjaga perbatasan," tutur Tito.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia AU ketika dipimpin Marsekal Agus Supriatna pernah melaksanakan pengadaan helikopter angkut berkapasitas besar Augusta Westland (AW) 101.
Pengadaan itu menuai problem sebab diduga ada penggelembungan harga atau mark-up nilai proyek. KPK dan Propam Tentara Nasional Indonesia AU kemudian tetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka.
0 Response to "Info!! Panglima Tni Berencana Beli Heli Angkut Kapasitas Besar"
Post a Comment