Info!! Pastikan Proyek Kapal Selam Dan Kapal Perang Lainnya Selesai
Luhut Tinjau PT PAL
Kapal selam Tentara Nasional Indonesia AL [ARCinc] ☆
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kembali akan meninjau PT PAL Indonesia (Persero) untuk memastikan kemampuan produksi Alutsista sekaligus melihat pesanan beberapa kapal dari Kementerian Pertahanan di antaranya kapal selam dan dua kapal perang.
Dalam kunjungannya, Luhut mengaku besar hati dengan kinerja PT PAL usai berkeliling di lokasi pembuatan kapal mulai kapal selam yang berhubungan dengan Korea serta pembangunan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter dan Kapal Landing Platform Dock (LPD) 124m pesanan TNI-AL.
"Saya lihat assembling kapal selam ketiga yang bekerja sama dengan Korea, KCR lebih manis lagi ada 19 pesanannya, LPD yang ke 6 tambah bagus, cepat dan murah," kata Luhut usai meninjau PT PAL di Surabaya, Senin (16/7/2018).
Pembangunan kapal di dalam negeri kata Luhut akan bisa mengurangi dana impor atau pembelian alutsista serta meningkatkan kemampuan sumber daya dalam negeri. "Kita bisa melihat teknologi kita dan kemampuan personil kita menyebarkan peralatan militer dan non militer ke depan akan baik dan balasannya kita memakai dana impor dari luar negeri sehingga menyeimbangkan impor-ekspor kita dan pengembangan tenaga kerja," ujar Luhut.
Ia juga memastikan pesanan kapal Kemenhan dan Tentara Nasional Indonesia AL yang dikerjakan PT PAL akan akhir lebih cepat kecuali kapal selam, lantaran ada hambatan teknis.
"Semua sesuai sasaran kecuali kapal selam masih ada penundaan lantaran persoalan teknik, kalau KCR dan LPD lebih cepat dan Oktober kira kira selesai," ungkapnya.
Sementara Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh mengungkapkan persoalan teknis disebabkan munculnya travel warning jawaban teror bom Surabaya beberapa waktu kemudian terhadap tenaga kerja gila yang bekerja.
"Masalah teknisnya yakni terkendala pengiriman tenaga asing, pada dikala itu muncul lantaran travel warning dikala bom di Surabaya dan sudah kita atasi. Ada barang barang vendor item yang dari negara tersebut dan orang orangnya sedang bekerja di kita," kata Budiman.
Budiman menegaskan jikalau persoalan tersebut sudah bisa diatasi dan tidak terlalu penting dalam proses pengerjaan kapal selam ketiga pesanan Tentara Nasional Indonesia AL. "Tidak persoalan kritis sekali, semua sudah kita atasi dan akan terealisasi dalam bulan September-November," pungkas dia. (zul/zlf)
Kapal selam Tentara Nasional Indonesia AL [ARCinc] ☆Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kembali akan meninjau PT PAL Indonesia (Persero) untuk memastikan kemampuan produksi Alutsista sekaligus melihat pesanan beberapa kapal dari Kementerian Pertahanan di antaranya kapal selam dan dua kapal perang.
Dalam kunjungannya, Luhut mengaku besar hati dengan kinerja PT PAL usai berkeliling di lokasi pembuatan kapal mulai kapal selam yang berhubungan dengan Korea serta pembangunan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter dan Kapal Landing Platform Dock (LPD) 124m pesanan TNI-AL.
"Saya lihat assembling kapal selam ketiga yang bekerja sama dengan Korea, KCR lebih manis lagi ada 19 pesanannya, LPD yang ke 6 tambah bagus, cepat dan murah," kata Luhut usai meninjau PT PAL di Surabaya, Senin (16/7/2018).
Pembangunan kapal di dalam negeri kata Luhut akan bisa mengurangi dana impor atau pembelian alutsista serta meningkatkan kemampuan sumber daya dalam negeri. "Kita bisa melihat teknologi kita dan kemampuan personil kita menyebarkan peralatan militer dan non militer ke depan akan baik dan balasannya kita memakai dana impor dari luar negeri sehingga menyeimbangkan impor-ekspor kita dan pengembangan tenaga kerja," ujar Luhut.
Ia juga memastikan pesanan kapal Kemenhan dan Tentara Nasional Indonesia AL yang dikerjakan PT PAL akan akhir lebih cepat kecuali kapal selam, lantaran ada hambatan teknis.
"Semua sesuai sasaran kecuali kapal selam masih ada penundaan lantaran persoalan teknik, kalau KCR dan LPD lebih cepat dan Oktober kira kira selesai," ungkapnya.Sementara Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh mengungkapkan persoalan teknis disebabkan munculnya travel warning jawaban teror bom Surabaya beberapa waktu kemudian terhadap tenaga kerja gila yang bekerja.
"Masalah teknisnya yakni terkendala pengiriman tenaga asing, pada dikala itu muncul lantaran travel warning dikala bom di Surabaya dan sudah kita atasi. Ada barang barang vendor item yang dari negara tersebut dan orang orangnya sedang bekerja di kita," kata Budiman.
Budiman menegaskan jikalau persoalan tersebut sudah bisa diatasi dan tidak terlalu penting dalam proses pengerjaan kapal selam ketiga pesanan Tentara Nasional Indonesia AL. "Tidak persoalan kritis sekali, semua sudah kita atasi dan akan terealisasi dalam bulan September-November," pungkas dia. (zul/zlf)
0 Response to "Info!! Pastikan Proyek Kapal Selam Dan Kapal Perang Lainnya Selesai"
Post a Comment