Info!! Pt Aviastar Dapat Bangkit Diatas Kaki Sendiri Pesan 20 Unit Pesawat N219 Pt Di
PT Aviastar Mandiri alhasil melaksanakan kerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk pembelian 20 unit pesawat N219 Nurtanio. Ke-20 pesawat tersebut yakni pesawat perintis yang rencananya akan ditempatkan di 20 titik di tempat terpencil, terdalam dan terluar di wilyah Indonesia.
Kerjasama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Niaga PT DI, Irzal Rinaldi dan Direktur Utama PT Aviastar Ma[ndiri, Muhammad Alvin Reza yang disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis d an Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno dan Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro disela agenda Indonesia Business & Development (IBD) Expo 2018 di Grand City Surabaya, Rabu (3/10/2018).
Irzal menyampaikan bahwa pesawat N219 Nurtanio merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 penumpang dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PTDI dengan pengembangan agenda dilakukan oleh PTDI dan LAPAN.
“Pesawat N219 Nurtanio dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis, dan pesawat N219 Nurtanio sanggup dipakai untuk aneka macam macam kebutuhan, ibarat angkutan penumpang, angkutan barang maupun ambulan udara,” ujarnya.
Pesawat ini dibutuhkan sanggup menjadi solusi distribusi logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien akan sehingga sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pesawat N219 Nurtanio juga dikembangkan untuk mendukung agenda jembatan udara ibarat regulasi Presiden nomor 70 tahun 2017 mengenai Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Dan Perbatasan.
“Dan pesawat ini sangat relevan dengan kondisi alam di Indonesia, yang pada umumnya berbukit-bukit dan terdapat banyak pegunungan. Pesawat N219 Nurtanio mempunyai kecepatan (speed) maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun masih bisa terkontrol. Ini sangat penting terutama dikala memasuki wilayah yang bertebing-tebing, diantara pegunungan yang membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver pada kecepatan rendah.
Setelah selesai sertifikasi tahun depan pribadi akan kami bangun,. Praktis mudahan tidak bergeser alasannya yakni ini masih pesawat propotaipe, dalam rangka sertifikasi harus memenuhi beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam hal kualitas dan safety penerbangan. Proses sertifikasi merupakan proses penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan alasannya yakni akan dipakai oleh customer dan masyarakat umum,” terangnya.
Pesawat N219 Nurtanio nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan memakai kapasitas produksi eksisting, lalu dengan menjalankan sistem automasi pada proses manufacturing, secara sedikit demi sedikit kemampuan delivery akan terus meningkat hingga mencapai 36 unit per tahun.
“Kami sangat berharap bisa cepat terlaksana semoga industri bisa bergerak kembali. dan dikala ini Tim komersial kami masih bekerja dengan PT DI untuk melihat rute yang sangat menguntungkan, makanya kami berharap bisa cepat selesai. Dan akan kami tempatkan di 20 titik diantaranya di Kalimantan, Sulawesi dan Papua,” pungkas Muhammad Alvin Reza.
Kerjasama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Niaga PT DI, Irzal Rinaldi dan Direktur Utama PT Aviastar Ma[ndiri, Muhammad Alvin Reza yang disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis d an Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno dan Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro disela agenda Indonesia Business & Development (IBD) Expo 2018 di Grand City Surabaya, Rabu (3/10/2018).
Irzal menyampaikan bahwa pesawat N219 Nurtanio merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 penumpang dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PTDI dengan pengembangan agenda dilakukan oleh PTDI dan LAPAN.
“Pesawat N219 Nurtanio dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis, dan pesawat N219 Nurtanio sanggup dipakai untuk aneka macam macam kebutuhan, ibarat angkutan penumpang, angkutan barang maupun ambulan udara,” ujarnya.
Pesawat ini dibutuhkan sanggup menjadi solusi distribusi logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien akan sehingga sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pesawat N219 Nurtanio juga dikembangkan untuk mendukung agenda jembatan udara ibarat regulasi Presiden nomor 70 tahun 2017 mengenai Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Dan Perbatasan.
“Dan pesawat ini sangat relevan dengan kondisi alam di Indonesia, yang pada umumnya berbukit-bukit dan terdapat banyak pegunungan. Pesawat N219 Nurtanio mempunyai kecepatan (speed) maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun masih bisa terkontrol. Ini sangat penting terutama dikala memasuki wilayah yang bertebing-tebing, diantara pegunungan yang membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver pada kecepatan rendah.
Setelah selesai sertifikasi tahun depan pribadi akan kami bangun,. Praktis mudahan tidak bergeser alasannya yakni ini masih pesawat propotaipe, dalam rangka sertifikasi harus memenuhi beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam hal kualitas dan safety penerbangan. Proses sertifikasi merupakan proses penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan alasannya yakni akan dipakai oleh customer dan masyarakat umum,” terangnya.
Pesawat N219 Nurtanio nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan memakai kapasitas produksi eksisting, lalu dengan menjalankan sistem automasi pada proses manufacturing, secara sedikit demi sedikit kemampuan delivery akan terus meningkat hingga mencapai 36 unit per tahun.
“Kami sangat berharap bisa cepat terlaksana semoga industri bisa bergerak kembali. dan dikala ini Tim komersial kami masih bekerja dengan PT DI untuk melihat rute yang sangat menguntungkan, makanya kami berharap bisa cepat selesai. Dan akan kami tempatkan di 20 titik diantaranya di Kalimantan, Sulawesi dan Papua,” pungkas Muhammad Alvin Reza.
0 Response to "Info!! Pt Aviastar Dapat Bangkit Diatas Kaki Sendiri Pesan 20 Unit Pesawat N219 Pt Di"
Post a Comment