Info!! Rusia Akan Berdiri Bengkel Jet Tempur Sukhoi
✈️ Di Indonesia✈️ Su-35 [marina]
Pemerintah Indonesia tengah mengusahakan pembelian 11 unit pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia. Pembelian alutsista ini tidak 100 persen dibayar dengan uang tunai tetapi lewat denah imbal beli.
Nilai kontrak pembelian 11 unit Sukhoi SU-35 ialah USD 1,14 miliar. Indonesia mengatakan pembayaran dengan denah imbal beli. Nilai imbal beli yang disepakati kedua belah pihak yaitu 50 persen dari kontrak nilai jual.
Selain itu, dalam denah imbal beli tersebut nantinya Rusia akan membangun kemudahan perawatan pesawat Sukhoi di Indonesia. Kesepakatan itu masuk dalam denah imbal beli yang sudah disetujui pihak Rusia.
"Jadi gini, di imbal beli itu ada mekanismenya. Kita ada nilai sebesar USD 1,14 miliar nanti jadi kewajiban mereka (Rusia) yang masuk ke sini ialah kita membayar uang 15 persen (ke Rusia), 35 persen mereka (Rusia) akan membangun kemudahan MRO (Maintenance, Repair and Operation) dari Sukhoi yang akan dibangun di Indonesia. Lalu 50 persen mereka (Rusia) membeli produk dari kita. Itu kesepakatannya yang kita sepakati," sebut Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan ketika dihubungi kumparan, Senin (13/8).
Oke menjelaskan denah imbal beli dalam proses pembelian 11 unit Sukhoi SU-35 menguntungkan kedua belah pihak. Bagi Indonesia, denah imbal beli merupakan pilihan yang elok untuk menekan defisit perdagangan. Selain itu cara ini efektif untuk menggenjot ekspor komoditas Indonesia.
"Arah perbaikannya Indonesia ini sedang mengupayakan dalam rangka menindaklanjuti defisit perdagangan dalam hal ini ekspor. Berbagai cara dilakukan termasuk (pilihan) instrumen imbal beli," tuturnya.
Sementara itu terkait komoditas Indonesia yang akan ditukar dengan SU-35, Rusia menentukan karet. Namun pemerintah Indonesia mengatakan pilihan komoditas lainnya. Sehingga ujungnya komoditas yang dimasukkan ke dalam perjanjian imbal beli tidak hanya karet.
"Yang sudah terang itu mereka minta komoditas karet, itu yang sudah mereka niscaya tertarik sekali. Tapi kan kita enggak mau itu aja banyak komoditi lain yang dapat kita tawarkan. Tapi yang penting, begitu kita tawarkan kita harus dapat menjamin pemasoknya. Jangan hingga yang kita tawarkan enggak dapat dipasok, rugi kita nanti," terang Oke
Pemerintah Indonesia tengah mengusahakan pembelian 11 unit pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia. Pembelian alutsista ini tidak 100 persen dibayar dengan uang tunai tetapi lewat denah imbal beli.
Nilai kontrak pembelian 11 unit Sukhoi SU-35 ialah USD 1,14 miliar. Indonesia mengatakan pembayaran dengan denah imbal beli. Nilai imbal beli yang disepakati kedua belah pihak yaitu 50 persen dari kontrak nilai jual.
Selain itu, dalam denah imbal beli tersebut nantinya Rusia akan membangun kemudahan perawatan pesawat Sukhoi di Indonesia. Kesepakatan itu masuk dalam denah imbal beli yang sudah disetujui pihak Rusia.
"Jadi gini, di imbal beli itu ada mekanismenya. Kita ada nilai sebesar USD 1,14 miliar nanti jadi kewajiban mereka (Rusia) yang masuk ke sini ialah kita membayar uang 15 persen (ke Rusia), 35 persen mereka (Rusia) akan membangun kemudahan MRO (Maintenance, Repair and Operation) dari Sukhoi yang akan dibangun di Indonesia. Lalu 50 persen mereka (Rusia) membeli produk dari kita. Itu kesepakatannya yang kita sepakati," sebut Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan ketika dihubungi kumparan, Senin (13/8).
Oke menjelaskan denah imbal beli dalam proses pembelian 11 unit Sukhoi SU-35 menguntungkan kedua belah pihak. Bagi Indonesia, denah imbal beli merupakan pilihan yang elok untuk menekan defisit perdagangan. Selain itu cara ini efektif untuk menggenjot ekspor komoditas Indonesia.
"Arah perbaikannya Indonesia ini sedang mengupayakan dalam rangka menindaklanjuti defisit perdagangan dalam hal ini ekspor. Berbagai cara dilakukan termasuk (pilihan) instrumen imbal beli," tuturnya.
Sementara itu terkait komoditas Indonesia yang akan ditukar dengan SU-35, Rusia menentukan karet. Namun pemerintah Indonesia mengatakan pilihan komoditas lainnya. Sehingga ujungnya komoditas yang dimasukkan ke dalam perjanjian imbal beli tidak hanya karet.
"Yang sudah terang itu mereka minta komoditas karet, itu yang sudah mereka niscaya tertarik sekali. Tapi kan kita enggak mau itu aja banyak komoditi lain yang dapat kita tawarkan. Tapi yang penting, begitu kita tawarkan kita harus dapat menjamin pemasoknya. Jangan hingga yang kita tawarkan enggak dapat dipasok, rugi kita nanti," terang Oke
0 Response to "Info!! Rusia Akan Berdiri Bengkel Jet Tempur Sukhoi"
Post a Comment