Info!! Uad-Tni Riset Rudal Target Udara

Sekelas Buatan AS dan RusiaUJI COBA: Jajaran Tentara Nasional Indonesia AD melaksanakan uji coba propelan materi dorong roket untuk rudal target udara karya orisinil Indonesia.(24) ★

K
emampuan militer Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. Setelah sukses dalam aneka macam kompetisi individu tingkat dunia, sekarang Indonesia menunjukkan taring dalam bidang persenjataan dengan menciptakan peralatan militer sendiri.

SALAH satu persenjataan itu dikembangkan oleh Center for Integrated Research and Innovation (Cirnov) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta bersama Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat. Keduanya melaksanakan penelitian dan balasannya berhasil menciptakan rudal target udara.

Peneliti Cirnov UAD Prof Hariyadi mengungkapkan, rudal atau peluru kendali merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan target terbang. Senjata ini sangat vital sehingga harus dikuasai dan dimiliki negara. Karena itulah kampus menggandeng Dislitbang Tentara Nasional Indonesia AD menciptakan dan membuatkan rudal kaliber 70 milimeter yang bisa menghantam target menyerupai pesawat, pesawat tempur, drone, dan sejenisnya dengan kecepatan tinggi. ‘’Pembuatan rudal yang sanggup mengejar target di udara sudah dilakukan semenjak tahun 2016 dan telah berhasil diujitembakkan tiap tahun untuk penyempurnaan yang menerima kontribusi dari PT Pindad dan Pustekbang Lapan untuk uji aerodinamik dan telemetri,’’ papar pakar fisika metrologi, elektronik dan instrumentasi tersebut.

Uji tembak rudal produk lokal tersebut merupakan rudal kaliber 70 dengan kecepatan tinggi yang pertama kali dibentuk anak bangsa Indonesia. Selama ini uji-uji tembak banyak dilakukan untuk roket-roket balistik dalam negeri yang tidak mengejar sasaran.

Rudal ini merupakan jenis antipesawat terbang dengan kategori jarak bersahabat sampai jangkauan 4.000 meter dengan teknologi fire and forget, yaitu menembak target tanpa harus memandunya.

Ini sekelas rudal panggul antipesawat Strela buatan Rusia, Stinger (Ameriksa Serikat), dan QW (Tiongkok). Menurut Hariyadi, rudal buatan UADTNI AD memungkinkan bab seeker (pencari sasaran-Red) mengunci target yang telah dibidik secara akurat memakai deteksi pancaran sinar infra merah yang dihasilkan target menyerupai pesawat terbang dan helikopter. Kemudian, bersama dengan subsistem kendali akan melaksanakan manuver gerakan untuk mencapai sasaran.

Cukup rumit sehingga di sinilah pentingnya penguasaan ilmu fisika optik dan material yang memadai untuk sanggup menciptakan dan membuatkan rudal. Sistem kendali yang bergerak sangat cepat melebihi kecepatan bunyi dalam mengejar pesawat tempur tidak gampang dibuat. Hal yang harus diperhatikan antara lain aspek kestabilan rudal selama terbang, tekanan udara, berat yang berubah seiring dengan pembakaran materi roket pendorong, juga respons seeker yang harus cepat sehingga diharapkan kemampuan penguasaan teknologi yang sangat berbeda dari teknologi kendali pada robot yang bergerak lambat.

Profesor yang pernah melanglang buana ke aneka macam negara di Eropa dan Amerika Serikat itu menjelaskan sejumlah tahapan pembuatan rudal. Salah satu tahapan yaitu uji karakteristik materi propelan roket yang dilakukan di Lapangan Tembak, Laboratorium Disltibang Tentara Nasional Indonesia AD, Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Uji ini sangat penting untuk sanggup mengetahi performa roket pendorong untuk rudal yang harus diadaptasi dengan sistem kendali yang di dalamnya. Ada bab pencari sasaran, sirip, penyeimbang atau stabiliser, dan lainnya. ‘’Kami mempunyai rencana besar pengembangan riset sampai produksi rudal kaliber 70 milimeter. Riset ini sebagai langkah awal untuk menciptakan dan memproduksi sendiri rudal antisasaran udara yang gampang dioperasikan, murah, antiembargo, dan sesuai postur TNI,’’ tandas Hariyadi. (Agung PW-19)

  Suara Merdeka  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Uad-Tni Riset Rudal Target Udara"

Post a Comment