Info!! [Dunia] F-35 Au Australia Belum Siap Tempur
Bermasalah di Sistem SenjataRAAF F-35 Lightning II [Mick Clarke] ★
AU Australia menghadapi duduk kasus dengan jet-jet tempur F-35 Lightning II yang dipesannya dari Amerika Serikat.
Pesawat-pesawat canggih itu dinyatakan tidak siap tempur sebab tidak bisa menembak target dengan tepat.
Sejumlah laporan awal menyebut, ketika ini tim teknis sedang mengusut duduk kasus di pesawat tersebut mulai dari prosedur penguncian target sampai ke perangkat lunaknya.
Menurut harian The Australian, pemerintah Negeri Kanguru telah membeli 100 buah pesawat F-35 Lightning II dari perusahaan Lockheed Martin dengan biaya total 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp 227 triliun.
Masalah ini terungkap dalam laporan tahunan Direktur Evaluasi dan Tes Operasional Kemenhan AS yang dirilis awal tahun ini.
Laporan itu menyebut uji coba pesawat-pesawat canggih itu, yang amat penting untuk kesiapan tempurnya, kemungkinan akan ditunda.
Meski jet-jet itu sudah lulus ujian struktur dan daya tahan, tetapi laporan tersebut mengatakan, masih diharapkan serangkaian uji coba.
Sejumlah uji coba itu contohnya kemampuan operasional, sistem perangkat lunak, integrasi senjata sampai kerapuhan balistik.
Lebih jauh, laporan itu memperingatkan bahwa F-35 Lightning II masih mempunyai 213 kelemahan yang belum bisa diatasi, termasuk dalam sistem persenjataan.
Kelemahan dalam sistem persenjataan ini termasuk "error" dalam memperkirakan jarak sasaran, tidak ada konfirmasi kordinat target tembak, serta duduk kasus dalam sistem penguncian target elektro-optik.
Pada Februari tahun lalu, ditemukan duduk kasus antara posisi helm dengan garis pandang pilot. Meski bisa diatasi, duduk kasus ini menciptakan pengiriman jet-jet tempur itu tertunda.
Laporan tersebut menambahkan, duduk kasus lain ialah terkait sistem penguncian target yang bergerak.
Dalam demonstrasi, akhir duduk kasus ini pilot tak bisa memastikan kordinat target sebab persenjataan pesawat ini mengarah ke target yang salah.
Masalah lain ialah terkait keselamatan pilot ketika beliau harus melontarkan diri dari kokpit di ketika darurat.
Sebab, pilot dengan bobot badan di bawah yang ditetapkan tak bisa menerbangkan pesawat ini sebab helm yang berat dikhawatirkan bisa menjadikan cedera fatal ketika mereka harus melontarkan diri.
Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Australia mengatakan, sudah mengetahui laporan tersebut tetapi beliau tetap yakin jet-jet tempur canggih itu bisa dipakai sempurna pada waktunya.
"Dua pesawat F-35 pertama akan berbasis permanen di Australia mulai Desember tahun ini," ujar sang juru bicara menyerupai dikutip harian The Australian.
Seluruh jet pesanan AU Australia itu diharapkan sudah bisa dioperasikan pada 2023.
AU Australia menghadapi duduk kasus dengan jet-jet tempur F-35 Lightning II yang dipesannya dari Amerika Serikat.
Pesawat-pesawat canggih itu dinyatakan tidak siap tempur sebab tidak bisa menembak target dengan tepat.
Sejumlah laporan awal menyebut, ketika ini tim teknis sedang mengusut duduk kasus di pesawat tersebut mulai dari prosedur penguncian target sampai ke perangkat lunaknya.
Menurut harian The Australian, pemerintah Negeri Kanguru telah membeli 100 buah pesawat F-35 Lightning II dari perusahaan Lockheed Martin dengan biaya total 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp 227 triliun.
Masalah ini terungkap dalam laporan tahunan Direktur Evaluasi dan Tes Operasional Kemenhan AS yang dirilis awal tahun ini.
Laporan itu menyebut uji coba pesawat-pesawat canggih itu, yang amat penting untuk kesiapan tempurnya, kemungkinan akan ditunda.
Meski jet-jet itu sudah lulus ujian struktur dan daya tahan, tetapi laporan tersebut mengatakan, masih diharapkan serangkaian uji coba.
Sejumlah uji coba itu contohnya kemampuan operasional, sistem perangkat lunak, integrasi senjata sampai kerapuhan balistik.
Lebih jauh, laporan itu memperingatkan bahwa F-35 Lightning II masih mempunyai 213 kelemahan yang belum bisa diatasi, termasuk dalam sistem persenjataan.
Kelemahan dalam sistem persenjataan ini termasuk "error" dalam memperkirakan jarak sasaran, tidak ada konfirmasi kordinat target tembak, serta duduk kasus dalam sistem penguncian target elektro-optik.
Pada Februari tahun lalu, ditemukan duduk kasus antara posisi helm dengan garis pandang pilot. Meski bisa diatasi, duduk kasus ini menciptakan pengiriman jet-jet tempur itu tertunda.
Laporan tersebut menambahkan, duduk kasus lain ialah terkait sistem penguncian target yang bergerak.
Dalam demonstrasi, akhir duduk kasus ini pilot tak bisa memastikan kordinat target sebab persenjataan pesawat ini mengarah ke target yang salah.
Masalah lain ialah terkait keselamatan pilot ketika beliau harus melontarkan diri dari kokpit di ketika darurat.
Sebab, pilot dengan bobot badan di bawah yang ditetapkan tak bisa menerbangkan pesawat ini sebab helm yang berat dikhawatirkan bisa menjadikan cedera fatal ketika mereka harus melontarkan diri.
Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Australia mengatakan, sudah mengetahui laporan tersebut tetapi beliau tetap yakin jet-jet tempur canggih itu bisa dipakai sempurna pada waktunya.
"Dua pesawat F-35 pertama akan berbasis permanen di Australia mulai Desember tahun ini," ujar sang juru bicara menyerupai dikutip harian The Australian.
Seluruh jet pesanan AU Australia itu diharapkan sudah bisa dioperasikan pada 2023.
♞ Kompas
0 Response to "Info!! [Dunia] F-35 Au Australia Belum Siap Tempur"
Post a Comment