Info!! [Dunia] Militer As Bombardir Pasukan Pro-Assad Di Suriah

✈ Pesawat jet tempur F-15E Amerika Serikat yang beroperasi di Suriah. Militer AS serang pasukan pro-rezim Suriah sebab bergerak ke zona deeskalasi. [REUTERS]

Militer Amerika Serikat (AS) membombardir pasukan pro-Presiden Bashar al-Assad di Suriah. Serangan udara AS ini diluncurkan sesudah pasukan pro-Assad mengabaikan peringatan berulang kali dari koalisi AS dan Rusia untuk tidak beroperasi di zona deeskalasi.

Serangan terbaru militer AS terhadap pasukan pro-rezim Suriah itu diungkap para pejabat Pentagon, Kamis.

Pasukan Suriah yang berada di dalam beberapa kendaraan termasuk tank tempur bergerak di akrab perbatasan Yordania. Pergerakan itu dianggap mengancam kawan koalisi AS di lapangan.

”Komandan koalisi menilai bahaya tersebut dan sesudah menyampaikan kekuatan pasokan pro-rezim Suriah menolak untuk keluar dari zona dekonstruksi. Komandan memerintahkan serangan udara sebagai dukungan paksa,” kata seorang pejabat senior Pentagon kepada Fox News, Jumat (19/5/2017).

Sumber militer AS lainnya menyampaikan kepada Associated Press bahwa pasukan pro-rezim Suriah siap menyerang wilayah yang di dalamnya terdapat para penasihat militer AS.

”Mereka membangun sebuah posisi pertempuran sekitar 55 kilometer dari sebuah markas koalisi AS yang akrab dengan At Tanf, di mana penasihat (militer) melatih anggota Pasukan Demokratik Suriah dan Koalisi Arab Suriah,” ujar pejabat Pentagon yang lain.

AS dan Rusia—sekutu rezim Assad—sebelumnya telah membentuk zona penyangga di sekitar wilayah operasi militer di Suriah untuk menghindari konflik. Masing-masing pihak setuju untuk memberitahukan satu sama lain jikalau ada pengerahan pasukan di area zona penyangga.

Dalam kasus ini, lanjut pejabat Pentagon, Rusia berkali-kali mencoba menghubungi pasukan Suriah. Pada ketika itulah, AS dan jet tempur koalisi meningkatkan peringatan.

”Kami melaksanakan demonstrasi. Kami melaksanakan tembakan peringatan. Semua tidak berhasil,” imbuh pejabat Pentagon yang berbicara dalam kondisi anonim.

Serangan AS terhadap pasukan pro-Suriah ini merupakan yang pertama semenjak Pentagon menghujani pangkalan udara Shayrat, Homs, Suriah, dengan 57 rudal Tomahawk beberapa waktu lalu.

Masih berdasarkan pejabat Pentagon, serangan AS terhadap pasukan pro-Assad kemarin tidak mencerminkan eskalasi. ”Tidak ada perubahan kebijakan,” ujarnya. (mas)

 Serangan Udara AS Hantam Posisi Militer 

Kementerian Pertahanan Suriah mengkonfirmasi serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). Serangan tersebut menghantam salah satu titik militer tentara Suriah di akrab kota selatan At Tanf.

"Pada hari Kamis, pukul 16.30 waktu setempat, koalisi menyerang posisi Tentara Suriah di jalan raya At Tanf di gurun Suriah, yang menyebabkan kerugian korban dan material," kata Kementerian Pertahanan Suriah dalam pernyataannya ibarat dikutip dari laman Sputniknews, Jumat (19/5/2017).

Kementerian Pertahanan Suriah menekankan tidak ada alasan bagi koalisi AS untuk melaksanakan serangan terhadap posisi Angkatan Darat Suriah. Rezim Damaskus juga menambahkan bahwa serangan tersebut menyampaikan tujuan bergotong-royong dari koalisi tersebut.

"Tentara Suriah sedang berperang melawan Front al-Nusra dan kelompok teroris ISIS. Mereka yang mengklaim berperang melawan terorisme harus mengarahkan serangan mereka ke kelompok tersebut, bukan Tentara Suriah yang sah yang memerangi terorisme bersama dengan sekutunya dan teman-temannya," demikian pernyataan tersebut menyimpulkan.

Serangan udara 18 Mei itu bukan kali pertama koalisi pimpinan AS dengan sengaja atau tidak sengaja menyerang tentara Suriah. Pada 7 April lalu, AS meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk di lapangan udara militer Suriah di Ash Sha'irat, yang terletak sekitar 40 kilometer dari kota Homs.

Selain itu, pada 17 September 2016, pesawat koalisi pimpinan AS melaksanakan empat serangan terhadap tentara Suriah di akrab bandara Deir ez-Zor, menewaskan 62 tentara dan melukai sekitar 100 lainnya.

 Serangan AS di Suriah Tidak Dapat Diterima 

Deputi Menteri Luar Negeri Rusia mengecam serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Suriah. Menurutnya serangan tersebut menghipnotis proses penyelesaian politik.

"Setiap tindakan militer yang menyebabkan gangguan situasi di Suriah tentu menghipnotis jalannya proses politik, terutama tindakan yang dilakukan terhadap angkatan bersenjata Suriah," kata Gennadiy Gatilov ibarat dikutip dari Sputniknews, Jumat (19/5/2017).

Ia mencatat bahwa serangan koalisi yang berpotensi mematikan di akrab kota selatan At Tanf, yang diumumkan pada hari Kamis, sangat tidak sanggup diterima dan melanggar kedaulatan Suriah.

"Ini bukan sebuah operasi melawan ISIS atau Front al-Nusra," tukas Gatilov.

Sebelumnya, pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) membom pasukan yang bersekutu dengan pemerintah Suriah pada hari Kamis kemarin. Aksi dilakukan sesudah pasukan pro pemerintah Suriah maju terlalu akrab dengan sebuah pangkalan dimana pasukan khusus Barat melatih pejuang Suriah.

Jet AS diketahui telah menyerang sebuah konvoi dari 27 tank ketika mereka bergerak ke dalam jarak tempuh 15 mil dari sebuah garnisun koalisi di al-Tanf, sebuah titik persimpangan perbatasan ke Irak di selatan Suriah. Insiden ini menandai bentrokan pribadi antara pasukan koalisi dan pejuang dengan rezim Bashar al-Assad. (ian)

  ✈ sindonews  

Tweet

Subscribe to receive free email updates: