Info!! Kemitraan Industri Strategis Yang Berbeda Ala Turki

 Turki ialah cara gres dalam memandang sebuah pengembangan konsep kerjasama bilateral INFO!! Kemitraan Industri Strategis yang Berbeda ala TurkiKapal selam U214

Di mata Indonesia, Turki ialah cara gres dalam memandang sebuah pengembangan konsep kerjasama bilateral. Bagaimana tidak, negara yang berada sempurna di perlintasan Eropa dan Asia itu selalu mempunyai cara dalam menyebarkan ekonominya.

Ankara misalnya, sebagai ibu kota dia sama sekali tak sesubur tanah Jawa di Indonesia yang kaya dengan gunung vulkanik aktif, sementara Ankara lebih seolah-olah sebagai stepa dengan rumput kering dan tanah yang tandus.

Namun, toh sebagai ibu kota sebuah negara yang pernah dikuasai Dinasti Ottoman itu, Ankara ialah sentra pemerintahan sekaligus kota bisnis yang sangat nyaman bagi investor asing.

Konsep-konsep kolaborasi yang berbeda itulah yang coba untuk ditawarkan kepada Indonesia, mengingat kekerabatan kedua negara mempunyai dongeng kesejarahan yang amat panjang.

Bahkan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi pun sepakat bahwa ada banyak hal yang membedakan kolaborasi ekonomi dengan Turki.

"Yang membedakan kerja sama-kerja sama industri strategis antara Indonesia dengan Turki ialah dengan Turki kita sudah bisa melaksanakan kolaborasi yang sifatnya 'joint development' dan 'joint production'," tutur Retno.

Turki rupanya tak mau sebuah kemitraan yang sekadar pepesan kosong melainkan konsep kolaborasi yang positif dan berwujud nyata.

 Turki ialah cara gres dalam memandang sebuah pengembangan konsep kerjasama bilateral INFO!! Kemitraan Industri Strategis yang Berbeda ala TurkiKapal pemasok listrik Turki [Tribunnews]

Sederet kemitraan khususnya di bidang industri strategis pun sudah mulai terlaksana secara konkret, lihat saja dalam hal pengembangan power ship atau kapal pemasok listrik antara PT PAL dengan Karadeniz Holding yang sudah membangun 4 "power ship" pertamanya dengan kapasitas 36-80 MW.

Kerja sama ini memungkinkan terpenuhi pasokan listrik di wilayah-wilayah byar pet di Tanah Air.

Lebih jauh, dengan Turki, Indonesia juga sudah mempunyai agreement on defense industry cooperation semenjak 2010.

"Dan pada ketika 2015 kita sudah ada kolaborasi komunikasi pertahanan software defense radio hv 9661 antara PT LEN dan Aselsan Turkish, ini ialah untuk memenuhi kebutuhan peralatan komunikasi terutama di wilayah-wilayah perbatasan," ujar Menlu Retno.

Ada juga kolaborasi antara PT Pindad dengan FNSS untuk kolaborasi joint development dan production untuk "medium weight armor combat vehicle" dengan kapasitas 30 ton.

Sebuah tank tempur skala menengah yang sudah mulai dikerjakan kedua perusahaan, bahkan telah diluncurkan pada Mei 2017. Prototipenya kelak akan didemonstrasikan pada ketika HUT Tentara Nasional Indonesia pada 2017 nanti.

 Turki ialah cara gres dalam memandang sebuah pengembangan konsep kerjasama bilateral INFO!! Kemitraan Industri Strategis yang Berbeda ala TurkiKaplan MT [FNSS]

Kemitraan Konkret Turki tak ingin berlama-lama dengan sebuah dokumen tanpa kerja nyata. Negara yang sempat mengalami revolusi paling bersejarah pada masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk itu benar-benar mengagungkan kemitraan yang konkret.

Tak melulu sederet yang dikembangkan di Indonesia, kerjasama joint development antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industries untuk pengembangan pesawat CN generasi terbaru menambah daftar panjang yang menunjukan betapa nyatanya kerjasama yang ingin Turki wujudkan.

Bahkan selain pengembangan pesawat untuk CN 245, dua perusahaan yang bermitra itu juga sedang memulai pengembangan pesawat nirawak alias drone kelas medium altitude long endurance untuk kepentingan patroli di wilayah perbatasan.

"Jadi dari data tadi ada beberapa kolaborasi yang dilakukan dengan Turki tampak sekali bahwa kita cukup maju untuk kolaborasi industri strategis dengan Turki dan kita sudah banyak melaksanakan kolaborasi untuk development dan production," papar Menlu Retno.

Tak berhenti di situ, Turki bahkan menginginkan kerjasama dikembangkan lebih jauh hingga menjangkau ke level pemasaran.

Misalnya, saja untuk produk-produk industri strategis yang dihasilkan dari kemitraan perusahaan dari dua negara, Turki menyatakan berkomitmen untuk memasarkannya di wilayah Timur Tengah dan Eropa. Sementara Indonesia dibutuhkan memegang pasar untuk wilayah Asia Pasifik khususnya daerah ASEAN.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun turut membenarkan bahwa potensi perdagangan sektor industri strategis Indonesia-Turki sangat besar dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Saya juga surprise, mereka ternyata 'advance' untuk industri strategis. Saya yakin pesawat F35 milik Amerika dan pesawat serupa yang dikembangkan oleh Turki tidak kalah teknologinya," ucap Enggartiasto.

Oleh alasannya itulah, peluang itu akan digarapnya dalam sebuah kolaborasi di bidang alutsista untuk meningkatkan volume perdagangan dua negara.

Ingin Akselerasi Turki menjadi bukti betapa sebuah kolaborasi atau kemitraan bukan sekadar sesuatu yang menjadi materi bahasan di meja diplomasi. Melainkan diwujudkan dalam hal yang riil di lapangan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani sendiri contohnya melihat Turki sebagai peluang pengembangan pasar dan sumber investor yang besar dalam banyak sekali bidang.

Hanya saja dia meminta perlunya bagi Pemerintah RI untuk mulai menghapus kendala perdagangan termasuk tarif atau bea masuk sejumlah komuditas strategis antara kedua negara.

 Turki ialah cara gres dalam memandang sebuah pengembangan konsep kerjasama bilateral INFO!! Kemitraan Industri Strategis yang Berbeda ala TurkiUAV TAI Anka

"Sebagian besar problem soal harmonisasi kebijakan. Untuk pelaku perjuangan Turki sendiri kami melihat mereka cukup puas dengan beberapa investasi di Indonesia tapi mereka ingin akselerasinya lebih cepat," kata Rosan.

Serupa disampaikan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan yang ingin meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara secara konkret.

"Pada 2016 naik menjadi 6 miliar dolar, angka baik tapi tak cukup memadai alasannya kita mempunyai potensi besar. Kita telah memliki sasaran untuk mempunyai volume perdagangan 10 miliar dolar AS," kata Erdogan.

Barangkali Turki mempunyai banyak kesamaan dengan Presiden Joko Widodo yang selalu ingin sebuah kerja nyata.

Wajar jikalau kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Turki menjadi impian yang amat besar khususnya bagi sebagian pelaku industri strategis untuk bisa mewujudkan rencana besarnya dalam mengkontribusikan kinerjanya bagi perekonomian Indonesia. (rzy)

  Okezone  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Kemitraan Industri Strategis Yang Berbeda Ala Turki"

Post a Comment