Info!! Lpd Ketiga Pesanan Tni Mulai Di Bangun
[Imam Wahyudinata]☆
TNI AL kembali memesan kapal Landing Platform Deck (LPD) ke PT PAL. Kapal LPD ke-3 yang dipesan Tentara Nasional Indonesia AL ini direncanakan akan digarap dan tamat dalam waktu 23 bulan. "Terima kasih kepada Tentara Nasional Indonesia AL yang telah mempercayakan pembuatan kapalnya ke kami," ujar Dirut PT PAL Budiman Saleh dalam sambutannya pada program Ceremony of First Steel Cutting Kapal Landing Platform Dock (W000298) di bengkel fabrikasi divisi kapal niaga PT PAL Surabaya, Jumat (28/4/2017).
Untuk pembuatan kapal LPD, kata Budiman, PT PAL memang telah memiliki pengalaman. Sebelumnya PT PAL telah mendapatkan dan menuntaskan pesanan kapal LPD juga dari Tentara Nasional Indonesia AL yakni KRI Banjarmasin 592 dan KRI Banda Aceh 593.
Kapal LPD ketiga pesanan Tentara Nasional Indonesia AL ini dipesan Tentara Nasional Indonesia AL melalui kontrak dengan nomor TR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. First Steel Cutting atau pemotongan plat pertama ini, kata Budiman, maju dua bulan lebih awal. Kapal ini direncanakan tamat dalam waktu 23 bulan.
"Ini yakni penyemangat bagi kami untuk menuntaskan lebih cepat. Dan kami menyambut untuk pesanan selanjutnya," tandas Budiman.
Asisten Logistik KASAL Laksamana Muda Tentara Nasional Indonesia Mulyadi yang melaksanakan first steel cutting menyampaikan bahwa pemilihan PT PAL untuk menggarap kapal LPD berkaca pada kebehasilan PT PAL dalam melaksanakan penggarapan kapal sejenis sebelumnya. Selain itu, Tentara Nasional Indonesia AL juga mendorong kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan industri nasional.
"Kemampuan PT PAL harus kita pelihara. Agar tak tergantung negara lain, (pesanan) harus kita beri terus. Kalau tak ada order, maka kemampuan akan menurun," ujar Mulyadi.
Pembangunan kapal LPD berdasarkan Mulyadi juga masuk dalam planning strategis jangka panjang dalam rangka pemenuhan kekuatan persenjataan. Selain untuk kepentingan militer, LPD juga bisa dipakai untuk membantu masyarakat ibarat menyalurkan proteksi dan misi kemanusiaan.
Mengenai first steel cutting yang maju dua bulan lebih awal, Mulyadi mengapresiasinya. Yang penting kapal juga harus tamat dua bulan lebih awal dari sasaran 23 bulan yang ditentukan.
"Start-nya maju dua bulan, mudah-mudahan finish-nya dua bulan juga sebelum delivery. Saya guyoni, bila terlambat aku denda, tapi bila nggak ya Alhamdulillah, tapi nggak ada pertambahan nilai," gurau Mulyadi.
Mengenai kasus KPK yang menjerat dirut PT PAL sebelumnya, Mulyadi menyampaikan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan Tentara Nasional Indonesia AL. Itu hanyalah sedikit ujian untuk PT PAL biar terus berbenah.
"Itu nggak ada hubungannya dengan AL. Itu sedikit tersandung. Organisasi harus tetap jalan. Dirutnya juga sudah ada yang baru," tandas Mulyadi.
Spesifikasi kapal LPD yang dipesan Tentara Nasional Indonesia AL yakni sebagai berikut, panjang 124 meter, lebar 21 meter, kecepatan maksimal 16 knot, bobot penuh 7.200 ton, digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 HP, bisa mengangkut pasukan beserta crew sebanyak 771 personel, bisa menampung 3 helikopter, bisa membawa 4 kapal yakni 2 jenis kapal pengangkut Pasukan dan batalyon dan 2 kapal pengangkut pasukan patroli militer.
TNI AL kembali memesan kapal Landing Platform Deck (LPD) ke PT PAL. Kapal LPD ke-3 yang dipesan Tentara Nasional Indonesia AL ini direncanakan akan digarap dan tamat dalam waktu 23 bulan. "Terima kasih kepada Tentara Nasional Indonesia AL yang telah mempercayakan pembuatan kapalnya ke kami," ujar Dirut PT PAL Budiman Saleh dalam sambutannya pada program Ceremony of First Steel Cutting Kapal Landing Platform Dock (W000298) di bengkel fabrikasi divisi kapal niaga PT PAL Surabaya, Jumat (28/4/2017).
Untuk pembuatan kapal LPD, kata Budiman, PT PAL memang telah memiliki pengalaman. Sebelumnya PT PAL telah mendapatkan dan menuntaskan pesanan kapal LPD juga dari Tentara Nasional Indonesia AL yakni KRI Banjarmasin 592 dan KRI Banda Aceh 593.
Kapal LPD ketiga pesanan Tentara Nasional Indonesia AL ini dipesan Tentara Nasional Indonesia AL melalui kontrak dengan nomor TR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. First Steel Cutting atau pemotongan plat pertama ini, kata Budiman, maju dua bulan lebih awal. Kapal ini direncanakan tamat dalam waktu 23 bulan.
"Ini yakni penyemangat bagi kami untuk menuntaskan lebih cepat. Dan kami menyambut untuk pesanan selanjutnya," tandas Budiman.
Asisten Logistik KASAL Laksamana Muda Tentara Nasional Indonesia Mulyadi yang melaksanakan first steel cutting menyampaikan bahwa pemilihan PT PAL untuk menggarap kapal LPD berkaca pada kebehasilan PT PAL dalam melaksanakan penggarapan kapal sejenis sebelumnya. Selain itu, Tentara Nasional Indonesia AL juga mendorong kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan industri nasional.
"Kemampuan PT PAL harus kita pelihara. Agar tak tergantung negara lain, (pesanan) harus kita beri terus. Kalau tak ada order, maka kemampuan akan menurun," ujar Mulyadi.
Pembangunan kapal LPD berdasarkan Mulyadi juga masuk dalam planning strategis jangka panjang dalam rangka pemenuhan kekuatan persenjataan. Selain untuk kepentingan militer, LPD juga bisa dipakai untuk membantu masyarakat ibarat menyalurkan proteksi dan misi kemanusiaan.
Mengenai first steel cutting yang maju dua bulan lebih awal, Mulyadi mengapresiasinya. Yang penting kapal juga harus tamat dua bulan lebih awal dari sasaran 23 bulan yang ditentukan.
"Start-nya maju dua bulan, mudah-mudahan finish-nya dua bulan juga sebelum delivery. Saya guyoni, bila terlambat aku denda, tapi bila nggak ya Alhamdulillah, tapi nggak ada pertambahan nilai," gurau Mulyadi.
Mengenai kasus KPK yang menjerat dirut PT PAL sebelumnya, Mulyadi menyampaikan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan Tentara Nasional Indonesia AL. Itu hanyalah sedikit ujian untuk PT PAL biar terus berbenah.
"Itu nggak ada hubungannya dengan AL. Itu sedikit tersandung. Organisasi harus tetap jalan. Dirutnya juga sudah ada yang baru," tandas Mulyadi.
Spesifikasi kapal LPD yang dipesan Tentara Nasional Indonesia AL yakni sebagai berikut, panjang 124 meter, lebar 21 meter, kecepatan maksimal 16 knot, bobot penuh 7.200 ton, digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 HP, bisa mengangkut pasukan beserta crew sebanyak 771 personel, bisa menampung 3 helikopter, bisa membawa 4 kapal yakni 2 jenis kapal pengangkut Pasukan dan batalyon dan 2 kapal pengangkut pasukan patroli militer.
0 Response to "Info!! Lpd Ketiga Pesanan Tni Mulai Di Bangun"
Post a Comment