Info!! Rp 110 Miliar Revitalisasi Akomodasi Uji Hidrodinamika

Laboratorium Kapal Balai Teknologi Hidrodinamika, yang direvitalisasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (BeritaSatu) ★

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengeluarkan Rp 110 miliar untuk merevitalisasi akomodasi laboratorium uji Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH) Surabaya guna mendukung peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) bidang kemaritiman.

"Kebetulan akomodasi uji kita yang diberdiri semenjak 1995 sedang direvitalisasi. Perbaikkan akomodasi ini butuh ratusan miliar rupiah, sudah usang diajukan untuk revitalisasi, dan gres dua tahun terakhir ini kita sanggup komplemen anggaran," kata Sekretaris Utama BPPT Soni Solistia Wirawan ketika press tour di Balai Teknologi Hidrodinamika BPPT, Surabaya, Selasa.

Menurut Soni, BPPT memakai anggaran Rp 110 miliar dari Rp 260 miliar komplemen dana yang diperoleh dari APBN-P 2016 untuk merevitalisasi akomodasi laboratorium uji di BTH Surabaya. Sedangkan Rp 150 miliar lainnya dipecah untuk revitalisasi banyak sekali akomodasi laboratorium uji lainnya yang secara total gotong royong membutuhkan Rp 1,8 triliun.

"Memang anggota dewan sempat bertanya kenapa sebesar itu butuh dana untuk revitalisasi, sehabis melihat sendiri ternyata laboratoriumnya saja memang besar sekali," ujar dia.

Ia memastikan revitalisasi tersebut selesai di 2017 akan meningkatkan layanan BPPT. "Kebetulan sudah antre juga perusahaan galangan kapal sampai migas untuk memakai layanan laboratorium ini.

Kepala Balai Teknologi Hidrodinamika BPPT Taufiq Arif Setyanto menyampaikan revitalisasi dilakukan pada bak manuevering (Manuevering Ocean Basin/MOB) khususnya untuk pembangkit gelombang di bak manuever 35 X 100 meter. Selebihnya revitalisasi dilakukan untuk mesin menciptakan baling-baling, desain untuk torsi dan alat mengukur torsi untuk propeller.

Revitalisasi ini memang diharapkan selain untuk menghindari biaya yang semakin besar jikalau perbaikan ditunda karena, berdasarkan dia, untuk mendukung pembangunan tiga pilar pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan (Hankam), laut dan energi.

"Dalam lima sampai enam tahun terakhir kami terpaksa tidak sanggup melayani uji hidrodinamika perusahaan-perusahaan migas alasannya yaitu memang diharapkan presisi untuk uji manuevernya," ujar dia.

Ini alasannya yaitu pembangkit gelombang hanya berfungsi 20 sampai 30 persen, padahal untuk presisi harus 100 persen berfungsi.

Dalam press tour tersebut sejumlah wartawan melihat sejumlah akomodasi uji laboratorium hidrodinamika yang termasuk terbesar di Asia Tenggara menyerupai bak uji tarik (towing tank), jalan masuk kavitasi (cavitation tunnel), bak manuevering. Termasuk juga melihat bengkel produksi model, sampai bengkel mekanik.

BTH BPPT juga sedang berbagi kapal selam mini (mini jet) bersama Kementerian Pertahanan dan Institut Teknologi Sepupu November (ITS) yang, berdasarkan perekayasa utama BPPT M Ridwan Utina, Tingkat Kesiapan Teknologi (Technology Readiness Level/TRL) sudah ada di 7 sampai 8.

  Antara  

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Info!! Rp 110 Miliar Revitalisasi Akomodasi Uji Hidrodinamika"

Post a Comment