Info!! Serangan Malware Bahaya Gres Pertahanan Indonesia

Ilustrasi

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebutkan bahwa serangan piranti lunak perusak atau malware menjadi ancaman gres yang sanggup mengganggu sistem pertahanan Indonesia.

"Perang konvensional berupa langgar kekuatan alutsista ketika ini potensinya kecil. Dunia dan Indonesia sedang dihadapkan pada ancaman malware, ini gres dan sedang populer," terang Menhan ketika menjadi pembicara di Indonesia International Defense Science Seminar yang diadakan di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Mantan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (KSAD) ini menyampaikan serangan gres tersebut, juga berpeluang mempengaruhi stabilitas keamanan nasional.

"Malware sanggup mengganggu kinerja seluruh pihak, tidak ada sasaran tertentu. Ini menjadi berbahaya ketika menyerang data yang sensitif bagi negara, tentu akan menjadi ancaman bagi pertahanan Indonesia," ujar Ryamizard.

Bahkan, berdasarkan dia, selain mengganggu pertahanan nasional malware juga sanggup mengusik kehidupan masyarakat secara langsung.

"Virus jenis ransomware yang baru-baru ini masuk ke Indonesia tujuan utamanya yaitu untuk memeras korban. Pekerjaan masyarakat akan terganggu, dan sanggup jadi membuat rasa putus asa di kalangan masyarakat alasannya yaitu pemerasan yang terjadi, ini juga perlu diantisipasi," kata Menhan.

Oleh alasannya yaitu itu, ia menuturkan perlu ada kerja sama dari sejumlah negara untuk melawan masuknya piranti lunak perusak ini.

"Serangan ini menjadi musuh bersama, makanya harus ada kerja sama dengan banyak negara untuk menghalau serangan siber tersebut," tuturnya.

 Serangan mobile malware naik tiga kali lipat di Q1 2017 


Aksi kejahatan siber global ransomware tidak menawarkan gejala perlambatan. Sebaliknya, dilaporkan mengalami peningkatan volume mobile ransomware sebesar tiga kali lipat selama beberapa bulan pertama di tahun 2017.

"Lanskap ancaman mobile khususnya ransomware jauh dari gejala perlambatan di Q1 2017. Ransomeware yang menargetkan perangkat mobile melonjak dengan jenis ransomware gres dan modifikasi yang terus berkembang," kata Roman Unuchek, Senior Malware Analyst Kaspersky Lab, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA News, Senin.

"Pengguna perlu memahami bahwa penyerang sanggup - dan akan terus - mencoba untuk memblokir saluran data mereka, tidak hanya di PC tetapi juga pada perangkat mobile mereka," sambung dia.

Menurut laporan Kaspersky Lab Malware Report for Q1, jumlah file mobile ransomware yang terdeteksi mencapai 218.625 selama kuartal pertama tahun ini.

Angka ini meningkat dibandingkan dengan 61.832 pada kuartal sebelumnya di mana jenis mobile ransomware Congur menyumbang lebih dari 86 persen.

Ransomware Congur merupakan sebuah blocker - membuat atau mengatur ulang PIN (passcode) perangkat sehingga tidak memungkinkan pengguna memakai perangkat, dan kemudian meminta mereka untuk menghubungi pelaku kejahatan melalui QQ messenger untuk membuka blokir tersebut.

Bahkan dalam beberapa varian, ini mengambil laba lebih lanjut dari hak eksekutif untuk menginstal modul mereka dalam folder sistem sehingga membuat modul ini hampir mustahil untuk dihapus.

Meski demikian, Trojan-Ransom Android OS Fusob tetap menjadi mobile ransomware terkenal di kuartal pertama, terhitung hampir 45 persen pengguna diserang oleh mobile ransomware.

Setelah dijalankan, Trojan meminta hak administrator, mengumpulkan informasi ihwal perangkat, termasuk koordinat GPS dan riwayat panggilan, dan mengunduh data ke server jahat. Setelah itu, kemungkinan ada perintah untuk memblokir perangkat.

Amerika Serikat menjadi negara yang paling terpukul oleh mobile ransomware di Q1, dengan ransomware Svpeng menjadi ancaman yang paling luas.

Tidak hanya itu, laporan tersebut menawarkan bahwa ransomware yang menargetkan semua perangkat, sistem dan jaringan juga terus bertambah, dengan 11 jenis kriptor gres dan 55.679 modifikasi gres bermunculan di Q1.

Secara kesuluruhan, 55.679 modifikasi ransomware Windows gres terdeteksi selama kuartal tersebut di mana mengalami peningkatan hampir dua kali lipat di Q4 2016 (29.450). Sebagian besar modifikasi gres ini termasuk dalam keluarga Cerber.

Laporan Kaspersky Lab Malware Report for Q1 juga menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dari sisi serangan mobile malware.

Ada sebanyak 32,97 persen pengguna produk mobile security dari Kaspersy Lab di Indonesia yang terdeteksi mengalami serangan mobile malware.

  ★ antara  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Serangan Malware Bahaya Gres Pertahanan Indonesia"

Post a Comment