Info!! [Teror] 3 Teror Untuk Polisi Dalam Sepekan
Lokasi penusukan 2 anggota Brimob (Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom) ✬
Institusi Polisi Republik Indonesia menerima teror bertubi-tubi dalam satu pekan terakhir. Tercatat ada 3 serangan yang dilakukan pelaku teror terhadap anggota Polisi Republik Indonesia di 3 daerah berbeda.
Teror pertama terjadi di Mapolda Sumatera Utara sempurna di Hari Raya Idul Fitri pada 25 Juni 2017. Satu prajurit, Aiptu Martua Sigalingging, gugur ditikam pelaku yang berjumlah dua orang.
Tak hanya menikam, usai tahu Aiptu Martua sudah tak bernyawa, mereka memperabukan Pos Polisi beserta Aiptu Martua di dalamnya. Kedua pelaku satu di antaranya tewas dan satu lainnya dalam keadaan kritis.
"Luka bacokan di tubuhnya di dada di leher di lengan bertubi-tubi. Dan leher dalam kondisi tergorok. Kaprikornus bukan hanya bacokan saja, tapi memang leher dalam kondisi tergorok, ada luka melintang dari kiri ke kanan atau sebaliknya," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polisi Republik Indonesia Brigjen Rikwanto, Jumat (30/6).
[Foto: Dok. Istimewa]
Sehari berselang, pada Senin (26/6), teror dengan secarik kertas diterima Satuan Lantas Polres Serang, Banten. Tulisan dalam kertas tersebut 'Siapkan dirimu polisi thogut, kami akan tiba sesudah Marawi, Filipina, selanjutnya yaitu Indonesia'.
Kalimat lainnya yakni 'Kami berbaiat pada Abu Bakar Al-Baghdadi, bukan Jokowi. Kami bukan anti NKRI, tapi kami jijik dengan berhala yang disebut demokrasi'. Selain kalimat pernyataan, terdapat juga daftar beberapa daerah yang ditulis sebagai sasaran teror.
"Masyarakat tidak perlu cemas namun harus tetap waspada. Kami perintahkan anggota untuk meningkatkan pengamanan dan kesiapsiagaan terkait dengan agresi teror," kata Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo.
Pelaku teror masih didalami. Penyelidikan dilakukan di antaranya dengan pengecekan CCTV alasannya yaitu pelaku sempat terekam CCTV.
[Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom]
Teror ketiga terjadi pada Jumat (30/6) malam, sempurna sehari sebelum HUT Polisi Republik Indonesia ke-71. Dua anggota Brimob yaitu AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful B jadi korban penusukan oleh seoarang pria.
Penusukan terjadi usai salat Isya berjamaah di Masjid Falatehan, Jalan Palatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Masjid tersebut hanya berjarak sekitar 450 meter dari Mabes Polri.
Kedua anggota Brimob tersebut mengalami luka di kepingan wajah dan leher. Saat ini keduanya masih menjalani perawatan di RS Polisi Republik Indonesia Kramatjati.
Sementara itu pelaku berhasil ditembak mati. Ditemukan KTP atas nama M di bersahabat mayit pelaku, namun Polisi menduga KTP tersebut palsu. (aud/rna)
Institusi Polisi Republik Indonesia menerima teror bertubi-tubi dalam satu pekan terakhir. Tercatat ada 3 serangan yang dilakukan pelaku teror terhadap anggota Polisi Republik Indonesia di 3 daerah berbeda.
Teror pertama terjadi di Mapolda Sumatera Utara sempurna di Hari Raya Idul Fitri pada 25 Juni 2017. Satu prajurit, Aiptu Martua Sigalingging, gugur ditikam pelaku yang berjumlah dua orang.
Tak hanya menikam, usai tahu Aiptu Martua sudah tak bernyawa, mereka memperabukan Pos Polisi beserta Aiptu Martua di dalamnya. Kedua pelaku satu di antaranya tewas dan satu lainnya dalam keadaan kritis.
"Luka bacokan di tubuhnya di dada di leher di lengan bertubi-tubi. Dan leher dalam kondisi tergorok. Kaprikornus bukan hanya bacokan saja, tapi memang leher dalam kondisi tergorok, ada luka melintang dari kiri ke kanan atau sebaliknya," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polisi Republik Indonesia Brigjen Rikwanto, Jumat (30/6).
[Foto: Dok. Istimewa]
Sehari berselang, pada Senin (26/6), teror dengan secarik kertas diterima Satuan Lantas Polres Serang, Banten. Tulisan dalam kertas tersebut 'Siapkan dirimu polisi thogut, kami akan tiba sesudah Marawi, Filipina, selanjutnya yaitu Indonesia'.
Kalimat lainnya yakni 'Kami berbaiat pada Abu Bakar Al-Baghdadi, bukan Jokowi. Kami bukan anti NKRI, tapi kami jijik dengan berhala yang disebut demokrasi'. Selain kalimat pernyataan, terdapat juga daftar beberapa daerah yang ditulis sebagai sasaran teror.
"Masyarakat tidak perlu cemas namun harus tetap waspada. Kami perintahkan anggota untuk meningkatkan pengamanan dan kesiapsiagaan terkait dengan agresi teror," kata Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo.
Pelaku teror masih didalami. Penyelidikan dilakukan di antaranya dengan pengecekan CCTV alasannya yaitu pelaku sempat terekam CCTV.
[Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom]
Teror ketiga terjadi pada Jumat (30/6) malam, sempurna sehari sebelum HUT Polisi Republik Indonesia ke-71. Dua anggota Brimob yaitu AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful B jadi korban penusukan oleh seoarang pria.
Penusukan terjadi usai salat Isya berjamaah di Masjid Falatehan, Jalan Palatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Masjid tersebut hanya berjarak sekitar 450 meter dari Mabes Polri.
Kedua anggota Brimob tersebut mengalami luka di kepingan wajah dan leher. Saat ini keduanya masih menjalani perawatan di RS Polisi Republik Indonesia Kramatjati.
Sementara itu pelaku berhasil ditembak mati. Ditemukan KTP atas nama M di bersahabat mayit pelaku, namun Polisi menduga KTP tersebut palsu. (aud/rna)
♞ detik
0 Response to "Info!! [Teror] 3 Teror Untuk Polisi Dalam Sepekan"
Post a Comment