Info!! Tim Garuda Tni Ad Diganjar Rekor Muri
10 Kali Beruntun Juara Umum AASAM
Kontingen Tentara Nasional Indonesia AD raih juara umum AASAM 2017 di Australia. (TNI AD) ✬
Balairung Jaya Suprana School of Performing Arts, Mall of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta Utara dipenuhi Tentara Nasional Indonesia AD berseragam lengkap, Sabtu petang (18/6).
Mereka menghadiri penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk prestasi tingkat Internasional.
Tak heran, jikalau beberapa diantara mereka mengenakan beberapa medali di dada kiri dan kanan seragamnya.
Medali berpita hijau kuning itu, terukir goresan pena AASAM alias Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Sebuah kompetisi menembak negara Asia-Pasifik.
Indonesia, termasuk satu dari 20 negara yang berkompetisi selama 22 hari yang digelar di Kompleks Militer Puckapunyal, Victoria, Australia, 5-26 Mei lalu.
Hasilnya, Tim Garuda yang dipimpin Letkol Joseph T. Sibabutar itu, menyabet 28 mendali emas, 6 perak, dan 5 perunggu dari total 68 mendali emas yang diperlombakan di AASAM 2017.
Persembahan medali dari 10 penembak Tentara Nasional Indonesia AD itu menempatkan Indonesia sebagai Juara Umum, 10 kali berturut-turut.
“Bukan kiprah ringan mempertahankan prestasi juara umum sebanyak 10 kali berturut-turut. Apalagi, kita dihadapkan pada situasi dan dinamika lomba,” ungkap Panglima Divisi (Pangdiv) 1 Kostrad Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia Ainurrahman.
Juara bertahan itu, dipersembahkan Kontingen Tentara Nasional Indonesia AD semenjak sejak tahun 2008 silam. Tentara Nasional Indonesia AD sendiri sudah ikut serta dalam AASAM semenjak tahun 2005.
Kemenangan tersebut tidak hanya mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Tapi sekaligus mempromosikan produsen alutsista lokal ke mata Internasional. Mengingat, kontingen Tentara Nasional Indonesia AD yang tampil dalam ajang tersebut menggunakan senjata produksi PT Pindad.
Dalam kompetisi tersebut, Indonesia mengalahkan kontingen tuan rumah Australia yang menempati posisi dua dengan 14 emas. Serta kontingen Jepang diurutan tiga yang hanya mengumpulkan 10 emas.
Beberapa kategori diperlombakan di kompetisi tersebut. Mulai dari kategori beregu, hingga perorangan.
Untuk kategori perorangan, penghargaan diberikan kepada Letnan dua Inf Safrin Sihombing (Kopassus), Serda Misran (Kostrad), Serda Suwandi (Kostrad), dan Serda Wolly Hamsan (Kostrad).
“Amerika saja hingga menurunkan dua tim. US Army dan US Marine. Tapi masih di bawah Australia dan Jepang. Kita (Indonesia), selain juara umum, juga menerima penghargaan sebagai Kontingen Terbaik Internasional. Serta The Best of The Best Individual Shooter Internasional oleh Serda Wolly,” paparnya.
Prestasi tersebut pun menerima apresiasi dari MURI dengan menyerahkan plakat peraih rekor. Ketua Umum sekaligus pendiri MURI Jaya Suprana, menyerahkan simbolis plakat MURI kepada Ainurrahman.
“Ini merupakan anugerah bagi Tentara Nasional Indonesia AD yang sanggup juara umum 10 kali berturut-turut. Ini rekor dunia,” kata Jaya dikala menyerahkan plakat MURI.
Selain Tentara Nasional Indonesia AD, MURI juga menawarkan piagam penghargaan untuk tiga kategori lainnya. Yaitu, piagam MURI kategori Jenderal Besar Tentara Nasional Indonesia paling produktif menulis buku untuk Jenderal Besar Tentara Nasional Indonesia (Purn) Abdul Haris Nasution.
Lalu, piagam penghargaan untuk Penggagas istilah “Tanah Air Udara” oleh Marsekal Tentara Nasional Indonesia (Purn) Chappy Hakim, serta Uji Rakoris MURI Pemrakarsa Pembuatan Kolintang Mini oleh Sanggar Bapontar.
Ikut hadir dalam prosesi penyerahan piagam sekaligus buka bersama itu, Waasops Kasad Bigadir Jenderal Tentara Nasional Indonesia Untung Budiharto, Kasbrig Para Raider 17 Letkol Inf. Josep Tanada Sidabutar, Asops Divisi 1 Kostrad Kolonel Inf. Eron Firmansyah, Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat RI Fadli Zon, mantan Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Penanggulangan Kemiskinan, HS Dillon, hingga ekonom senior Rizal Ramli.

Balairung Jaya Suprana School of Performing Arts, Mall of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta Utara dipenuhi Tentara Nasional Indonesia AD berseragam lengkap, Sabtu petang (18/6).
Mereka menghadiri penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk prestasi tingkat Internasional.
Tak heran, jikalau beberapa diantara mereka mengenakan beberapa medali di dada kiri dan kanan seragamnya.
Medali berpita hijau kuning itu, terukir goresan pena AASAM alias Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM). Sebuah kompetisi menembak negara Asia-Pasifik.
Indonesia, termasuk satu dari 20 negara yang berkompetisi selama 22 hari yang digelar di Kompleks Militer Puckapunyal, Victoria, Australia, 5-26 Mei lalu.
Hasilnya, Tim Garuda yang dipimpin Letkol Joseph T. Sibabutar itu, menyabet 28 mendali emas, 6 perak, dan 5 perunggu dari total 68 mendali emas yang diperlombakan di AASAM 2017.
Persembahan medali dari 10 penembak Tentara Nasional Indonesia AD itu menempatkan Indonesia sebagai Juara Umum, 10 kali berturut-turut.
“Bukan kiprah ringan mempertahankan prestasi juara umum sebanyak 10 kali berturut-turut. Apalagi, kita dihadapkan pada situasi dan dinamika lomba,” ungkap Panglima Divisi (Pangdiv) 1 Kostrad Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia Ainurrahman.
Juara bertahan itu, dipersembahkan Kontingen Tentara Nasional Indonesia AD semenjak sejak tahun 2008 silam. Tentara Nasional Indonesia AD sendiri sudah ikut serta dalam AASAM semenjak tahun 2005.
Kemenangan tersebut tidak hanya mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Tapi sekaligus mempromosikan produsen alutsista lokal ke mata Internasional. Mengingat, kontingen Tentara Nasional Indonesia AD yang tampil dalam ajang tersebut menggunakan senjata produksi PT Pindad.
Dalam kompetisi tersebut, Indonesia mengalahkan kontingen tuan rumah Australia yang menempati posisi dua dengan 14 emas. Serta kontingen Jepang diurutan tiga yang hanya mengumpulkan 10 emas.
Beberapa kategori diperlombakan di kompetisi tersebut. Mulai dari kategori beregu, hingga perorangan.
Untuk kategori perorangan, penghargaan diberikan kepada Letnan dua Inf Safrin Sihombing (Kopassus), Serda Misran (Kostrad), Serda Suwandi (Kostrad), dan Serda Wolly Hamsan (Kostrad).
“Amerika saja hingga menurunkan dua tim. US Army dan US Marine. Tapi masih di bawah Australia dan Jepang. Kita (Indonesia), selain juara umum, juga menerima penghargaan sebagai Kontingen Terbaik Internasional. Serta The Best of The Best Individual Shooter Internasional oleh Serda Wolly,” paparnya.
Prestasi tersebut pun menerima apresiasi dari MURI dengan menyerahkan plakat peraih rekor. Ketua Umum sekaligus pendiri MURI Jaya Suprana, menyerahkan simbolis plakat MURI kepada Ainurrahman.
“Ini merupakan anugerah bagi Tentara Nasional Indonesia AD yang sanggup juara umum 10 kali berturut-turut. Ini rekor dunia,” kata Jaya dikala menyerahkan plakat MURI.
Selain Tentara Nasional Indonesia AD, MURI juga menawarkan piagam penghargaan untuk tiga kategori lainnya. Yaitu, piagam MURI kategori Jenderal Besar Tentara Nasional Indonesia paling produktif menulis buku untuk Jenderal Besar Tentara Nasional Indonesia (Purn) Abdul Haris Nasution.
Lalu, piagam penghargaan untuk Penggagas istilah “Tanah Air Udara” oleh Marsekal Tentara Nasional Indonesia (Purn) Chappy Hakim, serta Uji Rakoris MURI Pemrakarsa Pembuatan Kolintang Mini oleh Sanggar Bapontar.
Ikut hadir dalam prosesi penyerahan piagam sekaligus buka bersama itu, Waasops Kasad Bigadir Jenderal Tentara Nasional Indonesia Untung Budiharto, Kasbrig Para Raider 17 Letkol Inf. Josep Tanada Sidabutar, Asops Divisi 1 Kostrad Kolonel Inf. Eron Firmansyah, Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat RI Fadli Zon, mantan Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Penanggulangan Kemiskinan, HS Dillon, hingga ekonom senior Rizal Ramli.
0 Response to "Info!! Tim Garuda Tni Ad Diganjar Rekor Muri"
Post a Comment