Info!! Kelanjutan Aktivitas Pembuatan Pesawat Tempur Kf-X/If-X Belum Jelas
Model pesawat tempur KF-X ini ditampilkan di belahan depan perusahaan penerbangan Korea Aerospace Industries (KAI) di Sacheon, Korea Selatan. Riset untuk pembuatan prototipe pesawat tempur generasi 4,5 ini masih berlangsung hingga 2021. Proyek dijadwalkan rampung pada 2026 dengan produksi 250 pesawat tempur untuk Korea dan Indonesia. (KOMPAS/NINA SUSILO)
Kelanjutan jadwal pembuatan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KF-X/IF-X) yang merupakan kerja sama antara Indonesia - Korea Selatan ketika ini belum jelas.
Padahal, beberapa waktu kemudian proyek dengan total investasi kedua negara yang mencapai 8 miliar dollar AS itu diklaim sudah masuk tahap engineering manufactur development (EMD).
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya Tentara Nasional Indonesia Hadiyan Sumintaatmadja kemudian menjelaskan mengenai nasib jadwal pembuatan pesawat tersebut.
“Kami membahas kelanjutannya itu (KF-X/IF-X),” kata Hadi seusai rapat koordinasi khusus (rakorsus) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum ,dan Keamanan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Saat ini, berdasarkan Hadi, belum ada keputusan final apakah jadwal yang didanai Korea Selatan 80 persen dan Indonesia 20 persen itu dilanjutkan atau tidak.
“Hasilnya kan cuma dua, dilanjutkan atau tidak. Tapi (nanti) Pak Menko (Menko Polhukam Wiranto) yang menjelaskan. Itu keputusannya di Pak Menko (Polhukam),” kata Hadi.
Hadi membantah bahwa jadwal tersebut akan dilarang alasannya hambatan lisensi teknologi yang tidak kunjung diberikan oleh Amerika Serikat. Lisensi itu yaitu electronic optics targeting pod (EOTGP), infrared system targeting (IRST), radar active electronically scanned array (AESA), dan radio frequency jammer.
“Enggak, enggak (ada hambatan lisensi),” ucap dia.
Hadi juga menbantah bahwa persoalan anggaran menjadi penyebab tidak jelasnya jadwal pembuatan pesawat tersebut.
“Saya tidak sanggup komentar. Nanti Pak Menko (Polhukam). Tunggu Pak Menko (Polhukam) ya,” ujar Hadi.
Tak berbeda, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) Elfien Guntoro yang hadir dalam rakorsus tersebut juga tak bersedia menjelaskan hasil rapat soal perkembangan jadwal pembuatan pesawat KFX/IFX.
“Saya cuma hadir saja. Saya enggak sanggup kasih komentar,” kata mantan Direktur Utama PT Pelni (Persero) tersebut.
Hadir juga dalam rakorsus tersebut antara lain Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Tentara Nasional Indonesia Yuyu Sutisna dan pihak lainnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhan, Anne Kusumayati sebelumnya mengatakan, pengembangan pesawat tersebut terkendala pengadaan beberapa komponen yang lisensinya dimiliki Amerika Serikat.
Korea Selatan dan Indonesia sejatinya mencoba menyiasati hambatan itu, yaitu berkolaborasi dengan negara-negara di Eropa untuk pengadaan komponen tersebut. Kerja sama pengembangan jet tempur generasi 4,5 tersebut telah dimulai semenjak 2016.
Ditargetkan pada 2019 prototipe pesawat tempur tersebut diproduksi. Kemudian, pesawat sanggup diluncurkan dan sanggup terbang pada 2021. Pada 2026, diperlukan pesawat tempur KFX/IFX sanggup mendapat type certificate.
Kelanjutan jadwal pembuatan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KF-X/IF-X) yang merupakan kerja sama antara Indonesia - Korea Selatan ketika ini belum jelas.
Padahal, beberapa waktu kemudian proyek dengan total investasi kedua negara yang mencapai 8 miliar dollar AS itu diklaim sudah masuk tahap engineering manufactur development (EMD).
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya Tentara Nasional Indonesia Hadiyan Sumintaatmadja kemudian menjelaskan mengenai nasib jadwal pembuatan pesawat tersebut.
“Kami membahas kelanjutannya itu (KF-X/IF-X),” kata Hadi seusai rapat koordinasi khusus (rakorsus) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum ,dan Keamanan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Saat ini, berdasarkan Hadi, belum ada keputusan final apakah jadwal yang didanai Korea Selatan 80 persen dan Indonesia 20 persen itu dilanjutkan atau tidak.
“Hasilnya kan cuma dua, dilanjutkan atau tidak. Tapi (nanti) Pak Menko (Menko Polhukam Wiranto) yang menjelaskan. Itu keputusannya di Pak Menko (Polhukam),” kata Hadi.
Hadi membantah bahwa jadwal tersebut akan dilarang alasannya hambatan lisensi teknologi yang tidak kunjung diberikan oleh Amerika Serikat. Lisensi itu yaitu electronic optics targeting pod (EOTGP), infrared system targeting (IRST), radar active electronically scanned array (AESA), dan radio frequency jammer.
“Enggak, enggak (ada hambatan lisensi),” ucap dia.
Hadi juga menbantah bahwa persoalan anggaran menjadi penyebab tidak jelasnya jadwal pembuatan pesawat tersebut.
“Saya tidak sanggup komentar. Nanti Pak Menko (Polhukam). Tunggu Pak Menko (Polhukam) ya,” ujar Hadi.
Tak berbeda, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) Elfien Guntoro yang hadir dalam rakorsus tersebut juga tak bersedia menjelaskan hasil rapat soal perkembangan jadwal pembuatan pesawat KFX/IFX.
“Saya cuma hadir saja. Saya enggak sanggup kasih komentar,” kata mantan Direktur Utama PT Pelni (Persero) tersebut.
Hadir juga dalam rakorsus tersebut antara lain Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Tentara Nasional Indonesia Yuyu Sutisna dan pihak lainnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhan, Anne Kusumayati sebelumnya mengatakan, pengembangan pesawat tersebut terkendala pengadaan beberapa komponen yang lisensinya dimiliki Amerika Serikat.
Korea Selatan dan Indonesia sejatinya mencoba menyiasati hambatan itu, yaitu berkolaborasi dengan negara-negara di Eropa untuk pengadaan komponen tersebut. Kerja sama pengembangan jet tempur generasi 4,5 tersebut telah dimulai semenjak 2016.
Ditargetkan pada 2019 prototipe pesawat tempur tersebut diproduksi. Kemudian, pesawat sanggup diluncurkan dan sanggup terbang pada 2021. Pada 2026, diperlukan pesawat tempur KFX/IFX sanggup mendapat type certificate.
0 Response to "Info!! Kelanjutan Aktivitas Pembuatan Pesawat Tempur Kf-X/If-X Belum Jelas"
Post a Comment